visitaaponce.com

Kenali Sejumlah Mitos Tentang Kesehatan Jantung

Kenali Sejumlah Mitos Tentang Kesehatan Jantung
ilustrasi: serangan jantung(Freepic)

 

 

Menjaga agar jantung tetap sehat bisa jadi rumit ketika ada banyak mitos yang beredar.  Seperti, salah satunya ialah haruskah Anda menghindari lemak karena kolesterol?

Seperti dikutip dari situs Huffpost, Selasa (14/3) ahli jantung menyanggah sejumlah mitos tentang kesehatan organ penting bagi manusia tersebut. Berikut beberapa mitos seputar jantung.

1. Tidak perlu khawatir dengan kesehatan jantung saat masih muda.

Jika Anda berusia di bawah 50 tahun, mungkin Anda berpikir tidak perlu mengkhawatirkan kesehatan jantung dan kemungkinan Anda terkena penyakit jantung rendah.  Meskipun benar bahwa risiko penyakit jantung Anda meningkat seiring bertambahnya usia, hal itu dapat dimulai sejak dini karena secara langsung dipengaruhi oleh kebiasaan gaya hidup.

"Tujuh faktor risiko utama penyakit jantung antara lain termasuk merokok, jarang berolahraga, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan berat badan, dan pola makan yang buruk," kata Dr. Elizabeth Klodas, seorang ahli jantung.

Oleh sebab itu, Anda disarankan perlu mengecek secara rutin kesehatan jantung Anda. Klodas merekomendasikan orang melakukan tes dua kali pada usia 20-an, tiga kali pada usia 30-an, empat kali pada usia 40-an, dan kemudian setiap tahun setelah usia 50 tahun.

2. Seharusnya hanya berfokus pada peningkatan kolesterol baik untuk kesehatan jantung.

Kolesterol merupakan zat lilin yang membantu kita membangun sel sehat. Kita memiliki dua jenis kolesterol yaitu lipoprotein densitas tinggi (HDL) — dikenal sebagai kolesterol baik, karena membawa kolesterol ke hati untuk dibuang dari aliran darah kita —. Lalu, ada lipoprotein densitas rendah (LDL) — dikenal sebagai kolesterol jahat karena membawa kolesterol langsung ke arteri kita.

“Kadar kolesterol LDL yang tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung karena ada lebih banyak plak yang beredar di aliran darah yang dapat mengendap di arteri jantung,” kata Dr. Joyce Oen-Hsiao, direktur kardiologi klinis di Yale Medicine, AS. 

“Namun, pendapat tentang meningkatkan kolesterol HDL untuk kesehatan kardiovaskular yang baik adalah salah dan sudah sangat ketinggalan zaman," kata Dr. Danielle Belardo, seorang ahli jantung yang berbasis di Newport Beach, California, AS.

3. Semua lemak buruk untuk kesehatan jantung.

Meskipun benar bahwa asupan lemak trans dan lemak jenuh meningkatkan risiko penyakit jantung, diet rendah lemak tidak diperlukan untuk kesehatan jantung yang optimal.  Penelitian menunjukkan bahwa lemak sehat — seperti lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda — adalah kunci diet seimbang dan menurunkan risiko penyakit.

 “Tidak ada satu pun makanan, dalam satu dosis, yang akan menyebabkan penyakit kronis, tetapi mengganti makanan yang lebih tinggi lemak jenuhnya, seperti daging merah dan mentega, [dengan] makanan yang lebih rendah lemak jenuhnya dan lebih tinggi lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun dan alpukat,  dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, ”kata Belardo.

Namun, harus dipahami bahwa lemak berasal dari tumbuhan tidak berarti selalu sehat untuk jantung.  Minyak kelapa, misalnya, kebanyakan mengandung lemak jenuh - sekitar 50% lebih banyak dari mentega, menurut Mayo Clinic.

4. Mengonsumsi aspirin setiap hari baik untuk kesehatan jantung.

Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian orang dewasa setiap tahunnya.  Oleh karena itu, tidak mengherankan jika penyedia layanan kesehatan merekomendasikan langkah-langkah pencegahan primer untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke pada orang dewasa berusia 40 hingga 59 tahun yang tidak pernah menderita penyakit jantung.

Salah satu rekomendasi umum adalah penggunaan aspirin dosis rendah setiap hari, yang mengurangi terjadinya pembekuan trombosit dalam darah, kemungkinan mencegah serangan jantung.  Menurut pedoman American College of Cardiology, aspirin dosis rendah (75-100 miligram setiap hari) dapat dipertimbangkan untuk pencegahan primer penyakit jantung di antara orang dewasa berisiko tinggi tertentu berusia 40-70 tahun yang tidak mengalami peningkatan risiko perdarahan.

Namun, mengonsumsi aspirin setiap hari bisa berbahaya karena membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena maag dan pendarahan di perut, usus, dan otak.  “Risiko pendarahan meningkat seiring bertambahnya usia dan bisa berbahaya bagi seseorang,” kata Belardo.

5. Hanya olahraga berbasis kardio yang baik untuk kesehatan jantung.

Pernah mendengar bahwa latihan kardio seperti berlari atau berenang membuat jantung Anda terpompa? Kardio atau pengondisian kardiovaskular, adalah bentuk latihan aerobik.  Ini berarti jantung dan pernapasan Anda akan meningkat saat melakukan aktivitas tersebut.

Meskipun banyak penelitian telah menunjukkan bahwa latihan kardiovaskular aerobik bermanfaat bagi kesehatan jantung,  itu bukan satu-satunya aktivitas yang memberikan efek perlindungan jantung, kata Hsiao.  Latihan kekuatan memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan faktor risiko kardiovaskular seperti penurunan tekanan darah.

6. Jika telah mengikuti diet sehat dan berolahraga, Anda tidak akan pernah mengalami serangan jantung.

Meskipun modifikasi gaya hidup sehat, seperti mengikuti pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan tidak merokok, sangat penting dalam mengurangi risiko penyakit jantung, tetapi ada berbagai faktor genetik berbeda yang dapat memengaruhi kesehatan jantung Anda.  Faktor-faktor ini memengaruhi risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kondisi terkait lainnya.

Selain itu, risiko penyakit jantung bisa semakin meningkat ketika faktor keturunan digabungkan dengan pilihan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan makan makanan yang tidak sehat.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat