TNI Rencana Pembebasan Kapten Philip dengan Negosiasi Bukan Permintaan Selandia Baru
TENTARA Nasional Indonesia (TNI) memilih cara negoisasi untuk penanganan penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens. Sempat dikira karena desakan Selandia Baru, pihak TNI menegaskan keputusan untuk negosiasi bukan karena permintaan dari Selandia Baru.
"Tidak. Itu adalah dari pemerintah kita, bahwa kita mengedepankan negosiasi agar melepas sandera. Bukan permintaan dari pemerintah Selandia Baru," papar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Kisdiyanto, dalam acara media gathering Puspen TNI, di Sentul, Bogor, Rabu (15/3).
Ia mengatakan, komunikasi terakhir TNI dengan Selandia Baru terjadi saat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berjumpa Duta Besar Selandia Baru. Kisdiyanto juga menerangkan pemerintah Selandia Baru sudah menawarkan diri untuk membantu menyelamatkan sandera. Namun, Panglima menyatakan bahwa satuan TNI masih cukup untuk bisa menangani masalah penyanderaan ini.
Baca juga: Penyanderaan Pilot Susi Air, TNI Masih Mengutamakan Negosiasi
"Ya memang kalau negosiasi tidak akan sebentar, pasti butuh waktu yang panjang. Dan kita semua harus sabar, karena ini nenyangkut nyawa manusia yang harus kita selamatkan. Meskipun satu orang, itu adalah nyawa manusia. Jadi kita tidak mengedepankan asal menindak separatis itu," tambahnya.
Kisdiyanto mengakui bahwa Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua atau KKB Papua sudah sangat meresahkan dan tidak peduli pada rakyat Papua. Hal itu terbukti lantaran masyarakat dan anak-anak menjadi korban, hingga jadi tameng untuk mereka.
Baca juga: RI-Selandia Baru Jalin Komunikasi Intensif soal Pembebasan Pilot Susi Air
"Sebenarnya TNI kalau sudah ada perintah dari negara, pemerintah, untuk segera mengeksekusi kita akan laksanakan," ungkapnya.
Terkait lokasi penyanderaan, Kidiyanto mengemukakan TNI sejatinya sudah mengetahui beberapa titik. Tapi, Kisdiyanto menilai medan Papua yang terjal jadi risiko jika langsung mendekat ke lokasi. Apalagi, KST mengancam jika TNI maju, sandera akan dibunuh.
"Itu yang kita hindari. Apalagi pemerintah daerah sudah berupaya akan bernegosiasi dengan pihak KST tersebut," tuturnya.
Kisdiyanto menambahkan pihaknya tak menambah pasukan yang ada di lapangan. Mereka mengatakan TNI akan berupaya maksimal untuk membebaskan Kapten Philip dalam kondisi selamat.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Parlemen Spanyol Menolak Pengampunan Bagi Separatis
19 Ribu Orang Eksodus dari Karabakh, Azerbaijan Sisir Separatis Armenia
DPR Kutuk Keras Pembunuhan Aktivis Perempuan Papua
Ahmad Sahroni Kecam Aksi KKB Tewaskan Tiga Warga Sipil
Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris di Jatim dan NTB
DPR: Menyedihkan, TNI Terlibat Jual-Beli Senjata di Wilayah Konflik Papua
KST Diketahui Hasut dan Mobilisasi Remaja Papua untuk Serang TNI
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap