visitaaponce.com

Studi Kaitkan Mencairnya Es di Kutub Utara Picu Cuaca Dingin Ekstrem di Sejumlah Wilayah

Studi Kaitkan Mencairnya Es di Kutub Utara Picu Cuaca Dingin Ekstrem di Sejumlah Wilayah
Sebuah pabrik di Swedia terselimuti oleh salju(AFP)

Sebuah studi gabungan yang dilakukan oleh Universitas Lanzhou memberikan bukti ilmiah baru tentang hubungan antara hilangnya es laut Arktika dan peristiwa cuaca dingin ekstrem di garis lintang tengah. 

Profesor College of Atmospheric Sciences di Universitas Lanzhou Tian Wenshou membenarkan bahwa mencairnya es laut Arktika akan mendukung prediksi terjadinya cuaca dingin yang ekstrem untuk jangka pendek. 

“Dalam beberapa dasawarsa terakhir, garis lintang tengah Belahan Bumi Utara yang berpenduduk padat sering dilanda cuaca dingin ekstrem, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian ekonomi yang serius,” jelasnya. 

Baca juga : Ancaman Badai Susulan Dikhawatirkan Terjadi setelah Tornado Mississippi

Sejumlah studi sebelumnya menunjukkan bahwa hilangnya es laut Arktika secara drastis merupakan salah satu penyebabnya, namun kaitannya masih belum jelas. Tim peneliti Tian bergabung dengan tim peneliti dari luar negeri untuk melakukan penelitian tersebut. 

Baca juga : Luas Lapisan Es di Antartika terus Menyusut

Dengan menggunakan analisis ulang dan simulasi model, mereka menunjukkan mekanisme dinamis baru yang menjadi penyebab pemanasan yang mendalam di kutub terkait hilangnya es di laut Kutub Utara.

Keadaan itu telah terbukti menjadi premis utama dari hubungan Kutub Utara dan garis lintang tengah. Studi tersebut mengkonfirmasi peran penting gabungan stratosfer-troposfer dalam pemanasan Arktika yang disebabkan oleh hilangnya es di laut, yang terkonfirmasi oleh simulasi model dengan variabilitas stratosfer yang diredam. 

Hasil studi itu menunjukkan bahwa sebagian besar pemanasan yang diamati di Arktika bagian tengah ke atas disebabkan oleh respons dinamis terhadap hilangnya es laut Arktika, tempat gabungan stratosfer-troposfer memainkan peran utama. Hasil studi itu telah dipublikasikan dalam jurnal npj Climate and Atmospheric Science. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat