Menristek Dukung Transformasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi
![Menristek Dukung Transformasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/12/adfadb281353eca4e39f187609ed7209.jpg)
PERKEMBANGAN teknologi dan situasi pandemi covid-19 saat ini membuat terjadinya perubahan gaya hidup, termasuk dalam hal transaksi belanja.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, pada masa pandemi saat ini, transformasi digital merupakan keharusan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi dengan minim kontak.
Bambang pun mengapresiasi para inovator yang terus mengembangkan platform digital di tanah air, salah satunya aplikasi Jogjakita.
Ia berharap aplikasi Jogjakita dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dan dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Baca juga: UMKM Harus Memanfaatkan Sarana Pemasaran Digital
"Maju terus inovasi industri digital asli Indonesia," pesan dia dalam video saat membuka bincang-bincang secara daring dengan tema Kolaborasi Membangun Bisnis Digital di Yogyakarta, Sabtu (12/12).
Sementara itu, Ketua Kadin DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mengatakan situasi pandemi saat ini mengharuskan kita semua berubah, salah satunya lewat ekosistem digital.
"Kelahiran ekosistem yang baru ini marilah kita kawal, saling bantu dan mendukung demi kebangkitan ekonomi DIY," kata Mangkubumi.
Ia menyebut, aplikasi Jogjakita ini bisa menjadi jawaban bagi kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah untuk mengembangkan usaha mereka pada masa pandemi.
Di saat, pergerakan manusia dan interaksi tatap muka manusia terbatas, perkembangan ekosistem digital dapat menjadi salah satu solusi agar perekonomian di DIY bisa bangkit.
Pendiri Jogjakita Ibnu Sunanto menambahkan ekosistem bisnis digital adalah sebuah jalinan entitas dari berbagai usaha, pelayanan jasa dan industri yang berbeda. Oleh sebab itu, aplikasi Jogjakita yang dibangun menjadikan kebersamaan dan semangat gotong royong warga DIY sebagai modal utama.
"Aplikasi ini lahir dan disusun oleh masyarakat DIY. Ini bukan sekedar aplikasi namun semangat masyarakat DIY untuk ekosistem sendiri," terang Ibnu.
Pihaknya hadir untuk terus memperjuangkan kuatnya pondasi perekonomian digital DIY.
Jogjakita, lanjut Ibnu, menjadi wadah bagi pembeli dengan penjual maupun penyedia jasa bertransaksi lebih mudah. Produk dan layanan yang ditawarkan memiliki nilai lokalitas dan kekhasan Jogja, seperti berbagai produk kerajinan, industri masyarakat DIY, produk kuliner, layanan antar orang dan barang, reservasi akomodasi pelayanan bagi wisatawan, pembayaran nontunai, dan informasi mengenai event yang akan berlangsung.
Ibnu mengatakan ekosistem menjadi modal penting untuk membangkitkan perekonomian pada masa pandemi.
Kolaborasi masyarakat, lanjut dia, lebih mudah diwujudkan lewat Jogjakita.
"Kita ingin membangkitkan semangat gotong royong dan kolaborasi rakyat Indonesia dengan produk lokalnya," pungkas dia. (OL-1)
Terkini Lainnya
BNI Luncurkan Aplikasi Wondr untuk Mudahkan Layanan Keuangan bagi Masyarakat
ACEH Youth Creative Hub Fasilitasi Pemuda Aceh Berkarya di Era Digital
Menko Polhukam: Pemerintah Serius Perkuat Keamanan PDNS
9 Cara Meningkatkan Kecepatan Wi-Fi
7 Strategi Ampuh Meningkatkan Engagement di Instagram
9 Handphone Terbaru di Bulan Juli 2024, Catat Spesifikasinya
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap