AS Alami Resesi, Ekonom bukan Momentum BI untuk Naikkan Suku Bunga
![AS Alami Resesi, Ekonom: bukan Momentum BI untuk Naikkan Suku Bunga](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/db462a7f8780a51dbc6ca15754839ea5.jpg)
DIREKTUR Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah berpendapat yang menjadi pertimbangan bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku acuan, bukan resesi ekonomi di Amerika Serikat (AS), melainkan kenaikan suku bunga acuan The Fed.
"Saat ini yang menjadi pertimbangan bagi BI untuk menaikkan suku bunga acuan ialah kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed," ujar Piter saat dihubungi, Senin (1/8).
Menurutnya, kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS dapat berdampak pada selisih yield antara instrumen surat berharga di Indonesia dan Negeri Paman Sam. Hal tersebut juga berpengaruh pada keluarnya modal asing dan pelemahan nilai tukar rupiah.
Baca juga: BI Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,50%
"Semakin tinggi suku bunga The Fed, semakin kecil juga selisih yield antara instrumen surat berharga di Indonesia dan Amerika. Sehingga, ada potensi keluarnya modal asing dari Indonesia dan menekan rupiah," imbuhnya.
Piter meyakini bahwa resesi ekonomi di AS tidak diikuti akan dengan kenaikan suku bunga acuan The Fed. Sehingga, BI tidak perlu menaikkan suku bunga acuan atau BI-7DRR.
Baca juga: Akademisi Minta Pemerintah Segera Antisipasi Dampak Resesi AS
"Sepanjang resesi di AS tidak diikuti kembali oleh kenaikan suku bunga acuan The Fed, BI tidak perlu menaikkan suku bunga acuan," pungkasnya.
Lebih lanjut, dia memandang resesi di AS memungkinkan untuk mendorong The Fed tidak menaikkan suku bunga acuannya. Sebelumnya, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin menjadi 2,25-2,5%.
"Sesungguhnya, resesi ini dapat mendorong The Fed untuk segera menghentikan kenaikan suku bunga, atau bahkan bisa kembali menurunkan suku bunga. Kalau ini terjadi, BI dapat terus bertahan dengan suku bunga rendah," tutur Piter.(OL-11)
Terkini Lainnya
Rupiah Menguat Didukung Peluang Suku Bunga AS Dipangkas
The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunganya Bulan Ini
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Hari Bank Indonesia 5 Juli, Simak Sejarah, Peran, dan Wewenangnya
Ada optimisme Pasar Global terhadap Penurunan Suku Bunga The Fed
Bank Indonesia Adalah Bank Sentral, Apa Peran Utamanya?
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
Rp16.500, Batas Maksimal Toleransi Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Oasis Central Sudirman Diharapkan Gerakkan Perekonomian Nasional melalui FDI
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap