visitaaponce.com

SiCepat Si-Paling Tanggap

SiCepat ‘Si-Paling’ Tanggap
Kurir jasa ekspedisi SiCepat Ekspres berlari untuk melakukan pengiriman di Gerai SiCepat Ekspres Kebon Kelapa, Jakarta, Jumat (11/3/2022).(ANTARA)

BALUTAN perban coklat di kaki Sila rupanya tak menghalangi usaha rumahan yang digelutinya tetap berjalan. Perempuan asal Malang, Jawa Timur ini tetap melanjutkan usaha yang sempat berhenti meski dalam
masa pemulihan pasca kecelakaan. 

Bedanya, gerak Sila belum 100% kembali seperti sedia kala. Tak heran Ia membutuhkan bantuan berbagai pihak agar bisnis kecilnya tetap berjalan apalagi dalam hal pengiriman. 

“Kalau yang beli dari marketplace itu gampang, tinggal atur pick up kurirnya sudah kita atur juga dan nanti barang kita dijemput. Tapi kalau ada pelanggan yang order melalui aplikasi whatsapp itu agak sulit untuk kirim barang karena harus pesan sendiri kurir untuk pick upnya,” ungkap Sila pada Media Indonesia beberapa waktu lalu. 

Kecelakaan motor yang dialami Sila beberapa waktu lalu membuatnya harus menjalani sedikit operasi di bagian ankle kaki sebelah kanan. Meski sudah menjalani pengobatan namun Sila butuh waktu untuk pulih. 

Biasanya, perempuan berusia awal 30-an ini dengan cekatan mengirimkan sendiri ke counter-counter jasa pengiriman. Namun karena keterbatasan gerak, kini Ia mengandalkan jasa jemput kurir ke rumahnya. 

“Sekarang itu sudah mudah mau kita kirim barang cuma 1 paket tetap bisa dipick up sama jasa kurir, semuanya sudah lebih mudah dan layanannya juga lebih variatif,” jelas Sila.

Sejak menjadi re-seller obat herbal asal Bali, Sila mengaku lebih memilih jasa kirim SiCepat. Menurut Sila dengan jaminan ‘15 jam’ pengiriman cepat sampai ke tangan penerima, SiCepat juga selalu mengirimkan pesan singkat ke nomor penerima untuk memudahkan memeriksa resi. Bagi Seller, tak hanya program pick up di tempat namun juga program drop off di Alfamart terdekat juga menjadi kemudahan. 

“Saya pakai SiCepat sudah sejak 2014 silam. Tidak pernah ganti bahkan sudah kenal dengan kurir juga. Tidak pernah ada customer komplain soal jasa kirim karena mereka juga sudah dapat pesan singkat perihal status pengiriman mereka,” tambah Sila.

Selain itu, lanjut Sila, keunggulan lain SiCepat adalah layanan yang lebih variatif. Sehingga pengguna bisa menyesuaikan ongkos serta kebutuhan mereka dengan layanan yang sudah disediakan. 

Seperti, ‘Siuntung’ merupakan pengiriman cepat maksimal 15 jam dengan tarif regular untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung. Kemudian ‘Best’ dengan komitmen satu hari sampai untuk kota-kota besar di Indonesia.

Adapula layanan ‘Halu’ (harga mulai lima ribu) dengan waktu pengiriman 1-3 hari di kota-kota besar. Namun layanam Halu ini tersedia di platform e-commerce dan cukup digandrungi seller maupun pelanggan. Sementara untuk paket dengan jumlah atau ukuran besar, SiCepat menyediakan layanan ‘Gokil’ atau kargo dengan waktu pengiriman 1-3 hari. 

Adapun paket dengan ukuran kecil disediakan layanan ‘Helo’ (kirim barang 3,3 kg hanya bayar 2 kg), layanan ini memberikan komitmen waktu sampai 1-3 hari untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali.

“Biasanya pelanggan itu maunya yang cepat dan murah. Jadi di SiCepat ini varian layanannya mendukung untuk usaha saya,” kata dia.

Seperti yang diketahui, SiCepat merupakan salah satu perusahaan jasa ekspedisi yang ada di tahan air. Sejak sewindu yang lalu perusahaan ini sudah meringkas jarak dan waktu pengiriman logistik ke 17 ribu pulau di Indonesia. 

Meski bertahan di tengah persaingan bisnis jasa pengiriman tidak mudah namun SiCepat terus tumbuh dan melebarkan sayap. Perkembangan teknologi digital pun memaksa perusahaan ini terus adaptif agar tidak tergerus zaman. 

Dari data yang diperoleh, hingga akhir 2021 SiCepat Ekspres berhasil melayani pengiriman paket sebanyak 2,8 juta paket per hari. Jumlah ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 93% secara year on year. Saat ini SiCepat Ekspres telah menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Vice President of Sales SiCepat Ekspres Ratna Putriasi mengungkapkan, SiCepat Ekspres berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dengan membangun infrastruktur dan jaringan pendukung yang kuat. Saat ini, SiCepat sudah berhasil melayani sebanyak lebih dari 2,8 juta paket per hari dengan lebih dari 1.300 titik pick up dan drop off.

“Kami pun ikut  berjuang selama pandemi, sebab banyak perubahan siginifikan terjadi pada UMKM dalam melayani masyarakat seperti kenaikan keterbatasan pada mobilitas dan daya beli masyarakat yang secara langsung berdampak pada menurunnya penjualan seller,” kata dia.

Baca juga: PPATK Awasi Ketat Transaksi Investasi Ilegal Rp8,26 T

Oleh karena itu, SiCepat Ekspres memberikan solusi dengan menghadirkan ekosistem perusahaan di antaranya dengan HERA untuk membantu UMKM mengoptimalisasikan penjualan untuk membuka online selling, lalu Clodeo untuk memantau arus online sales. 

Pelaku UMKM yang mengalami keterbatasan mobilitas saat pandemi juga dapat melakukan kontrol ketersediaan barang melalui layanan ‘Haistar’ yang dapat membantu layanan barang masuk, pengemasan, hingga pengemasan. Selanjutnya, SiCepat juga membantu semua proses pengiriman barang.

Tidak hanya itu, SiCepat juga berusaha untuk membantu meringankan UMKM dengan mengeluarkan beberapa layanan dengan harga terjangkau.

“Kita selalu berusaha untuk membuat inovasi yang didapatkan dari hasil pantauan demand yang ada di masyarakat. Sebagai bukti, kami berhasil menyediakan layanan SiUntung untuk layanan ritel dengan harga relatif lebih murah. Melalui layanan SiUntung, hanya dengan membayar biaya reguler dapat menikmati layanan yang sama seperti same day,” ujar Ratna. 

Chief Executive SiCepat Ekspres The Kim Hai menyampaikan, Berkat kolaborasi dan sinergi dari seluruh pihak baik eskternal maupun internal perusahaan, SiCepat mampu bertumbuh dan berkembang dengan pesat menjadi perusahaan yang terus mengutamakan pelayanan terbaik serta berorientasi memberikan kemudahan bagi masyarakat.  Tak hanya itu, SiCepat peduli secara aktif melakukan kegiatan sosial demi membantu sesama

“SiCepat Ekspres bisa berkembang seperti ini merupakan sebuah mukjizat Tuhan,” ungkap The Kim Hai.

Ia mengatakan, upaya membangun infrastruktur teknologi dan penguatan sumber daya manusia yang dilakukan perusahaannya dalam kurun waktu delapan tahun membuat SiCepat sampai pada titik ini. Saat ini SiCepat telah didukung oleh lebih dari 70 ribu orang karyawan, sebaran gerai sebanyak 1.500 di seluruh Indonesia, 149 Pick Up Drop Point (PUDO), 84 Sortation, dan lebih dari 7.000 titik SiCepat Point yang tersebar di seluruh Indonesia. 

“Capaian positif yang dicatatkan SiCepat Ekspres selama 2021 ini tidak lepas dari peran maksimal dari masing-masing komponen perusahaan,” kata dia.

Tidak hanya itu, SiCepat juga terus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak seperti pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM) yang telah sejak lama dibina SiCepat. Langkah ini dilakukan SiCepat sejalan dengan komitmennya untuk bangkit dan berkembang bersama UMKM, khususnya yang tergabung dalam platform e-commerce atau Sahabat SiCepat. Saat ini jumlah Sahabat UMKM SiCepat Ekspres telah mencapai 6 juta dan diyakini akan terus bertambah.

Lebih peduli

Sebagai bagian dari bentuk kepedulian, SiCepat juga fokus  untuk kontribusi dalam menangani pandemi Covid-19 yang melanda Negeri. Salah satunya dengan partisipasi aktif SiCepat dalam mendukung Gerakan Indonesia Pasti Bisa (IPB) melalui beberapa program IPB yang dijalankan, di antaranya, pengiriman bantuan peminjaman oxygen concentrator, bantuan logistik sembako untuk sentra vaksinasi IPB di berbagai daerah di Pulau Jawa, dan bantuan pengiriman makanan isoman melalui aplikasi DigiResto, serta bersama pemerintah mendukung berjalannya program Telemedisin dengan jasa pengiriman obat gratis.

Hingga akhir Februari 2022 SiCepat sudah mendistribusikan sebanyak 266.631 bagi pasien isoman secara gratis melalui program Telemedisin. Hingga saat ini, distribusi obat dan vitamin gratis dari layanan Telemedisin ini telah mencakup berbagai wilayah diantaranya Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Lampung, Palembang, Medan, Denpasar, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, hingga Manado. 

“Kerja sama pengiriman obat gratis oleh SiCepat Ekspres ini telah berlangsung sejak Juli 2021,” tambah The Kim Hai.

SiCepat Ekspres juga telah mendistribusikan 1.303 koli atau setara 5.863 kg susu formula untuk anak dengan masalah gizi buruk terdampak Covid-19 di wilayah Kotawaringin dan Kolaka melalui program Stunting bersama Kemenkes RI. SiCepat memberikan support berupa pengiriman gratis dalam program tersebut pada bulan Februari 2022.

Donasi dan bantuan juga diberikan kepada daerah terkena bencana. Seperti yang dilakukan di Kantor Bupati Pasaman Barat pada Minggu (3/3) kemarin. Paket bantuan yang diberikan dengan total nilai donasi lebih dari Rp 50 juta berisi perlengkapan kebutuhan sembako dengan rincian 40 karton beras, 30 karton gula, 80 karton mie instan, 50 karton minyak goreng, 10 karton sarden , 30 karton popok bayi, dan 20 box obat herbal.

“Terimakasih atas bantuan SiCepat Ekspres yang telah diberikan kepada kami. Dampak bencana yang paling dirasakan saat ini adalah rumah warga yang hancur sehingga mereka butuh tempat tinggal sementara serta kebutuhan sembako,” ujar Edi Fadil selaku perwakilan BPBD Kabupaten Pasaman Barat. 

Selain membantu korban pasca bencana, melalui bantuan ini SiCepat Ekspres juga berharap dapat selalu hadir meringankan beban masyarakat Indonesia dalam memulihkan kembali kondisi mereka. (R-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat