visitaaponce.com

Ini Beda Fast Fashion dan Sustainable Fashion

Ini Beda Fast Fashion dan Sustainable Fashion
Seorang pengunjung memilih pakaian di toko pakaian bekas di Harajuku, Tokyo, Jepang(AFP/Philip FONG)

DALAM rangka mengurangi limbah fesyen yang dapat memperburuk kondisi Bumi, Ketua Harian Indonesian Fashion Chamber (IFC) Riri Rengganis membagikan sejumlah perbedaan antara fast fashion dengan sustainable fashion untuk menjadi acuan bagi masyarakat dalam memilih pakaian.

"Di dunia ini, produk fesyen yang mendominasi berasal dari jenama fast fashion, atau produk yang dibuat dengan skala besar," ujar Riri, dikutip Rabu (3/1).

Pakaian-pakaian fast fashion, kata Riri, biasanya menggunakan bahan-bahan yang murah. Hal tersebut terlihat dari tingginya persentase polyester yang tercantum di label pakaian.

Baca juga: Keindahan Anggrek dalam Koleksi Anyar Mayra Indonesia

Pilihan bahan yang murah tersebut berdampak pada murahnya harga pakaian dari industri fast fashion. 

Selain itu, lanjut Riri, pakaian fast fashion biasanya mengikuti tren terkini.

"Pakai dua sampai tiga kali, bosen, lalu dibuang. Ini yang namanya limbah fesyen," ujar Riri.

Baca juga: Zaskia Mecca Bebaskan Anak Pilih Pakaian Sendiri, Apa Manfaatnya?

Riri menjelaskan pakaian dengan bahan plastik, polyester, serta turunannya akan sangat sulit diurai oleh Bumi. Hal inilah yang selanjutnya berdampak buruk pada lingkungan.

"Karena bahan dasarnya bukan bahan alam, itu pasti akan menjadi sampah yang menumpuk," ucap Riri.

Di sisi lain, pakaian-pakaian sustainable fashion biasanya terbuat dari bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan sehingga mudah terurai. Bahan-bahan tersebut meliputi katun, linen, sutera, serta rayon.

"Dia masa pakainya lama," kata Riri.

Terkait desain, sustainable fashion mengedepankan desain yang lebih kreatif, unik, dan cenderung buatan tangan atau handcrafted, sehingga memiliki nilai yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pakaian fast fashion.

"Jadi, pakaiannya akan bertahan lebih lama di lemari kita. Bisa dipakai berkali-kali, itu sustainable living," ujar Riri. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat