Jokowi Harus Jelaskan Riak Politik yang Membahayakan Bangsa
![Jokowi Harus Jelaskan Riak Politik yang Membahayakan Bangsa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/286c6fe93cee49c4fac92c14e0a531b8.jpg)
Partai Demokrat meminta Presiden Joko Widodo menjelaskan maksud riak politik berbahaya yang ia sampaikan dalam pidatonya di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (6/6)
"Mudah-mudahan ada yang bantu beliau cara menjelaskan detail cawe-cawe dan riak-riak politik itu," kata Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Menurut Hinca, riak-riak pada tahun politik sudah biasa. Namun, riak yang diperkirakan terjadi mestinya tak mengundang tanya dan polemik publik.
Baca juga: Cawe-cawe Presiden Jokowi Berbahaya bagi Demokrasi
"Nah gejolaknya itu apa? Kalau gejolaknya atau riak-riaknya itu bagaimana supaya petugas di TPS tidak banyak yang jadi korban, dicari jalan keluarnya supaya mereka tetap sehat. Itu jelas. tapi kita kan tidak tahu juga apa yang dimaksud dia riak-riak itu, cuma beliau aja yang tahu maksudnya," ucap Hinca.
Demokrat tak masalah dengan riak-riak yang dimaksud Jokowi. Sebab, jelang pemilu berbagai dinamika berpotensi terjadi.
Baca juga: Jokowi Cawe-Cawe dalam Pemilu 2024 Simbol Penyusutan Demokrasi
Sebelumnya, Jokowi kembali menegaskan tujuan dirinya melakukan cawe-cawe jelang Pilpres 2024. Ia menilai cawe-cawe merupakan tanggung jawab moral dirinya sebagai Presiden dan mengatasi riak-riak yang membahayakan negara dalam kontestasi politik 2024.
"Ya harus menjaga agar transisi kepemimpinan nasional, pemilu serentak dan pilpres itu dapat berjalan dengan baik, tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara dan bangsa. Masa ada riak-riak yang membahayakan negara, saya disuruh diam," kata Jokowi. (Z-11)
Terkini Lainnya
Indonesia Quality Tourism Fund akan Dibentuk, Dana Awal Rp2 Triliun
Tanggapi Kekhawatiran Pengusaha atas Dampak UU KIA, Presiden: Harus Hargai Perempuan, Ibu Mengandung
Kebijakan HGT untuk 7 Sektor Dilanjutkan, dari Pupuk hingga Karet
Ditanya Restu ke Kaesang Maju Pilkada, Jokowi: Tugas Orangtua Hanya Mendoakan
Presiden PKS Klarifikasi Dukungan ke Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Menkes Sebut Aturan Turunan UU Kesehatan Rampung Agustus 2024
Sering Bertemu Megawati Soekarnoputri, Heru Budi Ungkap Isi Pembicaraan
Megawati Soekarnoputri: PDI Perjuangan masih Jadi Magnet bagi Media
PDIP-PKB Bikin Poros Baru di Pilgub Jakarta? Puan: Bisa Saja
Kunci Anies-Sohibul, Mardani: Banyak yang Tertarik dengan AMAN
Pimpinan KPK Ogah Campuri Langkah Penyidik di Kasus Harun Masiku
Andika Perkasa Diusulkan Cawagub Dampingi Anies Baswedan, PDIP: Tidak Cocok
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap