visitaaponce.com

Produk Perawatan Kulit Wanita tidak Bisa Dipakai Pria, Mitos atau Fakta

Produk Perawatan Kulit Wanita tidak Bisa Dipakai Pria, Mitos atau Fakta?
ilustrasi: Cuci Muka(Freepik)

Sejumlah riasan dan perawatan kulit telah lama dikelompokkan sesuai dengan jenis kelamin. Tetapi apakah produk riasan dan perawatan kulit wanita tidak boleh dipakai oleh pria atau sebaliknya?

Menjawab hal tersebut, para ahli melihat perbedaan umum antara kulit pria dan wanita. Menurut mereka biasanya ada empat perbedaan biologis utama pada kulit pria atau wanita saat lahir.

Christina Lee Chung, seorang dokter kulit dengan Schweiger Dermatology di Pennsylvania, AS menjelaskan bahwa sebagian besar perbedaan ini dapat dikaitkan dengan hormon. Salah satunya hormon testosteron, hormon penting pada pria. Testosteron cenderung membuat kulit pria lebih tebal daripada kulit wanita.

Akibatnya, pria mungkin membutuhkan produk pengelupasan atau konsentrasi bahan aktif yang lebih kuat. Misalnya, Chung mengatakan pria membutuhkan konsentrasi Botox yang jauh lebih tinggi, dan produk retinol yang dijual bebas mungkin tidak cukup untuk pria.

Dr. Beth Goldstein, dokter kulit di Central Dermatology Center di North Carolina, AS mengatakan bahwa karena testosteron merangsang produksi minyak, kulit pria cenderung lebih berminyak daripada kulit wanita. Akibatnya, pria biasanya dapat menolerir pembersih berbahan yang keras yang menghilangkan minyak dari kulit lebih baik daripada wanita. Pria cenderung memiliki lebih banyak rambut wajah dan banyak mencukur secara teratur.

Goldstein mengatakan bahwa mencukur dapat menyebabkan iritasi, serta rambut tumbuh ke dalam yang mengakibatkan pustula dan jaringan parut yang dikenal sebagai pseudofolliculitis barbae. Akibatnya, banyak produk perawatan kulit pria dirancang untuk menenangkan kulit setelah bercukur. Pria juga perlu berhati-hati dengan produk yang mereka gunakan setelah bercukur untuk mencegah iritasi lebih lanjut.

Menurut Goldstein wanita cenderung lebih membutuhkan pelembap dibandingkan pria. Kulit yang lebih kering juga membuat sebagian wanita rentan terhadap efek pengeringan dari beberapa produk. Goldstein mengatakan kulit wanita biasanya semakin kering saat mereka memasuki masa menopause.

Terlepas dari perbedaan biologis yang umum ini, sama sekali tidak ada alasan ilmiah untuk produk perawatan kulit yang spesifik jenis kelamin, kata Dr. Kristina Collins, dokter kulit bersertifikat ganda dan pendiri lini perawatan kulit Foy. Hal tersebut, kata dia, dikarenakan tidak satu pun dari perbedaan ini yang menyebabkan variasi besar dalam rejimen perawatan kulit yang ideal. Sebaliknya, dia merekomendasikan agar setiap orang memilih perawatan kulit yang paling sesuai dengan jenis kulitnya, bukan jenis kelaminnya.

Lalu, mengapa begitu banyak produk yang dipasarkan khusus untuk pria atau wanita?

Salah satu alasan begitu banyak produk perawatan kulit dipasarkan khusus untuk pria atau wanita adalah karena ada begitu banyak “mitos dan stereotip tentang jenis kulit yang tidak hanya menyesatkan tetapi juga tidak akurat secara faktual,” kata Dr. Nina Botto, dokter kulit bersertifikat dan salah satu pendiri Vetted Dermlab, seperti dikutip dari situs Huffpost, Kamis (20/7).

Menurut Collins, sebagian besar produk yang dipasarkan berdasarkan jenis kelamin memiliki bahan utama yang sama. Dia mengatakan perbedaan terbesar antara produk riasan dan perawatan kulit yang ditujukan untuk pria atau wanita cenderung pada penampilan produk. Botto menambahkan, produk yang dipasarkan untuk pria cenderung memiliki aroma woody, smoky atau spicy dan kemasan dengan warna gelap seperti hitam atau navy. (M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat