Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Weda Bay Project Tanam 1 Juta Mangrove
![Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Weda Bay Project Tanam 1 Juta Mangrove](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/498e0fb36d6b1070dbaa54d237860c85.jpg)
WEDA Bay Project melakukan kegiatan penanaman 1 juta mangrove dalam perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Rabu, (5/6), di Tanjung Ulie, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Hal itu dilaksanakan demi keberlangsungan perusahaan (sustainability) dengan terus mengedepankan keseimbangan, pelestarian, dan perlindungan lingkungan.
Vice President PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Kevin He mengatakan komitmen Weda Bay Project tersebut dilaksanakan demi keberlangsungan perusahaan (sustainability) dengan terus mengedepankan keseimbangan, pelestarian, dan perlindungan lingkungan.
“Kita bersama hidup dalam satu Bumi. Menjadikan Weda Bay Project ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah kontribusi keseimbangan, kelestarian, dan perlindungan terhadap bumi dan seisinya sebagai warisan terbaik hari ini dan di masa depan,” ungkapnya.
Baca juga : Peringati Hari Keanekaragaman Hayati, ABM Group Tanam 600 Bibit Mangrove
Sesuai dengan tema Restorasi Ekosistem, Kevin menambahkan, Weda Bay Project senantiasa mengimplementasikannya mulai dari praktik paling sederhana, seperti pemilahan dan daur ulang sampah, pembersihan daerah aliran sungai dan area pantai, hingga yang lebih kompleks seperti melaksanakan reklamasi area tambang, rehabilitasi mangrove, dan transplantasi karang, serta membangun High Density Pool untuk mengolah limpasan air hujan menjadi air bersih yang dapat dimanfaatkan kembali.
“Kami bertekad mempraktikkan operasi tambang dan industri yang hemat energi, rendah polusi, hijau, asri, dan nyaman. Tentu dengan mematuhi setiap ketentuan dan perundang-undangan, serta mengikuti standar terbaik,” ujar Kevin.
Pada kesempatan yang sama, Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 juga menjadi momentum pembangunan sanctuary yang terletak di area perusahaan.
Baca juga : Brinks Tanam 165 Mangrove Rhizophora Mucronata di Mangrove PIK
Deputy Manager Environment Industri, Yofi Safutra, menyebut sanctuary itu direncanakan seluas 11,51 hektare dan akan diisi beragam flora dan fauna endemik Maluku Utara.
“Hal itu dilakukan guna menjaga nilai keanekaragaman hayati dan keluasan dalam menjaga kehidupan dan ekosistem lingkungan hidup serta menunjukkan komitmen perusahaan dalam melakukan pembangunan berkelanjutan,” imbuhnya.
Kepala BKSDA Maluku-Maluku Utara Danny Hendry Pattipeilohy mengatakan, nantinya, sanctuary itu akan berfungsi sebagai pusat penyelamatan satwa, pusat rehabilitasi, serta pusat pembesaran dan perkembangbiakan flora-fauna. Danny juga berharap sanctuary tersebut menjadi sarana dan media edukasi sekaligus wisata untuk seluruh karyawan di Weda Bay Project.
“Kami mendukung sepenuhnya pembangunan sanctuary. Ini akan menjadi lembaga konservasi khusus yang dikelola oleh manajemen Weda Bay Project di bawah pengawasan pemerintah sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ucap Danny.
Di lain pihak, Kepala Teknik Tambang (KTT) sekaligus General Manager HSE Iwan Kurniawan menjelaskan komitmen Weda Bay Project dalam upaya mewujudkan keseimbangan lingkungan juga terimplementasikan melalui penggunaan panel photovoltaic.
Saat ini, total kapasitas pembangkit photovoltaic sekitar 200.000 kWh per tahun. Pembangkit ini dapat menghemat sekitar 70 ton batubara atau setara dengan mengurangi emisi karbon dioksida sebanyak 182 ton, sulfur dioksida 1,68 ton, dan nitrogen oksida 0,5 ton.
Baca juga : Acer Indonesia Peringati Hari Bumi dengan Tanam 2.500 Pohon Mangrove
“Perusahaan juga menerapkan teknologi Flue Gas Desulphurization (FGD) yang mampu menurunkan parameter pencemaran SO secara signifikan, sehingga emisi gas buang yang dihasilkan PLTU memenuhi standar nilai baku mutu yang ditetapkan pemerintah,” pungkasnya.
Dalam momen tersebut, BKSDA Maluku-Maluku Utara melepasliarkan puluhan burung endemik. Di antaranya 10 ekor burung Nuri Bayan Merah, 9 ekor Kakatua, 3 ekor Nuri Bayan Hijau, dan 2 ekor Nuri Kalung Ungu. Satwa-satwa yang dilepasliarkan di kawasan Weda Bay Project itu bersumber dari hasil temuan/sitaan petugas BKSDA dan juga dari hasil penyerahan masyarakat.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Veriyadi, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku-Maluku Utara Danny Hendry Pattipeilohy, Kepala Dinas ESDM Maluku Utara Suriyanto Andili, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Maluku Utara Fahruddin Tukuboya, serta kepala desa di lingkar tambang dan industri. (Z-1)
Terkini Lainnya
Peringati Hari Keanekaragaman Hayati, ABM Group Tanam 600 Bibit Mangrove
Brinks Tanam 165 Mangrove Rhizophora Mucronata di Mangrove PIK
Pemerintah Susun Tata Kelola Ekosistem Mangrove
KLHK Tanam 25 Ribu Mangrove di 23 Provinsi
Grand Mercure Jakarta Kemayoran berkolaborasi dengan Yayasan Mangrove Indonesia Lestari Merayakan Hari Bumi dengan Penanaman Mangrove di Kawasan Ekowisata Mangrove PIK
Gunung Ibu Erupsi Semburkan Awan Vulkanik
Demokrat Resmi Usung Murad Ismail dan Michael Wattimena di Pilgub Maluku 2024
Percontohan Penangkapan Ikan Terukur Diterapkan di Dua Wilayah di Zona 3
Jiwa Tulus untuk Bekerja, Widya Pratiwi Murad Raih Kepercayaan Publik
Kapal MV Da Hao Terbakar di Laut Banda
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap