visitaaponce.com

ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia dan Pasifik

ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia dan Pasifik
Ilustrasi(dok.freepik.com)

ASIAN Development Bank (ADB) menurunkan proyeksinya terhadap pertumbuhan ekonomi untuk kawasan Asia dan Pasifik yang sedang berkembang di tengah memburuknya kondisi global. Perekonomian kawasan ini akan tumbuh 4,2% tahun ini dan 4,6% tahun depan.

Hal itu dimuat dalam laporan suplemen reguler dari Asian Development Outlook (ADO) 2022 yang dirilis pada Rabu (14/12). Pada September lalu, ADB memperkirakan bahwa perekonomian kawasan Asia dan Pasifik akan tumbuh 4,3% di 2022 dan 4,9% pada 2023.

Sebab utama pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi itu didasari pada kondisi pengetatan kebijakan moneter oleh banyak bank sentral di seluruh dunia dan di kawasan Asia dan Pasifik.

Itu juga didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina yang berkepanjangan, serta kuncitara yang terus menerus dilakukan di Tiongkok. Hal itu dinilai telah memperlambat pemulihan kawasan Asia yang sedang berkembang setelah terpuruk akibat pandemi covid-19.

Pembatasan covid-19 di bawah kebijakan zero-covid bersamaan dengan pasar properti yang sedang dalam kesulitan, telah menyebabkan proyeksi pertumbuhan Tiongkok diturunkan lagi.

"Asia dan Pasifik akan terus pulih, tetapi kondisi global yang memburuk menunjukkan bahwa momentum di kawasan ini akan melambat seiring kita menyongsong tahun baru," kata Kepala Ekonom ADB Albert Park dikutip dari siaran pers, Kamis (15/12).

"Pemerintah dari berbagai negara perlu bekerja sama lebih erat untuk mengatasi tantangan yang belum usai dari covid-19, memerangi efek tingginya harga pangan dan energi, terutama terhadap masyarakat miskin dan rentan, serta memastikan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif," sambungnya.

ADB juga menurunkan proyeksi inflasi di kawasan Asia dan Pasifik yang sedang berkembang tahun ini menjadi 4,4% dari sebelumnya 4,5%. Namun, ADB menaikkan proyeksi inflasi tahun depan menjadi 4,2% dari sebelumnya 4,0% akibat berlanjutnya tekanan inflasi dari energi dan pangan.

Adapun perekonomian Tiongkok diperkirakan akan tumbuh 3,0% tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya sebesar 3,3%. Proyeksi untuk tahun depan diturunkan menjadi 4,3% dari sebelumnya 4,5% akibat perlambatan global. Proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) India dipertahankan pada 7,0% untuk tahun fiskal ini dan 7,2% untuk tahun fiskal mendatang.

Kendati proyeksi ekonominya diturunkan, kawasan Asia yang sedang berkembang masih tetap lebih baik keadaannya daripada belahan dunia yang lain, baik dari segi pertumbuhan maupun inflasi.

Proyeksi ADB untuk pertumbuhan Asia Tenggara tahun ini dinaikkan menjadi 5,5% dari sebelumnya 5,1% di tengah kuatnya pemulihan konsumsi dan pariwisata di Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Akan tetapi, proyeksi untuk tahun depan diturunkan menjadi 4,7% dari sebelumnya 5,0% akibat melemahnya permintaan global. Proyeksi pertumbuhan untuk Kaukasus dan Asia Tengah tahun ini ditingkatkan menjadi 4,8% dari sebelumnya 3,9%, sedangkan proyeksi untuk Pasifik dinaikkan menjadi 5,3% dari sebelumnya 4,7% karena pemulihan pariwisata yang kuat di Fiji. (OL-13)

Baca Juga: Srimul: Infrastruktur dan Regulasi Fondasi Transformasi Digital

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat