visitaaponce.com

PENYESALAN bisa dialami oleh siapa saja yang terjadi karena seseorang merasa segala sesuatu bisa lebih baik apabila melakukan sesuatu yang berbeda di masa lalu. Keadaan pikiran atau emosional negatif yang melanda diri sendiri ini dapat menjadi buruk apabila tidak dikontrol dengan baik.

Asisten profesor etika kesehatan di Concordia University Irvine, California, Jen Zamzow, mengungkapkan ada tiga strategi sederhana untuk menghindari penyesalan terjadi di kemudian hari, yakni:

1. Buat rencana yang tepat

Para peneliti telah menemukan kita lebih mungkin untuk mencapai tujuan ketika kita mengembangkan niat penerapan berupa rencana untuk mencapai tujuan kita.

Pikirkan tentang apa yang tidak ingin Anda lewatkan minggu ini (atau bulan atau tahun) dan kembangkan rencana konkret yang spesifik.  Rencana Anda harus mencakup perincian tentang bagaimana akan melakukan segala hal untuk mencapai tujuan.

Mulai dari dengan siapa Anda akan melakukannya? Apa yang perlu Anda lakukan sebelumnya sebagai persiapan? Kapan Anda akan melakukannya? Kemana Anda harus pergi? dan lainnya.

Setelah rencana jelas, tandai di kalender dan atur pengingat. Hal-hal lebih cenderung dilakukan ketika telah dijadwalkan.

2. Tak Perlu Menjadi Sempurna

Penelitian menunjukkan bila terus-menerus berusaha mencari pilihan terbaik justru bisa membuat kurang bahagia dan kurang puas dengan pilihan yang kita pilih.

Apa tanda ketika kita mencoba mengoptimalkan setiap keputusan? Pikirkan ekspektasi Anda dan berapa banyak waktu serta energi yang telah Anda habiskan untuk membuat keputusan. Apakah Anda menghabiskan berjam-jam saat membuat keputusan membeli barang di suatu toko?  Apakah Anda mengalami kesulitan mengatakan "ya" untuk menghadiri sebuah acara sehingga tetap membuka opsi lain jika ada sesuatu yang lebih baik muncul?

Baca juga: Penyesalan Dean Smith Usai Gagal Selamatkan Norwich dari Degradasi

Jika demikian, Anda mungkin membuat diri mudah menyesal. Jika tujuan Anda adalah kesempurnaan, apa pun yang kurang dari kesempurnaan dapat menyebabkan kekecewaan.

Alih-alih berjuang untuk kesempurnaan, coba ikuti strategi pengambilan keputusan pemenang Hadiah Nobel Herb Simon yaitu pilih opsi pertama yang memenuhi kriteria "cukup baik" untuk Anda.

3. Jangan Takut Tertinggal

Terkadang kita memiliki masalah yang berlawanan. Alih-alih kesulitan mengatakan "ya", kita kesulitan mengatakan "tidak". Keinginan kita untuk melakukan segalanya bisa berasal dari ketakutan akan ketertinggalan alias FOMO (fear of missing out).

Namun, sama seperti mencoba mengoptimalkan setiap keputusan, melakukan segala hal juga pada akhirnya dapat membuat kita merasa lebih mudah menyesal. Penelitian menunjukkan niat implementasi seseorang lebih efektif ketika orang tersebut tidak mencoba merencanakan terlalu banyak hal.(M-4)