visitaaponce.com

Pak Jokowi, Jangan Sampai Panas Setahun Dihapus Hujan Sehari

 Pak Jokowi, Jangan Sampai Panas Setahun Dihapus Hujan Sehari
Gantyo Koespradono(Dok pribadi)

HALO Presiden Jokowi. Izinkan saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-62 kepada bapak. Enggak apa-apa kan, saya mengucapkan sekarang, beberapa jam sebelum hari H?

Semoga bapak tetap sehat dan Tuhan beri anugerah usia plus. Sehingga bapak dapat menuntaskan tugas dan tanggung jawab sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan hingga tuntas sampai dengan 20 Oktober 2024.

Dengan begitu, di saat berusia 62, bapak benar-benar dikenang sebagai presiden Indonesia (+62) yang berhasil merampungkan tugas-tugasnya dengan paripurna. Masih ada waktu satu setengah tahun bagi bapak untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) yang belum tuntas diselesaikan oleh tim bapak di kabinet.

Oh ya sebelum saya lanjutkan, saya perlu informasikan dulu siapa saya. Kalau bapak melihat foto ilustrasi tulisan ini di Instagram, bapak pasti bertanya-tanya, siapa sih nih orang?

Yang pasti saya bukan siapa-siapa. Saya cuma orang pinggiran. Dibilang relawan bapak, juga bukan. Kalau pun saya pernah ikut-ikutan ambil bagian dan 'bertugas' di Media Center Jokowi-JK (Jl Cemara 19 Menteng Jakarta) pada Pilpres 2014, itu hanya kebetulan.

Ya, kebetulan, sebab saat itu saya sudah pensiun sebagai seorang wartawan. Daripada menganggur, Partai NasDem yang mati-matian mendukung bapak menjadi presiden dua kali berturut-turut, meminta saya untuk 'bantu-bantu' di Cemara 19. Ibarat bertempur, saya dilibatkan sebagai anggota tim udara.

Saya percaya, serinci apa pun saya menjelaskan kepada bapak tentang sosok saya, bapak tetap tidak akan mengenal saya. Meskipun saat di posko itu, saya pernah duduk bersebelahan dengan bapak saat bapak memimpin rapat pertama pemenangan Pilpres 2014. Waktu itu bapak sudah memakai kemeja putih. 

Foto bapak bersama saya yang mengenakan kemeja kotak-kotak diambil beberapa hari sebelumnya. Saat itu bapak masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. 

Terima kasih, setelah  menjadi presiden, bapak masih berkenan mengundang kami para relawan ke Istana Bogor untuk berfoto bersama. Oke, kalau begitu saya setop saja ya cerita tentang saya.  

Di hari nan-bahagia ini, saya berharap dan berdoa semoga bapak dapat menyelesaikan tugas sebagai presiden hingga akhir masa jabatan Oktober 2024. Sebagai rakyat biasa, saya tentu rindu bapak dapat menyelesaikan tugas sebagai presiden dengan paripurna, meskipun berbagai masalah dan tantangan masih menghadang.

Sebagai contoh korupsi masih menjadi penyakit akut di negeri ini. Ibarat kanker, korupsi di negeri ini sudah stasium empat. Enggak bisa lagi ditolong. KPK terkesan seperti macan ompong.

Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa tampaknya juga belum maksimal dilaksanakan dalam perilaku sehari-hari masyarakat kita. Malah di masa kepemimpinan bapak, Pancasila mulai dilupakan.

Buktinya, aksi intoleransi masih terjadi di sejumlah tempat. Ini juga penyakit menahun yang tak kunjung sembuh. Kalau ada aksi-aksi tak pancasilais (pelarangan dan penggerudukan rumah ibadah), banyak aparat/pejabat yang cari aman (menghindar dan diam) sambil berharap semoga memori rakyat semakin pendek. 

Saya masih ingat, di awal Bapak akan menjadi presiden, bapak berjanji akan melakukan revolusi mental bangsa Indonesia. Intinya bapak akan 'mereparasi' mental SDM bangsa ini. Saya masih menyimpan dokumennya lho saat brtugas di posko Media Center Jokowi-JK.

Tapi dalam perjalanan waktu, bapak sepertinya melupakan revolusi mental. Buktinya, ya itu tadi, masih banyak oknum/kelompok mayoritas di negeri ini yang bermental penakut. 

Takut dengan minoritas lantaran enggak pede. Ketika merasa tersaingi, solusinya, apalagi kalau bukan mengamuk. Mengatasnamakan Tuhan pula.

Hukum di negeri ini, ternyata juga masih jadi barang dagangan. Keadilan cuma indah di retorika. Belum jadi fakta.

Saya bisa pahami jika bapak menginginkan pengganti bapak kelak adalah sosok yang bisa melanjutkan PR yang belum selesai bapak kerjakan. Tapi saya harapkan jangan cuma melanjutkan Ibu Kota Nusantara (IKN), proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan proyek-proyek infrastruktur lainnya. Ini sih gampang selagi ada uang.

Tapi membangun SDM yang bapak janjikan dulu nilai proyeknya lebih mahal dari IKN, kereta cepat, dan ribuan kilometer tol.

Semua itu tidak ada artinya jika mental SDM Indonesia bobrok dan tak lagi mengamalkan Pancasila. Tentang tudingan bahwa bapak cawe-cawe terkait dengan calon pengganti bapak, saya harap itu hanya basa-basi politik saja. Lupakan.

Oleh sebab itu serahkan saja kepada partai politik sebagaimana telah diatur dalam konstitusi. Saya masih yakin kok, tak ada satu pun parpol yang ingin merusak negeri ini, termasuk memangkrakkan proyek-proyek yang telah bapak rintis dan bangun.

Saya tidak ingin di akhir masa jabatan sebagai presiden, bapak tergelincir di sini. Saya tidak ingin 'panas setahun terhapus hujan sehari' menimpa bapak.

Sekali lagi, selamat ulang tahun. Tuhan Yang Mahakasih menyertai perjalanan bapak sebagai Presiden RI hingga akhir masa jabatan nanti.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat