visitaaponce.com

Wamen BUMN Minta Stasiun Kereta Cepat Jadi Pusat Aktivitas Warga

Wamen BUMN Minta Stasiun Kereta Cepat Jadi Pusat Aktivitas Warga
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.(Antara Foto/Mubarak )

WAKIL Menteri (Wamen) II Kementerian BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau akrab disapa Tiko meminta kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyulap stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bukan hanya menjadi suatu tempat naik turun penumpang, tapi menjadi pusat aktivitas masyarakat.

Diharapkan nantinya seluruh stasiun KCJB dapat menyuguhkan akulturasi budaya, baik budaya Betawi maupun Sunda pada ornamen dan aktivitas di dalamnya. Ini disampaikan Tiko saat mengunjungi Stasiun Halim, Jakarta, Rabu (26/4).

"KCIC harus berpikir out of the box untuk menghadirkan berbagai aktivasi, hiburan, dan event menarik agar meningkatkan minat masyarakat datang ke stasiun dan menggunakan KCJB," ujarnya dalam keterangan resmi.

Baca juga: Rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikalibrasi

Ditargetkan beroperasi pada Agustus 2023, KCJB memiliki empat stasiun yakni Stasiun Halim Jakarta, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar Bandung.

Tiko berharap dengan pengelolaan retail yang baik, nantinya Stasiun KCJB dapat digunakan sebagai meeting point atau berkumpulnya masyarakat.

Baca juga: Bunga Utang Besar dan APBN Diminta jadi Jaminan, Proyek Kereta Api Cepat Terbukti Berisiko Tinggi

Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar.

"Saat ini pembangunan stasiun KCJB Halim terus berjalan. Konstruksi struktur bangunan sudah hampir selesai," ucapnya.

Saat ini tengah dilakukan percepatan penyelesaian untuk pekerjaan arsitektur yaitu dinding, langit-langit, fasad, dan atap serta pekerjaan mekanikal, kelistrikan dan sistem pengelolaan pipa saluran air atau plumbing.

KCIC bersama kontraktor lainnya, ujar Rahadian, menargetkan bahwa pembangunan Stasiun Halim dapat rampung pada bulan Juni 2023. Pihaknya akan terus mengawal agar pekerjaan proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu dapat selesai tepat waktu.

Dalam kegiatan ini pula, dilakukan peninjauan kesiapan terkait retail management stasiun KCJB Halim. Pengelolaan area ritel di stasiun tersebut dilakukan oleh Sarinah. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara KCIC dan Sarinah terkait pengelolaan dan pemasaran area retail seluruh stasiun KCJB dan stasiun integrasi light rail transit (LRT) di Halim.

KCIC akan mengoptimalkan berbagai potensi pendapatan dari sisi non farebox atau selain tiket. Adapun bentuk-bentuk pengusahaan asetnya tersebut meliputi penyewaan properti, ritel, pengiklanan, tempat parkir, utilitas, dan lainnya.

Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati berharap kerja sama dengan KCIC dapat menjadikan KCJB sebagai area komersial yang dapat mengakomodir kebutuhan para pengguna layanan transportasi sekaligus menjadi destinasi wisata belanja

"Saya berharap kerja sama ini dapat memberikan pilihan terbaik dari produk lokal Indonesia yang terpilih dan terkurasi oleh Sarinah," pungkasnya. (Ins/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat