visitaaponce.com

Begini Kronologi OTT Dugaan Suap Proyek Jalur Kereta Api

Begini Kronologi OTT Dugaan Suap Proyek Jalur Kereta Api
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak memberi keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (13/4).(Medcom.id/Candra Yuri Nuralam)

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak membeberkan kronologi OTT di Jakarta dan Semarang terkait dugaan kasus suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api, pada Selasa (11/4) lalu. Operasi senyap tersebut bermula dari aduan yang datang dari masyarakat.

"Ada laporan bahwa dalam proses pembangunan rel kereta api Trans Sulawesi Selatan terdapat dugaan rekayasa lelang dan tindak pidana korupsi," tutur Johanis di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (13/4).

Tindakan kotor tersebut diduga dilakukan untuk memenangkan rekanan tertentu di Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub). KPK pun langsung menindaklanjuti aduan itu.

Baca juga: Proyek Jalur Kereta Api Tegal Jadi Target Suap di Semarang

"Dari hasil tindak lanjut, pada 10 April 2023, terdapat informasi bahwa DIN (Dion Renato Sugiarto) selaku Direktur PT Istana Putra Agung dan pemilik PT PP memerintah ANY (Any Sisworatri) yang merupakan staf keuangannya untuk menyiapkan uang sejumlah Rp350 juta," terangnya.

Uang itu disiapkan untuk BEN (Bernard Hasibuan) yang merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) pada Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) wilayah Jawa Tengah.

Baca juga: OTT di Jakarta dan Semarang, KPK Temukan Uang Rupiah dan Mata Uang Asing

KPK kemudian memantau pergerakan mereka di sekitar Semarang dan Jakarta. Sehari setelahnya, lembaga antirasuah mendapatkan informasi akan ada pertemuan antara Direktur PT Dwifarita Fajarkharisma Muchamad Hikmat, Direktur PT Istana Putra Agung Dion Renato Sugiarto, PPK Kemenhub Fadliansyah dan Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi.

Pertemuan itu berlangsung di Gedung Karsa lantai 14 Kantor Kemenhub, Jakarta.

Setelah pertemuan selesai, KPK kemudian menangkap Bernard, Kepala BTP Putu Sumarjaya, Bendahara Pengeluaran BTP Ayunda Nurul Saraswati dan beberapa staf Dion di PT Istana Putra Agung.

Dion sendiri ditangkap di Mall Green Pramuka Square. Kemudian, KPK mengamankan Hikmat, Fadliansyah, Harno, dan staf PT Dwifarita Fajarkharisma Riyanto di Kemenhub.

Selain itu, KPK juga mengamankan PPK BTP Jabagbar Syntho Pirjani Hutabarat di rumahnya di Depok, Jawa Barat.

“Total, ada 25 orang yang ditangkap KPK,” tandasnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat