visitaaponce.com

Cara Aman Berkendara Saat Banjir

Cara Aman Berkendara Saat Banjir 
.(Foto: Antara)

OLX Autos Indonesia mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berkendara pada saat musim hujan. OLX Autos ingin berbagi kesadaran dan pengetahuan berkendara pada saat musim hujan dalam bentuk edukasikan kepada masyarakat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam laporan Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 melaporkan bahwa berbagai wilayah di Indonesia memasuki musim hujan pada kisaran bulan September hingga November 2022, di mana puncaknya diprediksi akan terjadi pada Desember 2022 dan awal 2023.

Pakar safety driving dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menilai bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak begitu peduli dengan situasi banjir di jalanan. “Persiapan di musim hujan itu penting dan disarankan untuk tidak mengabaikan bahaya genangan air dan nekat menerobos,” ucap Sony dalam siaran resmi, Senin 31/10)..

Sony juga menekankan pentingnya mengetahui apa yang perlu dilakukan ketika berkendara saat banjir guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kerusakan kendaraan yang kemudian dapat mempengaruhi nilai jual kendaraan. 

Kiat menghadapi banjir

Pada saat banjir para pengendara akan mengalami kesulitan dalam melihat jalan. Akan tetapi ada beberapa cara yang dapat digunakan sebagai indikator ketinggian banjir. Salah satunya adalah trotoar. Terdapat tiga ketinggian trotoar yang dapat ditemukan pada jalan raya di Indonesia yaitu: 5 cm, 10 cm, dan 15 cm. 

Jika trotoar tidak dapat ditemukan, para pengendara bisa memeriksa ketinggian banjir menggunakan ban mobil kendaraan dimana rata-rata ketinggian ban mobil adalah 40 cm. 

Menurut Sony, beberapa mobil SUV masih mampu melewati banjir dengan ketinggian 1 ban. Namun, jika ketinggian banjir sudah melewati ketinggian ban, sebaiknya berhenti saja.

Bagi para pemilik kendaraan besar perlu untuk mengetahui cara-cara yang aman saat menerobos banjir. Sony menyarankan untuk tidak gegabah walau merasa kendaraan besar mampu menerobos banjir dengan aman..

Jangan injak pedal gas pada saat menerobos banjir. Sony menjelaskan, jika jarak yang ingin ditempuh relatif pendek, sebaiknya membiarkan mobil berjalan tanpa perlu menginjak pedal gas. Alasannya karena jika pedal gas diinjak ada kemungkinan air dapat masuk ke dalam air filter.

Jika ketinggian banjir sudah cukup tinggi, disarankan tidak memaksa untuk melewati, karena ada kemungkinan air masuk dan bahkan menutup bagian air intake kendaraan. 

“Rata-rata ketinggian pada air intake itu sama dengan lampu utama, dan posisinya ada yang mengarah kebawah, posisinya berbeda-beda pada setiap mobil. Intinya, jika air intake tertutup oleh air, maka ada kemungkinan mesin untuk mengalami water hammer dan blok mesin dapat pecah. Kalau sudah seperti ini,  kemungkinan kerusakan pada kendaraan itu besar,” sebut Sony.

Jika memang ketinggian banjir sudah sangat tinggi, lebih baik kendaraan ditinggalkan saja. Meninggalkan kendaraan itu tidak menjadi masalah, selama mesin mobil mati, maka tidak akan terjadi water hammer.” 

Periksalah kendaraan setelah melewati banjir. Hal ini sering terabaikan karena secara kasat mata kendaraan terlihat dalam kondisi baik. Padahal kalau bagian bawah mobil terendam banjir ada kemungkinan besar terjadi rembesan pada karpet mobil, karena pada bagian bawah mobil terdapat floor drain.

Sony juga menambahkan bahwa jika tidak diperiksa dan dibersihkan, akan timbul jamur dan mengeluarkan bau yang tidak sedap yang membuat nilai jual kendaraan turun.

Genangan banjir juga membuat berbagai binatang keluar dari tempat tinggal mereka untuk mencari tempat yang lebih kering dan hangat sehingga harus diwaspadai. (S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat