visitaaponce.com

JK Konflik di Papua Bisa Diselesaikan, Tergantung Pemerintah Ingin Selesaikan atau Tidak

JK: Konflik di Papua Bisa Diselesaikan, Tergantung Pemerintah Ingin Selesaikan atau Tidak
Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), menegaskan semua konflik, termasuk yang terjadi di Papua, dapat diselesaikan.(MI/susanto)

MANTAN Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan semua konflik yang terjadi di masyarakat maupun antar negara, bisa diselesaikan. Termasuk konflik di Papua. Semua itu tergantung pada keseriusan dari pemerintah untuk menangani konflik yang ada.

JK, sapaan akrabnya, menuturkan semua konflik bisa selesai apabila yang ingin menyelesaikan konflik itu mengerti betul apa akar masalah yang ada.

Sebagai orang yang pernah terlibat dan menjadi mediator dalam penyelesaian beberapa konflik, seperti Konflik Gereja Yasmin, Konflik Aceh, Konflik Poso dan Ambon, JK meyebut dirinya bisa juga menjadi mediator dalam konflik di Papua.

Baca juga : Pihak-Pihak Berkonflik Harus Diajak Bicara

“Karena saya terlibat dalam penyelesaian empat konflik terakhir, Papua itu, semua kita ingin selesaikan. Tetapi Pak Jokowi ingin selesaikan sendiri, jadi saya tidak masuk. Sebenarnya itu bisa diselesaikan. Karena saya bisa berikan konsultasi ke pemerintah,” ujarnya dalam kuliah umum di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (25/4).

“Seperti konflik di Thailand, Afganistan, semua datang ke saya, ke Indonesia, untuk meminta bantu agar bisa diselesaikan. Karena Aceh selalu jadi case, dan berbeda di dunia ini cara penyelesaiannya. Panglima tertinggi di Thailand bertanya bagaimana cara menyelesaikan konflik di Thailand dengan cara Aceh? Bisa, saya bilang,” tambahnya.

JK menjelaskan hal pertama yang harus dilakukan dalam menangani konflik ialah mengenali dan mempelajari apa inti dan akar masalah dari konflik tersebut. Dia mengaku untuk menangani suatu konflik, ia bisa membaca buku berhari-hari serta mendalami kejiwaan dan kebatinan warga yang terlibat konflik.

“Saya, waktu itu, tiap kali, waktu Ambon, saya kumpulkan semua sejarah Ambon, kebudayaan, cara orang Ambon berpikir. Saya butuh kira-kira seminggu untuk membaca buku-buku itu. Di mobil saya selalu ada buku, di jalan memutar lagu Ambon. Supaya suasana saya suasana Ambon, saya mengerti jiwanya. Itu yang pertama kita harus pelajari. Anda bawa diri Anda seperti orang Ambon, bawa diri Anda seperti orang Aceh,” jelasnya.

Dengan mengenali lebih dalam akar dan kebatinan warga yang berkonflik, JK berpendapat dapat diidentifikasi pendekatan apa yang pas untuk menangani konflik yang ada. (Z-3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat