Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
![Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/760ddc7f16e08ec4f63b4e45954c9db8.jpeg)
Kamis (27/6) lalu, di Solo Jawa Tengah, sejumlah akademisi, praktisi, serta khalayak umum, mengikuti konferensi mengenai perubahan iklim. Dalam Conference of Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2024 bertema "Confronting Climate Change: Survive to Revive" itu, peserta mendapat diseminasi pengetahuan, utamanya yang berkaitan dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan.
Berfokus pada isu perubahan iklim, gelaran ini diharapkan mampu menghasilkan gagasan-gagasan baru, serta kolaborasi inklusif dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Konferensi diawali dengan paparan pengantar terkait tema utama yang disampaikan oleh Prof. Dr. Pramaditya Wicaksono, M.Sc., Guru Besar bidang Penginderaan Jauh Biodiversitas Pesisir, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca juga : Peringati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, BW KEHATI Adakan Pendataan Flora dan Fauna Perkotaan
Pada pidatonya, ia menyoroti kebermanfaatan padang lamun dalam penanggulangan perubahan iklim. Untuk diketahui padang lamun adalah ekosisem khas di laut dangkal pada wilayahperairan hangat dengan dasar pasir. Ekosistem ini didominasi oleh tumbuhan lamun yang dapat beradaptasi di air asin.
Menurut Professor Pramaditya, padang lamun 35 kali lebih efisien menyerap karbon dibandingkan hutan tropis. Walaupun padang lamun tidak begitu karismatik seperti mangrove dan terumbu karang, menurut dia, nilai ekonominya justru jauh lebih tinggi.
“Indonesia menjadi pusat biodiversitas padang lamun bagi dunia. Sehingga jika benar-benar diniatkan, kita dapat berperan lebih dalam mengurangi emisi tingkat dunia berbasis ekosistem melalui padang lamun” jelas Pramaditya, seperti tertera dalam keterangan dari pihak penyenggara, Jumat (28/6).
Paper ilmiah
Tak jauh berbeda dari gelaran tahun sebelumnya, pada gelaran kali ini panitia juga membuka kesempatan bagi peserta untuk membuat paper ilmiah dengan tiga topik penelitian.
Tiga topik penelitian tersebut terkait Praktik Pengembangan Masyarakat untuk Menghadapi Perubahan Iklim (Community Development Practices to Face Climate Change): Inovasi Berkelanjutan untuk Menghadapi Perubahan Iklim (Sustainable Innovation to Confront Climate Change): Dan yang terakhir adalah topik tentang Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan untuk Merespon Dampak Perubahan Iklim (Sustainable Environmental Management to Respond to the Impacts of Climate Change).
Baca juga : Kawanan Penguin Kaisar Terancam Binasa karena Dampak Perubahan Iklim
Dari 59 artikel yang telah terkumpul, terdapat penghargaan Best Paper untuk tiap kategorinya. Penghargaan kategori pertama berhasil diraih oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk sebagai best paper kategori Praktik Pengembangan Masyarakat untuk Menghadapi Perubahan Iklim (Community Development Practices to Face Climate Change) yang mengangkat judul Sustainable Livelihood Approach for Industrial Communities in Bergas Kidul Village in Mitigating Climate Change and Reducing the Effect of Greenhouse Gases.
Adapun Peraih best paper kategori kedua diraih PT Pertamina Patra Niaga AFT Minangkabau sebagai kategori Inovasi Berkelanjutan untuk Menghadapi Perubahan Iklim (Sustainable Innovation to Confront Climate Change yang mengangkat judul Kampung Apar Innovation Center : Smart Farming Based on Technology Digitalization.
Sementara PT Bio Farma (Persero) meraih best paper kategori Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan untuk Merespon Dampak Perubahan Iklim (Sustainable Environmental Management to Respond to the Impacts of Climate Change), dengan judul Inventarisasi Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) di Taman Buru Masigit Kareumbi, Jawa Barat. (M-3)
Terkini Lainnya
Menteri LHK Siti Nurbaya Teken Kerja Sama Dengan Bezos Earth Fund
Nana Sudjana Berkomitmen Selesaikan Dampak Krisis Iklim di Jateng
Properda Emas Pemprov Kaltim Berhasil Dipertahankan Sembilan Kali
Peringati Hari Lingkungan Hidup Dunia, Pemkot Tangerang Gelar Car Free Day di Jalan TMP Taruna
PJ Sekda Makassar Buka Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Penanaman Mangrove Beri Manfaat Ekologis Sekaligus Ekonomi
Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Weda Bay Project Tanam 1 Juta Mangrove
Warga Pesisir Muara Gembong Tanam 2.500 Mangrove Hadapi Perubahan Iklim dan Abrasi
Anak Muda Peduli Emisi Karbon selama Pemilu
Tanam 1.000 Mangrove di Marunda untuk Jaga Lingkungan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap