visitaaponce.com

Kinerja Sektor Publik Bakal Terdongkrak Jika Terapkan Teknologi AI

Kinerja Sektor Publik Bakal Terdongkrak Jika Terapkan Teknologi AI
Director Account Management Telco and Public Sector Multipolar Technology Yugi Edison(Dok Multipolar Technology)

INDONESIA diperkirakan bakal menjadi negara dengan perekonomian keempat terbesar di dunia pada 2045 dan akan menjadi pusat pertumbuhan bagi kawasan Asia Tenggara. Salah satu pendorong pertumbuhan itu tak lain adalah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). 

Firma konsultasi manajemen Kearney asal Amerika Serikat bahkan menyebut penggunaan AI berpotensi menyumbang hampir US$1 triliun produk domestik bruto (PDB) Asia Tenggara pada 2030. Dari angka itu, US$366 miliarnya disumbangkan oleh Indonesia. Itu menunjukkan betapa berpengaruhnya AI terhadap perekonomian. 

Karena itu, sejalan dengan transformasi digital yang dilakukan perusahaan-perusahaan swasta, pemerintah mendorong sektor-sektor publik, termasuk badan usaha milik negara (BUMN), untuk mengadopsi AI sesegera mungkin mengingat manfaatnya yang begitu besar.

Baca juga : Ini 10 Tren AI yang Diramalkan akan Populer pada 2030

Semuel Abijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengungkapkan, adopsi AI memungkinkan alur birokrasi, waktu, dan biayanya menjadi lebih efisien, sekaligus meningkatkan kinerja pemerintah sehingga meningkatkan kepuasan publik. 

“Adopsi AI membuat organisasi menjadi lebih gesit, responsif, dan kompetitif,” sambung Tedi Bharata, Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, dalam seminar bertema “The Future of Artificial Intelligence in Public Sector” yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology di Jakarta, Kamis (20/6). 

Salah satu teknologi AI yang memungkinkan pelayanan sektor publik meningkat adalah Generative AI (GenAI). GenAI merupakan turunan dari AI yang mampu menghasilkan data seperti teks, gambar, video, dan musik baru sesuai preferensi yang dibutuhkan dan berdasarkan data yang diterimanya. 

Baca juga : Antisipasi Kesalahan Fatal dalam Penerapan Generative AI

Untuk menghasilkan data-data baru yang tepat dibutuhkan solusi teknologi GenAI yang mumpuni. Yugi Edison, Director Account Management Telco and Public Sector Multipolar Technology, menyebutkan salah satu solusi GenAI yang layak dipertimbangkan oleh organisasi di sektor publik yaitu IBM watsonx. 
 
IBM watsonx mampu menjawab segala pertanyaan yang dikirimkan pelanggan melalui chatbot, tapi terbatas pada organisasi publik itu bergerak. Jawaban yang dikirimkan bukan hanya detail, melainkan juga bersifat hiper-personal, sehingga informasi yang diberikan kepada masing-masing pelanggan cenderung berbeda. 

Sebagai contoh skenario, sebuah chatbot GenAI IBM watsonx jika disematkan dalam laman dinas kependudukan satu pemerintah daerah akan dengan cepat menjawab pertanyaan seputar tata cara pembuatan kartu tanda penduduk atau jam layanan yang ditanyakan, tetapi akan menolak menjawab pertanyaan perihal olahraga. 

“Karena chatbot GenAI IBM watsonx mengandalkan data yang tersedia untuk menghasilkan data baru, maka platform manajemen data organisasi publik tersebut mesti tangguh, dan yang paling penting tidak mudah disusupi data palsu yang mungkin dikirimkan oleh penjahat siber,” jelas Yugi. 

Baca juga : Daftar Pekerjaan yang Terancam Hilang karena AI

Sebagai perusahaan yang membantu automasi beragam sektor, termasuk sektor publik, Multipolar Technology pun mempunyai solusi serupa yang dikembangkan sendiri, yakni VisionAnalytics-GPT. Tentu saja serupa karena VisionAnalytics-GPT merupakan solusi chatbot GenAI yang dibangun di atas platform IBM watsonx.

VisionAnalytics-GPT melayani pertanyaan pelanggan dengan mengombinasikan Natural Language Processing (NLP), Machine Learning (ML), dan Large Language Model (LLM) sehingga terasa natural layaknya percakapan antar-manusia, pintar, dan menggunakan bahasa yang disesuaikan seperti bahasa Indonesia.  

Jadi, dua solusi GenAI, baik VisionAnalytics-GPT maupun IBM watsonx, sama-sama dapat diterapkan di berbagai saluran dan dapat diintegrasikan dengan layanan yang sudah ada; memiliki antarmuka yang intuitif sehingga tidak diperlukan keahlian pengkodean untuk memanfaatkannya. 

Tidak hanya itu, kedua hal tersebut juga sama-sama dapat berjalan di atas infrastruktur on-premise, on-cloud, maupun hybrid cloud. “Dengan demikian, persis seperti yang disampaikan Pak Semuel dan Pak Tedi tadi, pemanfaatan solusi semacam IBM watsonx dan VisionAnalytics-GPT akan membuat organisasi-organisasi di sektor publik lebih produktif, lebih gesit, lebih efisien, dan tentu saja memuaskan publik,” ungkap Yugi. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat