American Airlines Incar Untung Kuartal II setelah Rugi Panjang
![American Airlines Incar Untung Kuartal II setelah Rugi Panjang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/04/8f5b268509bcef224fc950228716eb00.jpg)
AMERICAN Airlines melaporkan kerugian kuartalan lagi pada Kamis (21/4). Namun peningkatan tajam baru-baru ini dalam pemesanan tiket akan memungkinkannya untuk mencapai profitabilitas pada kuartal kedua.
Maskapai besar Amerika Serikat itu bergabung dengan saingannya, Delta Air Lines dan United Airlines, dalam memprediksi pengembalian profitabilitas yang akan segera terjadi ketika konsumen terlepas dari pembatasan covid-19 dan kembali bepergian. Maskapai menggambarkan peningkatan permintaan yang nyata pada Maret setelah gelombang omikron menekan perjalanan pada awal kuartal.
"Lingkungan permintaan sangat kuat. Sebagai hasilnya, kami berharap akan menguntungkan pada kuartal kedua berdasarkan asumsi harga bahan bakar kami saat ini," kata Chief Executive Robert Isom.
Maskapai telah berjuang selama lebih dari dua tahun, perampingan staf, dan bertahan dari periode pembakaran uang dengan bantuan dari program dukungan pemerintah AS dan pasar utang swasta. Pada kuartal pertama, American melaporkan kerugian US$1,6 miliar. Maskapai itu juga mengalami kerugian US$1,3 miliar pada periode tahun lalu.
Pendapatan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$8,9 miliar. American mengharapkan pendapatan kuartal kedua melebihi pendapatan dari periode prapandemi 2019 sebesar 6%-8%. Ini melihat peningkatan 14%-16% dalam total pendapatan per kursi penumpang yang tersedia sebagai tolok ukur yang diawasi ketat.
Baca juga: IMF Turunkan Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Global akibat Perang Ukraina
Salah satu kekhawatiran yang dihadapi industri itu yakni hambatan dari harga bahan bakar jet yang lebih tinggi. Harganya meroket setelah lonjakan harga minyak setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Beberapa operator juga berjuang untuk mempertahankan tenaga kerja yang cukup untuk mengelola kenaikan dalam perjalanan. Namun American menyatakan keyakinannya pada stafnya menunjuk ke 12.000 karyawan sejak musim panas lalu. Saham American melonjak 10,9% menjadi US$21,60 dalam praperdagangan pasar. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Rute Penerbangan Baru Lombok-Balikpapan Dibuka
Garuda Penjemput Jemaah Haji Alami Masalah Mesin, Pesawat Pengganti Diterbangkan
Data Penerbangan tidak Disimpan di PDNS, Kemenhub: Tidak Ada Gangguan
Lufthansa Menangguhkan Penerbangan Malam ke dan dari Libanon
Vietjet Masuk Jajaran 50 Perusahaan Terbaik versi Forbes Vietnam
Etihad Airways Luncurkan Penerbangan Langsung Rute Abu Dhabi-Bali
Masih Ada Perbedaan Antara Israel - Hamas Dalam Upaya Gencatan Senjata
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia
Rupiah Menguat Didukung Peluang Suku Bunga AS Dipangkas
Mengaku Investor, Pria AS Bawa Senjata Tajam dan Merusak Rumah Warga di Bali
Dibuka Melemah, Rupiah Berpotensi Menguat saat Pengangguran AS Naik
Kamala Harris Fokus pada Bahaya Pemerintahan Donld Trump untuk Menarik Pemilih Kulit Hitam
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap