visitaaponce.com

Kemenkeu Sudah Anggarkan Rp700 Miliar untuk PDN Tapi Masih Diretas, Dikorupsi

Kemenkeu Sudah Anggarkan Rp700 Miliar untuk PDN Tapi Masih Diretas, Dikorupsi?
Trubus Rahadiansyah, pengamat kebijakan publik, mempertanyakan efektivitas anggaran sebesar Rp700 miliar yang dialokasikan Kemenkeu(Medcom)

PENGAMAT Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mempertanyakan anggaran Rp700 miliar yang diberikan Kementerian Keuangan untuk pusat data nasional (PDN) melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).  Pasalnya dengan anggaran sebesar itu PDN masih bisa diretas.

“Sebenarnya apapun yang terjadi dengan anggaran yang ada itu kita harus secara efisien ya harusnya berpikir optimal lah bagaimana kemudian kita punya pusat data nasional yang betul-betul akuntabel, betul-betul bisa dipercaya masyarakat,” kata Trubus dalam acara Crosscheck by Medcom.id dengan tema ‘Negara Kelenger Diserang Hacker’, Minggu (30/6).

Trubus menyebut masyarakat menjadi curiga karena dana besar untuk membangun sumber daya digital itu masih bisa dibobol dengan mudah. Dia mencurigai semua anggaran tidak disalurkan dengan semestinya.

Baca juga : Server PDN Diretas, Komisi 1 Panggil Menkominfo

“Karena kalau sudah jadi seperti sekarang ini, karena ada peretasan, ramai, kemudian ini, masyarakat melihat sebenarnya bukan persoalan pengelolaannya enggak mampu, tapi, kemudian publik kepo kan, ada apa itu? Sehingga publik mencurigai berarti uang Rp700 miliar itu enggak dipakai semua?” ucap Trubus.

Trubus meminta auditor menelusuri penggunaan dana untuk pembangunan PDN itu. Penindakan hukum wajib dilakukan jika ditemukan penyimpangan karena masyarakat sudah menjadi korban usai datanya diretas.

“Kalau memang nanti ditemukan satu penyimpangan entah korupsi atau maladministrasi apapun namanya, nah, itu tentu harus ada pemindanaan kan gitu kepada pelaku-pelakunya itu,” ujar Trubus.

Trubus juga menyoroti sikap pemerintah yang menyebut dana Rp700 miliar belum cukup dari harapan pembangunan PDN. Klaim itu dinilai hanya alasan belaka.

“Itu sesuatu yang menurut saya hanya pembenaran saja, dan ini malah menyebabkan masyarakat makin gemas,” tutur Trubus. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat