visitaaponce.com

Ini 7 Label Fesyen Modest Indonesia yang Akan Tampil di London Fashion Week

Ini 7 Label Fesyen Modest Indonesia yang Akan Tampil di London Fashion Week
Koleksi dari tujuh label Indonesia yang akan tampil di London Fashion Week, 18 September 2023.(MI/Devi Harahap)

SEMAKIN banyak label fesyen Tanah Air yang tampil di kota-kota kiblat mode dunia. Setelah beberapa waktu lalu sejumlah label mengumumkan akan tampil di Front Row Paris, label-label lainnya mengungkapkan akan tampil di London Fashion Week (LFW) untuk koleksi musim semi/panas 2023/2024.

Paris Front Row adalah event yang diinisiasi Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang berlangsung hampir bersamaan dengan kalender resmi Paris Fashion Week. Sementara, untuk penampilan di London, label-label Indonesia masuk dalam kalender resmi LFW, yakni pada sesi Indonesia Now yang berlangsung 18 September 2023. Sesi Indonesia Now terselenggara lewat peran Kementerian Perdagangan RI. 

Tujuh brand Indonesia yang akan tampil dalam gelaran LFW itu adalah Buttonscarves, Ivan Gunawan Prive, Benang Jarum, Kami., Nada Puspita x Khanaan, dan Ayu Dyah Andari. 

Masing-masing label iti membawakan koleksi yang terinspirasi dari keindahan musim semi dan musim panas, dan dengan menggunakan wastra Nusantara. 

“Buttonscarves it’s all about identity, dimanapun fashion week kami pasti selalu eksplor monogram dengan berbagai teknik, ada yang pakai teknik bordir, sulam dan printing. Tapi sebagian besar kita akan menggunakan teknik printing karena itu keahlian dan roots dimana kita berada. Kita ingin menaikkan koleksi yang ada printingnya dan berharap industri digital printing bisa membawa nama Indonesia ke dunia,” ujar Linda Anggrea, Pendiri Buttonscarves, dalam acara konfrensi pers London Fashion Week di Jakarta, Selasa (29/8).

Linda mengatakan butuh waktu hampir setahun untuk mempersiapkan koleksi tersebut. Ia berharap ajang tersebut dalam menjadi batu loncatan dan mendapatkan pembeli.

Sementara brand Kami., yang juga tampil di Paris Front Row, menyiapkan koleksi siap pakai premium yang mengangkat keindahan kota London yang kain tenun asal Garut, di LFW.

“Koleksi Kami. menggabungkan looks keanggunan kota london dengan signature looks urban dan ada sentuhan wastra dari Garut bermotif simple supaya lebih masuk ke pasar internasional. Sedangkan untuk bahan kami coba menggunakan sifon, organza, katun dan satin yang cocok juga untuk iklim di Indonesia,” ujar Irin salah satu Pendiri Kami.

Lain lagi koleksi Ayu Dyah Andari yang menyoroti motif bunga mawar yang dikemas dengan gaya mode klasik Eropa dan Timur Tengah. 

“Kami mengusung tajuk “Rose and Beyond” yang mana rose sudah menjadi simbol brand saya. Sedangkan saya menafsirkan beyond sebagai semesta yang terdiri dari klasiknya Eropa dan timurnya Islam, jadi koleksi ini akan sangat feminin, terlihat sopan dengan permainan tekstur dan detail gambar yang saya gambar secara manual,” jelasnya.

Ada pula Ivan Gunawan yang akan menampilkan koleksi bertajuk “English Roses” dengan gaya yang terinspirasi dari gaya gipsi. Koleksi yang terdiri dari 10 rancangan ini didominasi warna biru, putih dan merah yang banyak bermain dengan pola dan motif monogram. 

“Koleksi yang akan tampil di London ini berbeda dari gelaran fashion-fashion sebelumnya. Kalau di NFW (New York Fashion Week), saya looks yang  cocok untuk red carpet dan hollywood style. Tapi untuk di LFW saya membuat yang lebih feminin dan elegan karena basis buyer di sana adalah orang timur tengah. Looks ini nantinya akan menjadi koleksi raya di Indonesia,” jelas Ivan yang juga ikut serta di Paris Front Row.

Baca juga: Victoria Beckham Lakukan Debut di London Fashion Week

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, lewat video rekaman, mengungkapkan jika ajang tersebut merupakan salah satu cara pemerintah mendukung brand lokal untuk berkarya ke kancah internasional.

“Ajang ini merupakan sebagai salah satu upaya branding bagi desainer Indonesia untuk go international sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah global. Potensi pasar modest fashion secara global diperkirakan akan mencapai lebih dari 300 miliar US Dollar pada tahun 2024, London Fashion Week ini menjadi langkah yang tepat untuk mendorong fashion modest Indonesia di mancanegara,” tandasnya.

Pada Oktober tahun lalu, dilansir Antara, Mendag menyatakan akan membayar slot peragaan bagi desainer Indonesia di NFW dan LFW. Langkah ini dilakukan karena Mendag mendengar adanya kesulitan dalam pembayaran slot tersebut. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat