visitaaponce.com

Estetika Jalanan Kaum Marginal di Citayam Fashion Week

Estetika Jalanan Kaum Marginal di Citayam Fashion Week
Hery Budiawan(Dok pribadi)

NAMA Jeje, Bong’e, dan Reza dalam sebulan ini cukup dikenal di media sosial, televisi maupun dunia entertainment. Aksi mereka yang hanya dengan berjalan di zebra cross dengan gaya berpakaian ala Citayam, tak disangka mampu mengangkat status sosial menjadi bintang di dunia fesyen. 

Aksi-aksi mereka itulah yang membuat kawasan Dukuh Atas, Jakarta menjadi daya tarik sendiri masyarakat sekitaran ibu kota sebagai tujuan hiburan diwaktu senggang. Penabalan Citayam Fashion Week (CFW) terhadap lenggak lenggok di atas zebra cross itu mampu mendobrak dunia estetika fesyen saat ini. Mereka seolah memberi sinyal bahwa fesyen bukan hanya milik kaum tinggi, kaum marginal juga mempunyai estetika sendiri sebagai estetika jalanan.

Bila dicermati, boleh dibilang estetika dunia fesyen CFW secara kasat mata tidak memiliki sesuatu yang menarik dalam busana. Mereka tidak menawarkan hal yang baru dalam kegiatan itu. Lantas, di mana estetika CFW sebagai estetika jalanan? Estetika jalanan di kawasan Dukuh Atas atau lebih terkenalnya bilangan Sudirman, bergerak pada tatanan keindahan kebebasan berekspresi, kejujuran, dan anti kemapanan. Bagi mereka hal tersebut mengispirasi tanpa disadari kaum-kaum marginal CFW.

Studi filosofis

Kata estetika sebenarnya merupakan wilayah studi filosofis tentang keindahan dan rasa. Estetika didasarkan pada fakta bahwa orang lebih menyukai hal-hal yang indah. Estetika juga sering digunakan sebagai dasar dalam berbagai bidang seperti desain, arsitektur, dan seni. Aristoteles berpendapat tentang estetika bahwa rasa keindahan mampu mengubah seseorang ke arah yang baik dan langsung dapat diaplikasikan melebihi ilmu eksak. Dunia fesyen salah satu bagian dalam hal seni mempunyai ruang yang cukup luas sebagai bahan kajian keindahan saat ini.

CFW mungkin awalnya hanya keisengan semata kaum-kaum marginal Jakarta yang ingin berekspresi, ingin sekali dilihat masyarakat umum bahwa mereka juga punya hak sama untuk unjuk kemampuan di ruang terbuka. Keisengan tersebut menjadikan kegiatan itu dilakukan secara rutin setiap minggunya di bilangan Sudirman. Kegiatan yang sifatnya rutin mampu merefleksikan diri ke arah yang baik. 

Sebagai contoh CFW, pada awal-awal dimulai kegiatan itu, busana mereka hanya apa yang digunakan saja. Mereka sama sekali seperti tidak memikirkan keindahan dalam sudut pandang mata. Lama kelamaan mereka mulai menodifikasi, mengombinasikan gaya berpakaian ala model-model terkenal. Sampai masalah jalan di atas cat walk (zebra cross) dipelajari guna menjadi daya tarik tersendiri estetika jalanan mereka.

Wilayah kejujuran

CFW mengundang penasaran para model, politikus, bahkan pejabat negara untuk hadir dalam kegiatan itu. Harus diakui, ide anak-anak Citayam ini cukup cemerlang. Sampai seorang Dede Yusuf ikut terlibat dalam video pendek tentang Jeje yang dicari keluarganya sudah sangat lama. Itu bukan semata karena ingin mencari anak (Jeje), namun hal tersebut karena CFW mampu menjadi trending topik dunia fesyen dan dunia media sosial Indonesia.

Kembali pada wilayah estetika jalanan CFW, nilai edukasi dalam kegiatan ini ternyata mampu mendorong masyarakat lain ikut serta berjalan ala model di atas zebra cross. Rasa percaya diri masyarakat muncul dan berlomba-lomba memperlihatkan busana terbaik mereka di jalanan. Cukup sederhana menjadi model dalam dunia teknologi menjelang 5.0. Mereka tidak harus sekolah model ataupun menjadi disainer unggul. Cukup dengan kejujuran dan keberanian saja saat ini, banyak yang sudah menjadi model jalanan terkenal karena CFW.

Ternyata memang kejujuran di wilayah estetika sebagai pintu masuk menjadikan estetika jalanan ke estetika adi luhung. Sederhana dan mudah, hanya itu kata yang pantas buat kaum-kaum marginal CFW. Tanpa kita sadari estetika jalanan mampu mempengaruhi estetika gedung-gedung tinggi dalam dunia busana. Terlebih lagi estetika sosial yang mampu mereka dobrak hanya dengan berjalan di zebra cross semata. 
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat