visitaaponce.com

Dukung Keberlanjutan, Pelaku UMKM ini Usung Sustainable Batik

Dukung Keberlanjutan, Pelaku UMKM ini Usung Sustainable Batik
Produk yang dihasilkan Ghawean Dewe juga memperhatikan kualitas hingga bisa diturunkan kepada generasi berikutnya.(Dok. Istimewa )

PELAKU bisnis fesyen di bawah merek Ghawean Dewe, Dewi Astuti, mengaku salut dengan program pemberdayaan UMKM yang digagas PT HM Sampoerna Tbk. Perempuan berusia 36 tahun itu dalam setahun terakhir ini mendapatkan pembinaan setelah bergabung dalam Sampoerna Enterpreneurship Training Center (SETC) di bawah payung program keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia.

Ia terpilih mengikuti Training of Trainer (ToT) bersama 45 UMKM dari seluruh Indonesia. Mereka dilatih untuk menjadi pelatih dan mentor bagi para pelaku UMKM yang berasal dari berbagai daerah seperti Semarang, Surabaya, dan Malang. "Saya salut sekali dengan program Sampoerna ini. SETC ini serius untuk membantu, memacu semangat UMKM, dan bikin ingin maju, go international," kata Dewi dalam keterangan yang diterima, Selasa (8/8/2023).

Melalui Ghawean Dewe, Dewi menuangkan kreativitasnya serta kecintaannya kepada anak-anak deng menciptakan produk fesyen dan aneka aksesori berbahan batik. Ghawean Dewe memasarkan produk untuk anak-anak hingga remaja. 

Belum lama ini, Dewi berkesempatan menjual produk melalui Festival UMKM Merdeka. Festival tersebut diadakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) pada 28 Juli-1 Agustus 2023 di Grand Indonesia, Jakarta. Presiden Joko Widodo menyempatkan diri menyambangi stan SETC dan berbincang dengan perwakilan dari Sampoerna mengenai program pemberdayaan dan pelatihan kewirausahaan pada 31 Juli 2023 lalu.

Dewi berharap, melalui SETC dan berbagai kegiatannya, UMKM di seluruh Indonesia bisa semakin menggeliat. Ia juga memiliki keinginan agar bisnisnya bisa merambah hingga ke luar negeri. Betapa tidak, jalan panjang telah dilalui Dewi dalam membangun “Ghawean Dewe” yang artinya bikinan alias buatan Dewe. Dewe diambil dari nama panggilan yang disematkan orang-orang terdekat kepada Dewi.

Dewi memutuskan berkecimpung di bisnis batik untuk anak-anak dan berhenti dari perusahaan tempatnya bekerja pada 2017 karena hasrat berbisnisnya tidak pernah surut. Ia bersama sang suami melakukan riset dan serius membangun Ghawean Dewe dengan pasokan batik dari perajin di Pekalongan. Pada 2017 hingga 2019, ia membuka toko di Thamrin City, Jakarta. Kini usaha Dewi semakin berkembang dengan membuka outlet di dua lokasi di Jakarta, Pacific Place Mall dan Alun-Alun Grand Indonesia. 

Itu tidak lepas dari kerja keras serta pengalamannya di masa lalu. Ketika masih berkuliah, Dewi pernah belajar memasarkan dan menjual produk kreasi temannya karena kebutuhan untuk bertahan hidup. Dewi dan temannya yang saat itu kuliah di salah satu perguruan tinggi di Padang, Sumatra Barat, tak bisa hanya mengandalkan uang kiriman orang tuanya. 

Selama berbisnis di bawah payung Ghawean Dewe, ia betul-betul memperhatikan aspek lingkungan dengan mengusung konsep sustainable batik alias batik berkelanjutan dan zero waste untuk mengurangi limbah batik. “Sampai potongan terkecil menjadi kalung anak. Walau dari limbah kain, tapi tetap aman dan nyaman karena produk Ghawean Dewe telah memiliki sertifikat SNI,” tuturnya.

 

Sisa kain batik hingga bagian terkecilnya diolah menjadi berbagai produk. Contohnya adalah boneka batik yang diolah dari kain perca. Boneka ini bahkan diminati oleh para pembeli dari Jepang saat pameran Festival UMKM Merdeka. “Kami mengusung konsep sustainable batik yang merupakan upaya dan inovasi untuk memproduksi produk dengan tidak membuang sisa-sisa hasil produksi. Sisa-sisa hasil produksi tersebut diolah menjadi berbagai produk seperti batik anak, aksesori, tas, dan produk batik lainnya yang ramah lingkungan dan tetap menjaga nilai budaya Indonesia,” ujar Dewi.

Produk yang dihasilkan Ghawean Dewe juga memperhatikan kualitas hingga bisa diturunkan kepada generasi berikutnya. Pakaian bisa dilungsurkan kepada adik atau saudara, demikian pula boneka dan aksesori lainnya sehingga prinsip berkelanjutan (sustainable) itu terjadi. (RO/A-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat