visitaaponce.com

Es Laut Antartika Mencapai Rekor Terendah Musim Dingin Data AS

Es Laut Antartika Mencapai Rekor Terendah Musim Dingin: Data AS
Peneliti mengatakan luasan permukaan es laut di Antartika tahun ini hanya mencapai 16,96 juta km persegi.(AFP)

ES laut di sekitar Antartika kemungkinan mencapai luas permukaan terendah pada ukuran maksimumnya musim dingin ini, menurut analisis awal data satelit AS yang diumumkan pada hari Senin.

Saat belahan bumi selatan beralih ke musim semi, Pusat Data Salju dan Es Nasional AS (NSIDC) menyatakan es laut Antartika hanya mencapai luas maksimum sekitar 16,96 juta kilometer persegi tahun ini, pada 10 September.

Biasanya, gumpalan es mencapai ukuran terbesarnya selama bulan-bulan musim dingin yang lebih dingin, sehingga pembacaan pada tanggal 10 September kemungkinan akan tetap menjadi ukuran maksimum tahun ini.

Baca juga: Musim Hujan di India akan Terlambat

Menurut NSIDC, yang merupakan program yang didukung pemerintah di University of Colorado di Boulder, "Ini adalah maksimum es laut terendah dalam catatan es laut tahun 1979 hingga 2023, dengan selisih yang cukup besar."

Pada titik tertinggi tahun ini, luas es laut lebih kecil sekitar 1,03 juta kilometer persegi dari rekor sebelumnya, kira-kira seukuran Texas dan California digabungkan.

Baca juga: Uni Eropa akan Bantu Indonesia Atasi Perubahan Iklim

"Ini adalah rekor terendah es laut di Antartika yang menghancurkan rekor sebelumnya," ujar Ilmuwan NSIDC, Walt Meier.

Dia menambahkan pertumbuhan es laut tampak rendah di hampir seluruh benua daripada di satu wilayah tertentu.

Pada bulan Februari, pada puncak musim panas selatan, gumpalan es laut Antartika mencapai luas minimum sekitar 1,79 juta kilometer persegi, juga rekor, menurut NSIDC.

Kemudian, gumpalan es itu tumbuh kembali dengan kecepatan yang tidak biasa lambat, meskipun memasuki musim dingin.

Sementara itu, di ujung lain dunia, di mana musim panas akan berakhir, es laut Arktik mencapai luas minimum sekitar 4,23 juta kilometer persegi, kata NSIDC. Ini merupakan luas minimum keenam terendah dalam 45 tahun pencatatan.

Pentingnya perubahan ini adalah bagian dari isu-isu terkait lingkungan dan iklim yang menjadi perhatian global. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat