visitaaponce.com

16 Kontraktor Catat Lifting Migas Diatas 100

16 Kontraktor Catat Lifting Migas Diatas 100%
Ilustrasi(Antara)

SATUAN Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, ada 16 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mampu mencatatkan lifting minyak dan gas atau produksi migas yang siap jual diatas 100%.

Untuk minyak, terdapat tujuh KKKS yang mencapai diatas 100% target lifting. Adapun untuk gas terdapat sembilan KKKS yang berhasil mencapai lifting (salur) gas diatas target.

“Hal ini menunjukkan sinergi antara SKK Migas dan KKKS terus meningkat. Terlebih dengan sistem digital melalui penambahan modul-modul di integrated operation center (IOC)," kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam keterangannya, Senin (25/10).

Adapun, KKKS yang berhasil melampaui target untuk minyak di antaranya, Pertamina Hulu Mahakam (PHM) sebesar 25.119 barel minyak per hari (BOPD) atau 114,5%. Medco E&P Natuna sebesar 14.509 BOPD atau 138,2%.

Kemudian, dari Pertamina Hulu Sanga-Sanga sebesar 12.129 BOPD atau 101,9%, ConocoPhilips (Grissik) LTD sebesar 7.014 BOPD atau 104,8%, JOB Pertamina – Medco Tomori Sulawesi LTD sebesar 6.730 BOPD atau 103,9% dan Husky-CNOOC Madura LTD sebesar 6.564 BOPD atau 109,4%.

Untuk gas KKKS yang capaian lifting melebihi target APBN antara lain, ConocoPhilips (Grissik) LTD sebesar 831 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 106,5%,

Baca juga : Menkeu Proyeksikan Ekonomi Triwulan III-2021 Tumbuh 4,3 Persen

PHM sebesar 489 MMSCFD atau 119,2%, ENI Muara Bakau BV sebesar 325 MMSCFD atau 111,7%, JOB Pertamina – Medco Tomori Sulawesi LTD sebesar 283 MMSCFD atau 101,7%.

Berikutnya dari Premier Oil Indonesia sebesar 197 MMSCFD atau 109,2%, Medco E&P Natuna sebesar 133 MMSCFD atau 111,2%, Husky-CNOOC Madura LTD sebesar 100 MMSCFD atau 100,3% dan Pertamina Hulu Energi ONWJ LTD sebesar 68 MMSCFD atau 109,5%.

Julius menyebut, dampak situasi pandemi mengganggu operasional hulu migas. Namun demikian, dia menyampaikan bahwa SKK Migas dan KKKS akan terus upaya agar kinerja sektor energi itu tetap optimal.

“Seperti yang terjadi pada proyek Tangguh Train 3 dan Jambaran Tiung Biru (JTB) yang terjadi outbreak bertubi-tubi menyebabkan jadwal onstream meleset sehingga berdampak pada capaian lifting di 2021," kata Julius.

Meski ada pembatasan mobilitas dan penerapan protokol kesehatan yang ketat selama PPKM, kinerja hulu migas dikatakan masih mencatatkan capaian lifting migas yang tinggi. Sampai triwulan 3 2021, realisasi lifting minyak dan gas mencapai 1,640 barel oil equivalent per day (BOEPD) atau sebesar 96% dari target APBN. (OL-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat