visitaaponce.com

Pemda Diharapkan Mampu Optimalisasi Belanja

Pemda Diharapkan Mampu Optimalisasi Belanja
Uang tunai di bank(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

PEMERINTAH daerah diharapkan mampu mengoptimalisasi dana yang dikelola untuk mendorong perekonomiannya. Dana yang ada di dalam APBD semestinya dibelanjakan dengan efektif dan efisien, alih-alih memupuknya di perbankan.

Data kementerian keuangan menunjukkan dalam lima tahun terakhir dana pemerintah daerah kerap menggunung menjelang hingga bulan November dan susut di Desember. Pola tersebut dinilai kurang efektif lantaran dampak dari belanja daerah hanya terasa jelang tutup buku anggaran.

"Pola belanja yang di akhir ini memang sebetulnya tidak bagus juga. Karena mengindikasikan program-program di daerah tidak cukup terencana dengan baik," kata ekonom makroekonomi dan keuangan LPEM UI Teuku Riefky saat dihubungi, Kamis (27/6).

Baca juga : Dana di Perbankan Naik, Menkeu tak Lelah Ajak Pemda Belanja

Dipupuknya dana APBD di perbankan sedianya dapat dipahami sebagai salah satu cara bagi pemda menghasilkan atau menambah pemasukan. Hanya, langkah itu dinilai tak memiliki dampak yang cukup besar bagi roda perekonomian ketimbang membelanjakannya untuk kegiatan produktif.

Namun Riefky juga menilai persoalan tersebut tak bisa digeneralisasi. Sebab tiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda dalam hal pengelolaan anggaran. Pasalnya, tak ada kepastian ekonomi daerah terkait bakal melesat meski belanja dilakukan di awal maupun tengah tahun.

Tak Selalu Bermakna Buruk

Senada, periset dari Center of Reform on Economic (CoRE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pemupukan dana di perbankan oleh pemda tak selalu bermakna buruk. Bisa jadi, kata dia, itu salah satu cara untuk mengoptimalisasi anggaran untuk memenuhi pendanaan program di bulan-bulan berikutnya.

"Katakanlah deposito diset 3 bulan atau 6 bulan ke depan, sehingga dalam 6 bulan ke depan ketika ada suatu proyek ataupun ketentuan untuk membayar belanja pemerintah daerah, mereka bisa membelanjakan hasil dari deposito yang dimasukkan di periode awal tahun 2024 ini," tuturnya.

Yusuf juga menilai persoalan pengelolaan anggaran pemda itu tak bisa dipukul rata. Pemupukan dana di suatu daerah bisa berdampak baik, belum tentu di daerah lainnya. Karenanya, perlu telaahan lebih lanjut mengenai program dan kegiatan yang disusun sebelum masuk tahun anggaran. (Mir/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat