visitaaponce.com

Merayakan Identitas Bangsa melalui Pekan Wayang Indonesia

Merayakan Identitas Bangsa melalui Pekan Wayang Indonesia
Puncak acara pembukaan Pekan Wayang Indonesia di TMII, Jakarta, Selasa (8/11).(MI/Devi Harahap )

Wayang merupakan salah satu seni teater boneka tradisional yang telah mengakar sebagai budaya Indonesia. Kata wayang memiliki arti teknik pertunjukan bayangan.

Wayang juga bisa merujuk pada wayang itu sendiri atau keseluruhan pertunjukan teater, yang biasa dimainkan di balik layar oleh dalang dengan iringan musik tradisional Indonesia. Pertunjukan wayang kerap mengangkat mitos pahlawan dan cerita rakyat.

Namun, wayang bukan hanya sekadar benda. Secara filosofis, dia merupakan identitas bangsa Indonesia yang mengandung kadar kemanusiaan, di mana setiap tokoh dalam pewayangan mampu memperlihatkan realitas kehidupan bahwa dalam kelas sosial, ada klasifikasi orang baik dan orang buruk. 

Lebih jauh lagi, wayang juga bernapaskan keleluasaan tentang pandangan yang mengedepankan dialog dalam perbedaan dan toleransi terhadap pluralitas untuk menerima kelompok lain. Kemashsyuran makna wayang sebagai identitas ini pada akhirnya berusaha melestarikan eksistensinya sebagai produk sebuah bangsa yang berdaulat. 

Pelestarian wayang sebagai identitas dan jati diri bangsa menjadi semangat peringatan Pekan Wayang Indonesia yang diselenggarakan oleh SENA WANGI (Sektariat Nasional Pewayangan Indonesia) di Gedung Pewayangan Kautaman, TMII, Jakarta Timur, Selasa (08/11).

“Wayang itu bukan Jawa sentris akan tetapi Indonesia sentris. Karena ada Wayang Golek, Wayang Bali, Wayang Sasak, Wayang Banjar, Wayang Si Gale-Gale, Wayang Potehi, Wayang Orang, Wayang Revolusi dan lain-lain termasuk wayang kontemporer. Jadi Wayang lebih menyatukan rakyat dan bangsa lndonesia,” ujar Suparmin Sunjoyo, Ketua Umum SENA WANGI saat ditemui Media Indonesia. 

Suparmin menjelaskan bahwa peringatan Hari Wayang Nasional 2022 yang berlangsung selama tiga hari mulai dari 7–9 November 2022 ini  disemarakkan dengan berbagai kegiatan seni, antara lain; pergelaran Wayang Kulit Purwa, pergelaran Wayang Revolusi, pergelaran Drama Wayang Swargaloka, Fragmen Wayang Orang Bharata, talkshow, seminar Wayang, pameran dan bazzar UMKM Wayang.

"Semua kegiatan tersebut diharapkan mampu menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia untuk kembali merayakan budaya wayang bersama-sama pascapandemi covid-19 untuk meningkatkan kecintaan dan melestarikan kesenian wayang," imbuhnya. 

Tahun ini, Pekan Wayang Indonesia menghadirkan sesuatu yang baru, yakni pameran lukisan Wayang Daun yang mendatangkan secara langsung seniman pencetus wayang daun, Andi Wahyudi. 

"Daun ini mempunyai tekstur yang berbeda dengan kanvas ataupun kertas, dan esensi tekstur itu yang membuatnya unik, menantang dan terlihat astetik. Selain bisa dimainkan dalam pertunjukan wayang, koleksi wayang daun ini juga bisa dijadikan furniture untuk memperindah ruangan karena bisa dilukis bermacam jenis gambar, lebih fleksibel dan bisa masuk ke berbagai kalangan," kata Andi sambil mewarnai wayang daun di gerai workshop Pekan Wayang Nasional. 

Selain itu, Pekan Wayang Indonesia juga menampilkan pameran lukisan Wayang dari berbagai daerah di Indonesia, workshop Lukis Wayang Daun dan Tata Sungging Wayang, Tarian Wayang, serta Pemecahan Rekor Muri Lukis Wayang Daun Tercepat. 

Sekian pameran seni, digelar juga talkshow wayang yang edukatif dengan tema “Tanggungjawab Sosial dan Peran Pemangku Kepentingan dalam Pemajuan Wayang Indonesia." Selanjutnya pada sore hari, digelar Seminar Wayang dengan tema “Pengembangan Wayang di Era Informasi dan Teknologi Digital dalam Memperkokoh Jatidiri Bangsa.”

Sementara itu Andi Wahyudi menjelaskan Wayang kulit sebagai cikal dari berbagai jenis wayang sekarang sudah sangat terkenal oleh masyarakat luas dan telah diakui sebagai warisan budaya dunia pada 7 November 2003, 

"Petunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan dunia yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga," tandasnya.

Lebih lanjut, Suparmin berharap acara 5 tahunan ini dapat memantik masyarakat untuk mengembangkan dan mengkaji bagaimana sejarah dan perkembangan wayang dalam rangka mewujudkan kebudayaan nasional yang dinamis dan modern.  

Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan, pelestarian wayang juga menjadi perhatian pemerintah. Penetapan  Hari Wayang Nasional yang jatuh pada 7 November merupakan salah satu produk kebijakan pemerintah yang melibatkan para perwakilan budayawan dan seniman terkait. 

Rumah wayang dunia

Sementara itu, Kepala Bidang Humas SENA WANGI, Eny Sulistyowati menjelaskan, kegiatan Pekan Wayang Indonesia adalah rentetan perjuangan dalam mewujudkan cita-cita besar Indonesia sebagai Rumah wayang Dunia.

“Penghargaan UNESCO mengisyaratkan kewajiban untuk melestarikan, mengembangkan serta memajukan wayang. Memang di berbagai negara ada budaya boneka dengan karakternya masing-masing, dan wayang pun saat ini sudah tersebar ke berbagai negara untuk dipelajari oleh para seniman. Dengan adanya pagelaran dan pelestarian, ini akan semakin memantapkan bahwa Indonesia adalah rumahnya Wayang," ujarnya. 

Oleh karena, lanjut Eny, gagasan ‘Rumah Wayang Dunia’ harus terus digerakkan sebagai sumbangsih membangun budaya bangsa Indonesia yang diapresiasi dunia. 

“Wayang Indonesia memiliki posisi terhormat di dunia internasional. Kita terus perkuat potensi maupun kekuatan seni dan budaya Indonesia khususnya wayang, agar fondasi Indonesia sebagai Rumah Wayang Dunia semakin kokoh,” harap Eny.

Lebih lanjut, ia berharap dengan adanya perhatian dari pemerintah dan berbagai pencapaian sejumlah organisasi pewayangan di Indonesia, akan ada pula dampak bagi kesejahteraan penggiat seni, khususnya seniman wayang.

“Tidak hanya terwujudnya ketahanan budaya dan membangun ekosistem kebudayaan, tapi wayang juga menghibur dan menyejahterakan. Mengembangkan ekonomi kreatif yang bisa menjadi tulang punggung pertumbuhan perekonomian negara, dan penggiat wayang,” ujarnya. (M-2) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat