visitaaponce.com

Bank Sumut Dukung Ekonomi Tumbuh melalui Kredit ke Sektor Produktif

Bank Sumut Dukung Ekonomi Tumbuh melalui Kredit ke Sektor Produktif
Kerja Sama BNI dan Bank Sumut(Antara/Aprillio Akbar)

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) siap terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui kredit ke sektor-sektor yang produktif, termasuk ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
  
Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan mengatakan sebagai bank milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, perseroan mendukung kebangkitan ekonomi nasional seiring dengan pulihnya kegiatan dunia usaha dan konsumsi masyarakat.
  
"Ini merupakan komitmen dari Bank Sumut untuk terus mendukung pertumbuhan perekonomian nasional agar membaik dan pulih lebih cepat dari dampak pandemi. Kami akan membiayai sektor-sektor yang bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi sehingga bisa mengakselerasi perekonomian nasional, khususnya wilayah Sumatera Utara," ujar Rahmat dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
  
Komitmen dukungan Bank Sumut tersebut salah satunya dengan memperbesar alokasi kredit untuk sektor-sektor produktif yang kini tumbuh cukup signifikan. Seperti halnya ke sektor manufaktur atau industri pengolahan, di akhir semester I 2022, penyaluran kredit perseroan ke sektor tersebut naik hingga 446 % dari periode yang sama tahun sebelumnya.
  
Sektor lain yang juga mengalami kenaikan adalah penyaluran kredit pada sektor konstruksi. Pertumbuhan kredit perseroan yang dialokasikan ke sektor tersebut pada akhir Juni 2022 tercatat naik 15 % (yoy).
  
"Tingginya pertumbuhan penyaluran kredit di dua sektor produktif tersebut sekaligus memunculkan optimisme perseroan terhadap perekonomian nasional yang kembali bangkit pasca-pandemi COVID-19. Kami akan terus mendukung agar sektor-sektor perekonomian yang bangkit bisa lebih terakselerasi," ujar Rahmat.
  
Tak hanya kepada pelaku usaha skala besar, Bank Sumut juga turut mendukung pelaku UMKM bisa kembali bangkit melalui pemberian fasilitas
Kredit Usaha Rakyat (KUR), jenis kredit yang sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha kecil dan mikro agar tetap mampu bertahan menghadapi dampak pandemi.
  
Per 30 Juni 2022, penyaluran KUR Bank Sumut mencapai Rp3,8 triliun atau naik 29 % jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp2,9 triliun.
  
Komposisi pinjaman KUR terdiri dari Rp877 miliar digunakan untuk tujuan modal kerja, dan selebihnya sebesar Rp 621 miliar untuk tujuan investasi. Dari sisi nasabah penerima, fasilitas tersebut telah disalurkan kepada 31.644 nasabah KUR atau naik sekitar 29 % (yoy).
  
"Ke depan, kami akan fokus untuk tetap memberikan fasilitas KUR dalam rangka untuk memberdayakan UMKM. Sebagaimana diketahui, pelaku usaha tersebut selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional," kata Rahmat.
  
Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian akibat pandemi COVID-19, Bank Sumut tetap membukukan kinerja yang solid. Perseroan berhasil menorehkan performa yang baik dan terjaga. Pada akhir semester I 2022, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp345 miliar, atau tumbuh 12,4 % (yoy).
  
Adapun penyaluran kredit hingga paruh pertama 2022 sebesar Rp26,36 triliun. Jumlah tersebut naik 8,5 % dari periode yang sama tahun
sebelumnya. Dari penyaluran kredit tersebut, perseroan berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (net) di level 1,61 % atau membaik dari
periode akhir Juni 2021 di level 2,12 %.
  
Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan pada pertengahan tahun 2022 sebesar Rp34,43 triliun atau naik 7,1 % (yoy). Komposisi dana pihak ketiga terdiri dari deposito Rp13 triliun, tabungan Rp11,03 triliun, dan giro Rp10,4 triliun.
  
 "Kami akan senantiasa menjaga kinerja yang telah dicapai oleh Bank Sumut agar selalu bisa memberikan value kepada para stakeholders
kami," ujar Rahmat. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat