Pemerintah Dorong Penggunaan QRIS di Seluruh Lapisan Masyarakat
KEMENTERIAN Perdagangan terus melakukan perluasan terhadap adopsi sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) baik dari sisi jumlah merchant maupun pengguna. Pemerataan penggunaan QRIS dilakukan di berbagai tempat, mulai dari pasar tradisional hingga ritel modern.
“Pemerintah terus mendorong penggunaan QRIS di tengah masyarakat. Untuk itu, sejumlah kemudahan dan insentif telah ditempuh, misalnya peningkatan limit transaksi QRIS dari semula Rp5 juta menjadi Rp10 juta per transaksi. Di samping itu, pengembangan fitur QRIS juga terus dilakukan dengan bekerja sama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan industri,” kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga dalam keterangan resminya, Selasa (21/3).
Wamendag mengatakan target 15 juta pengguna baru QRIS telah tercapai pada Oktober 2022. Saat ini, QRIS telah mencakup 22,5 juta merchant dan lebih dari 26,6 juta pengguna serta menjadi gerbang masuk ke dalam ekosistem digital bagi UMKM untuk mendukung inklusi ekonomi dan keuangan.
Baca juga: KolaborasI BI NTB-Xplorin-Netzme Hadirkan QRIS Sebagai Alat Pembayaran di WSBK Mandalika
Dengan adanya QRIS, seluruh pelaku usaha atau penjual yang di tempat usahanya terpasang tanda QRIS dapat menerima pembayaran dari seluruh jenis dompet elektronik (electronic wallet/e-wallet) yang sudah terdaftar dalam QRIS. Pelanggan dinilai akan dimudahkan dengan adanya QRIS karena pembayaran dengan e-wallet dapat dilakukan.
“Saat ini, e-wallet masih menjadi metode pembayaran utama dalam pembayaran digital. Meningkatnya akun virtual (virtual account) dan mobile/internet banking menunjukkan bahwa pembeli online menggunakan metode pembayaran yang lebih sering ditautkan langsung ke rekening bank mereka. Sebagai bukti, selama berlangsunganya Harbolnas 2022, e-wallet menjadi pilihan pembayaran yang paling sering digunakan,” ujar Wamendag.
Baca juga: Lebih Banyak Turis Indonesia Pakai QRIS di Thailand
Jerry mengatakan, dengan mempertimbangkan besarnya potensi ekonomi digital nasional, Presiden Jokowi memberikan arahan untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital, di antaranya melalui akselerasi transformasi digital pada sektor perdagangan secara inklusif dan berkelanjutan. (Z-6)
Terkini Lainnya
Ini Beda Uang Digital dengan Bitcoin
Dukung Kebijakan BEI dan KSEI, Ajaib Siapkan Pemindahbukuan Dana ke E-Wallet
Dukung UMKM, AstraPay Jadi Sponsor Utama Batam Night Market 2023
Hadapi Prospek Bisnis 2024, DOKU Bertransformasi Jadi 'Payment Fintech' Global
Wallet Crypto dan Lending Miliki Prospek Bagus di Industri Web3 Indonesia
Mayoritas Warga Lebih Pilih E-Commerce Untuk Bayar Secara Daring
Mendag Sebut Pengawasan di SPPBE Cimahi Dilakukan Ketat
Rilis Trade Expo 2024, Kemendag Targetkan Transaksi Rp243 Miliar
Kemendag dan Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Pengawasan Pengisian Elpiji
Dugaan Pengurangan Volume Elpiji, Pemerintah Ajak Masyarakat Ikut Mengawasi
Kemendag Ancam Tindak Pidana SPBE yang Kurangi Volume Gas Elpiji 3 Kg
Mendag Minta Pemda Ikut Awasi Pelaku Usaha Elpiji Nakal
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap