visitaaponce.com

Kementan Lahirkan Trainer Pendamping Petani untuk Akses Permodalan

Kementan Lahirkan Trainer Pendamping Petani untuk Akses Permodalan
Training of Trainer (ToT) Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis bagi Calon Pelatih (Trainer) Keuangan(Dok. Kementan)

BADAN Penyuluhan dan Pengembanga Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen melahirkan trainer (pelatih) yang andal dalam mendampingi petani dalam mengakses permodalan.

Hal ini sejalan dengan semangat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendorong petani untuk bisa lebih masif mengakses permodalan, terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mengembangkan usahanya secara mandiri.

Syahrul mengatakan pemerintah menyediakan plafon KUR sebesar Rp450 triliun atau meningkat 20% dari tahun lalu sebesar Rp373 triliun. 

"Khusus KUR sektor pertanian ditargetkan bisa mencapai angka Rp 103 triliun di mana salah satu sasarannya adalah petani milenial," kata Syahrul.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, petani harus memiliki kemampuan manajerial yang memadai, terlebih menyangkut keuangan. 

"Untuk itu, segala sesuatunya harus dilakukan dan tercatat cermat," ucap Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menambahkan, pertanian modern memang membutuhkan pencatatan keuangan yang tersusun rapi. Tujuannya untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi di tengah fluktuasi dari waktu ke waktu.

Baca juga ; Mentan: Stok Pangan Hingga Maret Cukup Tersedia

"Hasil evaluasi tersebut sangat berguna untuk menentukan strategi usaha pada periode tanam di musim berikutnya. Dengan nilai bisnis besar, maka penguatan literasi keuangan petani harus diperkuat," tegas Dedi.

Kementan menutup Training of Trainer (ToT) Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis bagi Calon Pelatih (Trainer) Keuangan pada empat kabupaten program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (YESS) di wilayah Jawa Barat, Jumat (24/2).

Kegiatan pelatihan ToT Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis bertujuan meningkatkan kemampuan menjadi pelatih serta pendamping ke petani milenial dengan mengimplementasikan cara membuat proposal yang baik agar dapat mengakses permodalan, utamanya KUR.

Sebagai bentuk komitmen tersebut, Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) mencanangkan program bagi regenerasi petani melalui YESS. Program YESS bertujuan mencetak petani milenial dan meningkatkan kapasitas maupun kompetensinya serta mengembangkan kemampuan wirausaha bagi generasi milenial.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti berharap materi yang diterima dapat di terapkan oleh para calon trainer di tempat asal mereka masing-masing.

"Dari materi-materi yang diajarkan oleh trainer, saya harap semua yang didapat di terapkan pada petani penerima manfaat di daerahnya masing masing. Ikuti panduan yang sudah diajarkan pemateri dan pastikan bahwa penerima manfaat benar benar mempunyai usaha” papar Santi

Lebih lanjut dikatakan, sebagai pendamping untuk petani, harus mampu membantu dalam hal manajerial usaha dan membantu dalam akses permodalan, utamanya KUR," ucap Santi, yang juga Direktur Program YESS. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat