visitaaponce.com

Waspada, Teknik Phising Tingkat Lanjut Bisa Lewati Otentikasi Dua Faktor

Waspada, Teknik Phising Tingkat Lanjut Bisa Lewati Otentikasi Dua Faktor
Ilustrasi(Freepik)

KASPERSKY mengekspos evolusi canggih teknik phishing yang digunakan penjahat siber untuk melewati otentikasi dua faktor (2FA), sebuah langkah keamanan penting yang dirancang untuk melindungi akun online. 

Meskipun 2FA diadopsi secara luas oleh banyak situs web dan penerapan wajibnya oleh banyak organisasi, penyerang telah mengembangkan metode canggih, menggabungkan phishing dengan bot OTP otomatis untuk menipu pengguna dan mendapatkan akses secara tidak sah ke akun mereka.

Otentikasi dua faktor (2FA) adalah fitur keamanan yang telah menjadi praktik standar dalam keamanan daring. Hal ini mengharuskan pengguna untuk memverifikasi identitas mereka menggunakan bentuk otentikasi kedua, biasanya kata sandi satu kali (OTP) yang dikirim melalui pesan teks, email, atau aplikasi otentikasi. 

Baca juga : Di Kuartal Pertama 2024, Hampir 6 Juta Ancaman Daring Incar Pengguna Internet Indonesia

Lapisan keamanan ekstra ini dimaksudkan untuk melindungi akun pengguna meskipun kata sandi mereka disusupi. 

Namun, penipu telah mengembangkan cara untuk mengelabui pengguna agar mengungkap OTP ini, sehingga memungkinkan mereka melewati perlindungan 2FA.

Bot OTP adalah alat yang digunakan penipu untuk mencegat OTP melalui teknik rekayasa sosial. Penyerang biasanya berusaha mendapatkan kredensial login pengguna melalui phishing atau kebocoran data, kemudian login ke akun tersebut, sehingga memicu OTP untuk dikirimkan ke ponsel pengguna. 

Baca juga : Penjahat Siber Memanfaatkan Dropbox untuk Pencurian Kredensial

Setelah itu, bot OTP akan menelepon pengguna, berpura-pura menjadi perwakilan dari organisasi tepercaya, dan menggunakan dialog yang telah ditentukan sebelumnya untuk membujuk korban agar membagikan OTP tersebut. Terakhir, penyerang menerima OTP melalui bot dan menggunakannya untuk mendapatkan akses ke akun korban.

Situs phishing yang meniru halaman masuk bank online

Para penipu online ini lebih memilih panggilan telepon daripada pesan karena panggilan meningkatkan kemungkinan korban merespons dengan cepat. Bot dapat meniru nada dan urgensi panggilan yang sah, sehingga membuatnya lebih meyakinkan.

Penipu mengelola bot OTP melalui panel online khusus atau platform pengiriman pesan seperti Telegram. Bot ini hadir dengan berbagai fitur dan paket berlangganan. Mereka dapat disesuaikan untuk meniru organisasi yang berbeda, menggunakan berbagai bahasa, dan bahkan memilih antara suara laki-laki dan perempuan. 

Baca juga : Ini Tips Belanja Daring Nyaman dan Aman Selama Idul Fitri

Opsi lanjutan mencakup spoofing nomor telepon, yang membuat ID penelepon tampak seolah-olah berasal dari organisasi yang sah.

Sebelum menggunakan bot OTP, penipu harus mencuri kredensial korban. Mereka sering menggunakan situs web phishing yang terlihat seperti halaman login resmi bank, layanan email, atau akun online lainnya. 

Saat korban memasukkan nama pengguna dan kata sandinya, penipu menangkap informasi ini secara real-time.

Baca juga : Serangan Phishing Tumbuh 40 Persen pada 2023

Penelitian Kaspersky menunjukkan dampak signifikan dari serangan bot phishing dan OTP ini. Dari 1 Maret hingga 31 Mei 2024, produk perusahaan mencegah 653.088 upaya mengunjungi situs yang dihasilkan oleh perangkat phishing yang menargetkan sektor perbankan, yang datanya sering digunakan dalam serangan dengan bot OTP. 

Pada periode yang sama, teknologi Kaspersky mendeteksi 4.721 halaman phishing yang dihasilkan oleh kit yang bertujuan untuk melewati otentikasi dua faktor secara real-time.

“Rekayasa sosial bisa menjadi sangat rumit, terutama dengan penggunaan bot OTP yang dapat meniru panggilan nyata dari representatif layanan atau organisasi yang sah. Penting untuk tetap waspada dan mengikuti praktik keamanan terbaik. Melalui penelitian dan inovasi berkelanjutan, Kaspersky memberikan solusi keamanan mutakhir untuk menjaga kehidupan digital,” ungkap pakar keamanan di Kaspersky Olga Svistunova, .

Meskipun 2FA merupakan langkah keamanan yang penting, namun hal ini tidak selalu mudah. Untuk melindungi diri Anda dari penipuan canggih ini, Kaspersky merekomendasikan:

  • Hindari membuka tautan yang Anda terima dalam pesan email mencurigakan. Jika perlu masuk ke akun Anda, ketikkan alamat secara manual atau gunakan bookmark.
  • Pastikan alamat situs web benar dan tidak ada kesalahan ketik sebelum Anda memasukkan kredensial di sana. Gunakan Whois untuk memeriksa situs webnya: jika baru saja didaftarkan, kemungkinan besar ini adalah situs penipuan.
  • Jangan mengucapkan atau memasukkan kode satu kali saat Anda sedang menelepon, tidak peduli seberapa meyakinkannya suara penelepon. Bank sungguhan dan perusahaan lain tidak pernah menggunakan metode ini untuk memverifikasi identitas klien mereka. (Z-1)


Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat