visitaaponce.com

Jargas Tarik Minat Masyarakat untuk Gunakan Gas Bumi

Jargas Tarik Minat Masyarakat untuk Gunakan Gas Bumi
Pedagang melakukan pengemasan makanan yang dimasak dengan menggunakan bahan bakar gas bumi.(Antara)

PEMERINTAH menargetkan pembangunan 4 juta sambungan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga pada 2024. Target tersebut sejalan dengan minat masyarakat untuk menggunakan energi bersih.

Tim peneliti Pusat Studi Peningkatan Perolehan Minyak dan Gas Bumi FTKE Universitas Trisakti Andry Prima mengatakan berdasarkan hasil penelitian, sebagian masyarakat setuju dengan instalasi gas kota, namun perlu diberikan subsidi. 

Sebagian warga lainnya menyatakan setuju, jika penggunaan jargas lebih murah daripada tabung gas. Dengan begitu, ada manfaat penghematan dari perubahan bahan bakar rumah tangga tersebut.

Baca juga: Kementerian ESDM Uji Coba Bensa, Bensin yang Mengandung Minyak Sawit 

“Warga berharap bisa menghemat biaya LPG yang selama ini dipakai. Walaupun murah menggunakan LPG, tetap berharap adanya energi yang lebih ekonomis,” ujar Andry dalam suatu diskusi beberapa waktu lalu.

Menurut Andry, gas kota merupakan solusi energi yang murah. Sehingga, dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat. "Dari penelitian ini, warga sudah paham akan manfaat dari gas kota," imbuhnya.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menyebut gas kota dapat menjadi solusi energi yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Secara makroekonomi, jargas memiliki nilai lebih hemat, jika dibandingkan LPG yang 60% masih impor.

"Dari segi harga, kita membandingkan gas bumi dengan LPG 12 kg. Mengingat unitnya berbeda, kita langsung menguji secara praktial untuk memasak air 10 liter. Pengeluaran menggunakan gas sebesar Rp1.688. Namun untuk memasak air dengan volume yang sama, memerlukan Rp2.095 dengan LPG 12 kg,” papar Achmad.

Mengacu perbandingan tersebut, gas bumi menggunakan harga Rp10.000 per m3 dan LPG 12 kg seharga Rp187.674 per tabung. Adapun LPG 12 kg menjadi acuan, karena tabung gas ukuran tersebut bukan energi bersubsidi. Sehingga, perbandingannya bisa setara. 

“Jargas atau citygas adalah suatu peradaban atau lifestyle. Dengan adanya jargas menunjukkan peradapan yang sudah meningkat,” imbuhnya.

Baca juga: Butuh Peran Semua Pihak Ciptakan Pasar Gas Baru Domestik

PGN berupaya merealisasikan target pembangunan 4 juta sambungan jargas untuk rumah tangga. "Gas bumi salah satu opsi yang paling bersih. Sebelum nanti ada EBT yang pengembangannya masih cukup memakan waktu. Peran gas sebagai energi transisi yang bersih, memenuhi lifestyle global saat ini," pungkas Achmad.

Menurutnya, dukungan dari berbagai pihak juga diperlukan bagi PGN untuk merealisasikan target 4 juta sambungan jargas pada 2024. Seperti, alokasi gas dalam jangka panjang, harga jual gas yang mencapai keekonomian, penyelarasan dengan program kompor listrik dan distribusi LPG subsidi. Serta, dukungan dalam kemudahan proses perijinan.

Adapun PGN akan menggunakan skema infrastruktur pipeline dan non-pipeline (CNG/ LNG) untuk mencapai target. Penugasan terkait pembangunan jargas telah teregulasi secara lengkap dan didukung pemerintah. Mengingat infrastrukturnya merupakan objek vital, semua pihak perlu mendukung program jargas.(RO/OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat