Tesla Pilih India Ketimbang RI, Ini Pandangan Arcandra Tahar
![Tesla Pilih India Ketimbang RI, Ini Pandangan Arcandra Tahar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/02/5876bbbf1fe7ff97fa59f17760959455.jpg)
MANTAN Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengungkapkan pandangannya soal keputusan produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla Inc.
Diketahui, Tesla memilih Bangalore, India, sebagai tempat pengembangan mobil listrik di luar wilayah AS. Sebelumnya, perusahaan milik Elon Musk itu berencana menjajaki kerja sama dengan Indonesia. Namun, sampai saat ini belum ada kepastian soal kelanjutan investasi tersebut.
"Kenapa Tesla mendahulukan Bangalore? Tidak ada yang tahu alasan pastinya. Namun, kami menduga ada beberapa alasan. Pertama, dengan mendahulukan Bangalore, Tesla tidak saja mendapatkan ekosistem IT terbaik, namun juga bisa mendapatkan akses pasar yang sangat besar," tutur Arcandra lewat akun media sosialnya, Rabu (24/2).
Baca juga: Tesla Tidak Hengkang, Negoisasi Masih Pasang Surut
Arcandra menilai India sebagai negara dengan penjualan mobil keempat terbesar di dunia, setelah Tiongkok, AS dan Jepang. Untuk alasan berikutnya, lanjut dia, tenaga kerja di India yang lebih murah dibandingkan Israel, sebagai negara saingan dalam investasi kendaraan listrik.
"Biaya hidup di Bangalore bahkan lebih rendah dari Jakarta. Keputusan investasi Tesla yang memilih India tentu bisa menjadi pembelajaran. Bahwa seluruh negara kini terus berlomba memberikan daya tarik kepada investor," imbuh Komisaris Utama PGN.
Lebih lanjut, Arcandra berpendapat alasan Elon Musk memilih India sebagai tempat produksi kendaraan listrik, karena negara itu siap membangun ekosistem IT seperti di Silicon Valley, AS.
Baca juga: Elon Musk Tebar Sayembara Rp1,4 T, Apa Tantangannya?
Setidaknya Tesla membutuhkan tiga hal untuk membangun ekosistem tersebut. Rinciannya, sumber daya manusia yang sangat terampil di bidang IT dan engineering, kemudian teknologi chips yang mutakhir. Berikut, venture capitalist (pemodal) yang berani mendanai proyek start-up dengan risiko tinggi.
Menurut Arcandra, Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa. Namun, untuk memastikan aset strategis dalam membangun pabrik kendaraan listrik, perlu membentuk ekosistem dengan daya tarik tinggi bagi investor. Itu jelas bukan tantangan yang mudah.(OL-11)
Terkini Lainnya
BKPM: Indonesia Negara Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Terintegrasi
Citroën Ë-C3 All Electric, City Car Rasa SUV
Citroën Indonesia Serahkan Unit Ë-C3 All Electric kepada Konsumen di Kota Semarang
Nissan akan Pamerkan Nissan Serena E-Power di GIIAS 2024
1.470 SPKLU Disiagakan PLN untuk Layani Kendaraan Listrik Selama Liburan Idul Adha
Menhub: Tamu VIP HUT RI di IKN Harus Pakai Kendaraan Listrik
Setidaknya 120 Orang Tewas Terinjak-injak di Acara Keagamaan India
107 Orang Tewas Terinjak dalam Kegiatan Keagamaan di India
107 Orang Tewas Terinjak-injak di India
Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia Menang 4-1 atas India
Menang 4-1 atas Vietnam, Tim Junior Indonesia Bersiap Hadapi India
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap