visitaaponce.com

Ilmuwan Temukan Jaring Kosmik Cikal-bakal Terbentuknya Galaksi

Ilmuwan Temukan 'Jaring Kosmik'  Cikal-bakal Terbentuknya Galaksi
Cahaya yang dipancarkan oleh atom hidrogen di jaringan kosmik di wilayah yang berdiameter sekitar 15 juta tahun cahaya.(Jeremy Blaizot / AFP)

PARA ilmuwan Prancis baru-baru ini berhasil melihat penampakan filamen pijar gas hidrogen yang dikenal sebagai "jaring kosmik". Fenomena ini dapat mengungkap awal alam semesta sekitar 12 miliar tahun yang lalu.

Model kosmologis ini telah lama diprediksi keberadaannya, namun hingga kini jaring kosmik belum pernah diamati dan ditangkap secara langsung dalam gambar.

Selama delapan bulan pengamatan dengan teleskop raksasa dari European Southern Observatory dan satu tahun pengerjaan data, para ilmuwan memerkirakan  filamen ini tercipta satu hingga dua miliar tahun setelah Big Bang.

Tetapi kejutan terbesar, kata para ilmuwan, adalah simulasi yang menunjukkan bahwa cahaya berasal dari miliaran galaksi kerdil yang sebelumnya tidak terlihat  dan tidak terduga, yang menghasilkan triliunan bintang. Penemuan ini telah dilaporkan dalam jurnal Astronomy & Astrofisika.

"Setelah periode awal kegelapan, alam semesta meletus dengan cahaya dan menghasilkan sejumlah besar bintang," kata penulis senior Roland Bacon, seorang ilmuwan di Pusat Penelitian Astrofisika di Lyon, kepada AFP.

"Salah satu pertanyaan besar adalah apa yang mengakhiri periode kegelapan itu, yang mengarah ke fase di alam semesta awal yang dikenal sebagai ionisasi ulang,” katanya.

Hingga saat ini, para astronom hanya menangkap kilasan sebagian dan tidak langsung dari jaringan kosmik melalui quasar, memperlihatkan awan gas di sepanjang garis pandang. Quasar juga dikenal sebagai objek kuasi-bintang, disingkat QSO adalah inti galaksi aktif yang sangat bercahaya.

Tetapi wilayah ini tidak mewakili seluruh jaringan filamen tempat sebagian besar galaksi, termasuk galaksi kita (Bima Sakti),  dilahirkan.

"Temuan ini sangat mendasar. Kami belum pernah melihat pelepasan gas dalam skala ini, yang penting untuk memahami bagaimana galaksi terbentuk." komentar Emanuele Daddi, peneliti di Komisi Energi Atom yang tidak ikut serta dalam penelitian ini. (AFP/M-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat