Pemda Diharapkan Mampu Optimalisasi Belanja
![Pemda Diharapkan Mampu Optimalisasi Belanja](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/1071b3496100482b97016f9025520029.jpg)
PEMERINTAH daerah diharapkan mampu mengoptimalisasi dana yang dikelola untuk mendorong perekonomiannya. Dana yang ada di dalam APBD semestinya dibelanjakan dengan efektif dan efisien, alih-alih memupuknya di perbankan.
Data kementerian keuangan menunjukkan dalam lima tahun terakhir dana pemerintah daerah kerap menggunung menjelang hingga bulan November dan susut di Desember. Pola tersebut dinilai kurang efektif lantaran dampak dari belanja daerah hanya terasa jelang tutup buku anggaran.
"Pola belanja yang di akhir ini memang sebetulnya tidak bagus juga. Karena mengindikasikan program-program di daerah tidak cukup terencana dengan baik," kata ekonom makroekonomi dan keuangan LPEM UI Teuku Riefky saat dihubungi, Kamis (27/6).
Baca juga : Dana di Perbankan Naik, Menkeu tak Lelah Ajak Pemda Belanja
Dipupuknya dana APBD di perbankan sedianya dapat dipahami sebagai salah satu cara bagi pemda menghasilkan atau menambah pemasukan. Hanya, langkah itu dinilai tak memiliki dampak yang cukup besar bagi roda perekonomian ketimbang membelanjakannya untuk kegiatan produktif.
Namun Riefky juga menilai persoalan tersebut tak bisa digeneralisasi. Sebab tiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda dalam hal pengelolaan anggaran. Pasalnya, tak ada kepastian ekonomi daerah terkait bakal melesat meski belanja dilakukan di awal maupun tengah tahun.
Tak Selalu Bermakna Buruk
Senada, periset dari Center of Reform on Economic (CoRE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pemupukan dana di perbankan oleh pemda tak selalu bermakna buruk. Bisa jadi, kata dia, itu salah satu cara untuk mengoptimalisasi anggaran untuk memenuhi pendanaan program di bulan-bulan berikutnya.
"Katakanlah deposito diset 3 bulan atau 6 bulan ke depan, sehingga dalam 6 bulan ke depan ketika ada suatu proyek ataupun ketentuan untuk membayar belanja pemerintah daerah, mereka bisa membelanjakan hasil dari deposito yang dimasukkan di periode awal tahun 2024 ini," tuturnya.
Yusuf juga menilai persoalan pengelolaan anggaran pemda itu tak bisa dipukul rata. Pemupukan dana di suatu daerah bisa berdampak baik, belum tentu di daerah lainnya. Karenanya, perlu telaahan lebih lanjut mengenai program dan kegiatan yang disusun sebelum masuk tahun anggaran. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
Tak Selalu Bermakna Buruk
20% Anggaran Pendidikan Harusnya Murni Diberikan pada Kemendikbud-Ristek
Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp71 Triliun Diklaim Sudah Dikalkulasi
Pilgub Jakarta Tetap Bertaji Meski tak Berstatus Ibu Kota Lagi
Bansos tidak Tepat Sasaran, KPK Bisa Usut
Percepat Perbaikan Infrastruktur, Wali Kota Helldy Resmikan Program Mantri Jalan
Dirut BRI Sunarso Ogah Terbuai di Zona Nyaman
Sunarso Jadi The Best CEO, BRI Borong 11 Penghargaan Internasional dari Finance Asia
Dana Pemda di Bank Rp192,6 Triliun Dapat Dioptimalkan
Bareskrim Usut Pemalsuan Akta RUPSLB Lewat Dirut Bank Sumsel Babel
OJK Harapkan Ada Penurunan Rasio Kredit Macet Perbankan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap