Ombudsman Acungi Jempol Produksi Beras Surplus dan Tak Ada Impor
ANGGOTA Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, memberikan acungan jempol terhadap keberhasilan pemerintah dalam upaya meningkatkan produksi beras, terutama di masa sulit yakni pandemi covid-19 dan perubahan iklim ekstrim.
Yeka menilai produksi beras surplus sehingga tidak ada impor beras umum dalam 3 tahun terakhir.
"Kita seiya sekata, produksi beras surplus, tidak ada impor dan masuk akal, riil di lapangan," kata Yeka dalam kegiatan monitoring yang didampingi Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi, Kepala Bulog Surakarta, Kepala Dinas Pertanian Jawa Tengah di Kabupaten Sragen, Sabtu (16/4/2022).
Yeka menilai dari keberhasilan menunjukkan Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki peran yang sangat strategis, terutama memberikan pelayanan publik kepada petani. Walaupun masih ada pekerjaan rumah, dimana pelayanan kepada petani masih ada yang belum, tapi kemajuan sejauh ini sudah sangat baik.
"Laporan pelayanan publik Kementerian Pertanian (Kementanb) tahun lalu rapornya hijau. Ini harus dipertahankan dan kegiatan pelayanan kepada petani harus semakin lebih baik," tegasnya.
Selain itu, Yeka pun memberikan apresiasi terhadap bantuan penggilingan padi atau Rice Milling Unit (RMU) yang digelontorkan Kementan. Dalam 4 tahun terakhir ini bantuan dan sekaligus pembinaanya sangat bagus dan memberikan hasil yang jelas.
"Penggilingan padi bantuan Kementan luar biasa, yakni ada perubahan signifikan empat tahun terakhir ini. Kalau dulu bantuan itu besi tua," jelasnya.
Pengadaan barang dan jasa sudah sangat baik, kualitas RMU dan pengering bagus. Termasuk juga pemilihan lokasi dan penerima bantuan sekaligus ada perbaikan dalam proses pembinaannya," ungkap Yeka.
Baca juga: Jamin Stok Beras, Kementan Dampingi Ombudsman Monitoring Kostraling
"Saya sangat senang melihat RMU dan pengering bantuan di Sragen ini, mudah-mudahan di daerah lain juga seperti ini," katanya.
"Dengan adanya bantuan RMU, petani bisa menjalankan bisnis penyediaan beras dalam jumlah besar, yang awalnya dirasa kapasitas RMU bantuan besar, tapi sekarang malah maunya ditingkatkan," imbuh Yeka.
Perlu diketahui, data BPS mencatat sejak tahun 2019 hingga hari ini Indonesia tidak melakukan impor beras umum alias tidak ada impor beras Bulog.
Setiap tahun produksi beras surplus lebih tinggi dari kebutuhan konsumsinya, pada tahun 2019 surplus beras 2,38 juta ton, 2020 surplus 2,13 juta ton dan 2021 surplus 1,31 juta ton. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 38,2 Triliun Sejak 2021
Persoalan PPDB di Yogyakarta Terjadi di Berbagai Tingkatan Sekolah
Cegah Penyiksaan, Pemerintah Didesak Ratifikasi OPCAT
Ombudsman Sumbar Temukan Dugaan Pungli di Sekolah Saat PPDB
Ombudsman Temukan Data Penerima Bantuan Pangan belum Termutakhirkan
Hari Pertama PPDB, Ombudsman NTT Terima 6 Pengaduan
Jamin Stok Beras, Kementan Dampingi Ombudsman Monitoring Kostraling
Serap Gabah Petani, Tim Kementan Bersama Kostraling dan Bulog Kunjungi Ngawi
Tak Kenal Libur,Mentan SYL Panen dan Gerakkan Serap Gabah Sumsel
Di Sumsel, Mentan SYL Panen dan Gerakkan Serap Gabah
Mentan: Tiada Hari Libur, Tetap Produktif Serap Gabah di Karawang
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Gandeng Benihbaik, Bigo Live Gelar Kampanye Dukung Yayasan Kanker Indonesia
Bantu Penyandang Penyakit Langka Cornelia de Lange Syndrome dengan Solo Cycling
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap