BI Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,50
BANK Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%. Kemudian, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
Artinya, BI sudah mempertahankan suku bunga acuan sebanyak 17 kali sejak Februari 2022. Keputusan bank sentral untuk mempertahankan suku bunga acuan didasarkan pertumbuhan ekonomi dan perkiraan inflasi, khususnya inflasi inti.
"Inilah pertimbangan antara stabilitas dan growth. Itu yang kami lakukan," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pemaparan secara virtual, Kamis (21/7).
Baca juga: Langkah BI Pertahankan Suku Bunga Diapresiasi
Perry menambahkan bahwa masyarakat harus bisa membedakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan inflasi inti. Pada Juni 2022, inflasi IHK memang tercatat 4,35%. Akan tetapi, inflasi inti tercatat 2,63%. Diketahui, inflasi inti mencerminkan keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
"Inflasi inti 2,63% menunjukkan bahwa meski permintaan dalam negeri meningkat, tapi masih memenuhi kapasitas produksi nasional. Ini kenapa tekanan inflasi fundamental yang tercerminkan dari inflasi inti, masih terkelola," imbuhnya.
Sementara, inflasi IHK terjadi akibat kenaikan harga pangan dan volatilitas harga sebagai dampak lonjakan harga pangan dan gangguan rantai pasok. "Pada bulan lalu, inflasi volatile food lebih dari 10%," jelas Perry.
Baca juga: BPS Klaim Tingkat Kemiskinan Indonesia Turun Jadi 26,16 juta Orang
"Administered prices tentu saja tergantung dari kebijakan fiskal. Dalam hal ini, harga energi listrik yang disubsidi tidak naik. Tapi ada kenaikan harga energi yang nonsubsidi," sambung dia.
Pihaknya memperkirakan inflasi IHK pada 2022 dapat mencapai 4,5-4,6%. Untuk inflasi inti, Perry optimistis masih dapat terjaga di batas sasaran 2-4%.
"BI mewaspadai risiko kenaikan ekspektasi inflasi dan inflasi inti ke depan. Serta, memperkuat respons bauran kebijakan moneter yang diperlukan, baik melalui stabilisasi nilai tukar rupiah, maupun suku bunga," tandasnya.(OL-11)
Terkini Lainnya
The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunganya Bulan Ini
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Hari Bank Indonesia 5 Juli, Simak Sejarah, Peran, dan Wewenangnya
Ada optimisme Pasar Global terhadap Penurunan Suku Bunga The Fed
IHSG Ditutup Menguat Lewati 7.200
Bank Indonesia Adalah Bank Sentral, Apa Peran Utamanya?
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
Rp16.500, Batas Maksimal Toleransi Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Oasis Central Sudirman Diharapkan Gerakkan Perekonomian Nasional melalui FDI
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap