Lantik Pj Gubernur, Mendagri Ingatkan Netralitas Jelang Pemilu 2024
MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta sembilan penjabat (pj) Gubernur yang baru dilantik menjaga netralitas menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Saya minta di tahun politik mengambil posisi netral, tidak dalam posisi politik praktis, tapi politik membangun daerah masing-masing. Itu terpenting," kata Tito di Gedung Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (5/9).
Tito mengingatkan agar para pj memanfaatkan kepercayaan negara dan pemerintah pusat atas penunjukan itu. Mereka mesti menjalankan roda pemerintahan karena mengisi kekosongan gubernur yang masa jabatannya sudah habis.
Baca juga: Mendagri Lantik 9 Pj Gubernur
"Pj yang baru banyak minta masukan ke pejabat lama. Hal positif dari pejabat lama diteruskan, kalau ada yang kurang lakukan koreksi dan perbaikan," ujar eks Kapolri itu.
Selain itu, Tito mengimbau para pj baru menjalin hubungan baik dengan eks gubernur. Supaya seluruh pj semakin cepat memahami dinamika di daerah masing-masing.
Baca juga: Presiden Tunjuk Bey Machmudin Sebagai Pj Gubernur Jabar
"Pelantikan sudah selesai dan ini menandai bapak-bapak resmi menjadi kepala daerah pimpinan sipil tertinggi daerah yang sangat menentukan ke depan," papar dia.
Tito turut menyampaikan terima kasih serta apresiasi kepada gubernur sebelumnya. Dia yakin segala kontribusi dan capaian mereka selama ini bermanfaat bagi masyarakat.
"Serta semua pihak mendukung pejabat lama dan penjabat baru agar dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya meski dinamika selalu ada," ucap dia.
NTB
Tito seharusnya melantik 10 penjabat Gubernur. Namun pj Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Gita Ariadi belum dilantik. Sebab, masa jabatan Gubernur NTB Zulkieflimansyah baru habis pada 19 September 2023.
"Jadi akan menyusul sendirian. Sekarang sembilan (pj gubernur yang dilantik)," kata Tito.
Tito mengatakan hari ini sembilan pj gubernur dilantik lebih dulu. Mereka ialah Pj Gubernur Sumatra Utara Hassanudin, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
Kemudian Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi, serta Pj Gubernur Kalimantan Barat Harrison Azroi. Terakhir, Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun.
"Ini pergantian pemimpin daerah yang sangat penting dan strategis," papar Tito.
Tito menyebut seluruh wilayah tersebut memiliki keunikan, keunggulan, dan potensi masing-masing. Seluruh pj gubernur diharapkan lihai melihat hal tersebut sehingga pembangunan di daerah semakin maksimal. (Z-3)
Terkini Lainnya
NTB
Pj Kepala Daerah Bermain Judi Online, Mendagri: Saya akan Ganti
Mendagri Ultimatum Daerah yang Lamban Memproses NPHD
Mendagri Tito: Dana Pengawasan Pilkada di 23 Daerah Aceh belum Terealisasi
Pernyataan Mendagri yang Kritik Pj Gubernur Papua Barat Daya di Rapat Bersama DPR Dinilai tidak Elok
Mendagri Wajibkan Pj Maju Pilkada Mengundurkan Diri
Mendagri Bakal Ganti Pj yang Maju Pilkada pada Pertengahan Juli 2024
Jiwa Tulus untuk Bekerja, Widya Pratiwi Murad Raih Kepercayaan Publik
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap