Menkeu Ekonomi Pulih, Utang Bisa Ditekan
![Menkeu: Ekonomi Pulih, Utang Bisa Ditekan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/1ab6ffc42efa891265c202bc02fa2b39.jpg)
KONDISI perekonomian Indonesia yang berangsur pulih, telah mendorong kas negara ke posisi yang cukup baik. Hal ini akan menurunkan penerbitan utang maupun pinjaman oleh pemerintah.
"Posisi kas pemerintah cukup baik. Oleh karena itu, defisit tahun ini akan lebih rendah," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers, Kamis (23/6).
Optimisme itu didorong oleh realisasi pembiayaan anggaran yang turun 72,5% dibandingkan Mei 2021. Tercatat, pemerintah menerbitkan utang dan menarik pinjaman sebesar Rp91 triliun, atau jauh lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai Rp331,2 triliun.
Baca juga: Menkeu : APBN Mei 2022 Surplus Rp132,2 Triliun
Realisasi pembiayaan senilai Rp91 triliun, berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp75,3 triliun. Itu turun 78,4% dari Mei 2021 yang mencapai Rp348 triliun.
Lalu, pinjaman tercatat Rp15,7 triliun, atau turun 193,5% dari realisasi Mei 2021 yang minus Rp16,8 triliun. Pembiayaan anggaran yang turun merupakan sinyal positif. Sebab, dapat memperkuat perlindungan keuangan negara dari berbagai gejolak.
"Dengan tren suku bunga naik, inflasi naik dan SBN yield kita naik, kalau kita bisa menurunkan issuance atau penerbitan utang, kita akan makin terlindungi dengan lebih baik," jelas Ani, sapaan akrabnya.
"Ini menggambarkan sektor pembiayaan utang sedang kita konsolidasikan, disehatkan dengan defisit yang menurun. Ini kombinasi dari penerimaan yang makin tinggi, belanja relatif tetap kita jaga, dengan demikian defisit bisa kita turunkan," imbuhnya.
Baca juga: BI Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,50%
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia mengungkapkan hingga Mei 2022, penerbitan global sukuk telah mencapai US$3,25 miliar dan Samurai Bond senilai ¥81 miliar. Lalu pembelian SBN oleh Bank Indonesia tercatat sebesar Rp32,241 triliun.
Sedangkan, penerbitan SBR di Tanah Air menyentuh nilai Rp13,91 triliun. "Ini yang juga salah satu strategi kita untuk menghindari gejolak dari luar, kita fokus untuk meneribtkan SBR, yaitu surat berharga yang sifatnya retail," pungkas Ani.
Pemerintah terus menjaga pengelolaan utang secara hati-hati, karena risiko global semakin meningkat. Pemerintah juga menurunkan target pelelangan SBN untuk mengendalikan dan menjaga posisi utang.(OL-11)
Terkini Lainnya
Pemerintah Diminta Kaji Ulang Pembiayaan yang tidak Berdampak ke Masyarakat
Pembiayaan Utang hingga Mei 2024 Capai Rp132,2 Triliun
Pendanaan APBN untuk IKN hingga Mei Capai Rp5,5 Triliun
Pemerintah Pastikan Belum Ada Pembahasan Penaikan Harga BBM
Indef: Anggaran Makan Bergizi Gratis Bebani APBN
20% Anggaran Pendidikan Harusnya Murni Diberikan pada Kemendikbud-Ristek
Kemenkeu Sudah Anggarkan Rp700 Miliar untuk PDN Tapi Masih Diretas, Dikorupsi?
Pengelola KEK Nongsa Digital Park Apresiasi Layanan Responsif Bea Cukai
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
Paling Lambat Akhir Juni 2024, Begini Cara Padankan NIK dengan NPWP
Gubernur BI Lapor Ke Presiden, Nilai Tukar Rupiah Segera Menguat
Ke Mana Larinya Iuran Tapera?
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap