visitaaponce.com

Turun di AS, Laba Nokia Didongkrak India

Turun di AS, Laba Nokia Didongkrak India
Presiden dan CEO perusahaan telekomunikasi Nokia Pekka Lundmarkat.(AFP/Pau Barrena.)

PEMBUAT peralatan telekomunikasi Finlandia, Nokia, melaporkan penurunan tajam laba kuartal kedua pada Kamis (20/7). Ia terseret oleh penurunan investasi oleh operator telepon seluler Amerika Utara.

Perusahaan--yang bersaing dengan perusahaan Swedia, Ericsson, dan Huawei dari Tiongkok dalam peluncuran global peralatan 5G--mengatakan penyebaran di India mendorong pertumbuhan bisnis jaringan selulernya. Namun penjualan bersih turun di Amerika Utara karena klien terus meninjau pengeluaran mereka dan mengurangi tingkat inventaris mereka.

Nokia mengatakan laba bersihnya turun 37% menjadi 289 juta euro (US$324 juta) pada kuartal kedua dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini jauh di bawah perkiraan dua miliar euro dalam survei analis Bloomberg.

Baca juga: Turki Naikkan Suku Bunga tapi Pasar Tetap Kecewa

Penjualan bersih mencapai 5,7 miliar euro, turun tiga persen, meski datar dalam basis mata uang konstan. Penjualan bersih turun 42% di Amerika Utara saja sementara melonjak 333% di India.

Ketidakpastian ekonomi makro membebani penjualan infrastruktur jaringan. "Mengingat penurunan signifikan dalam investasi operator utama Amerika Utara, margin operasi kami terbukti tangguh," kata kepala eksekutif Pekka Lundmark dalam laporan laba rugi. Nokia mampu memberikan margin operasi sebesar 11%, "Sebagai hasil dari manajemen biaya kami yang hati-hati."

Baca juga: Inflasi Jepang Naik ke 3,3% di Juni

Pekan lalu, Nokia mengeluarkan pernyataan yang menurunkan prospek tahun ini. Itu memperingatkan bahwa inflasi tinggi dan penaikan suku bunga semakin memengaruhi rencana belanja pelanggan, terutama di Amerika Utara.

Saingannya, Ericsson, melaporkan kerugian kuartalan bersih yang jarang terjadi karena operator ponsel itu mengurangi investasi dalam jaringan 5G. "Awal tahun ini saya menyoroti bahwa kami mulai melihat tanda-tanda tantangan ekonomi makro seiring dengan pencernaan inventaris yang berdampak pada pengeluaran pelanggan dan ini telah meningkat selama kuartal kedua," kata Lundmark. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat