Inflasi AS Naik Sedikit pada Juli, Apa Artinya
![Inflasi AS Naik Sedikit pada Juli, Apa Artinya?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/f32fcf3f418dd9856555fe7949c6c958.jpg)
INFLASI Amerika Serikat (AS) naik tipis pada Juli. Kenaikan ini untuk pertama kali dalam sekitar satu tahun. Hal tersebut menambah tekanan pada pembuat kebijakan AS karena mereka mempertimbangkan penaikan suku bunga lebih lanjut.
Indeks harga konsumen (the consumer price index/CPI), pengukur inflasi utama, naik 3,2% dari tahun lalu pada Juli. Ini sedikit naik dari laju 3% di Juni dan memecahkan rentetan angka pendinginan.
Angka terbaru tetap moderat dibandingkan dengan level tahun lalu, setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga dengan cepat untuk mengurangi permintaan dan mengendalikan inflasi. Kenaikan suku bunga acuan bulan lalu membawa ke level tertinggi sejak 2001.
Baca juga: Laba Kuartal II Saudi Aramco Anjlok 38%, Kenapa?
Namun dengan ekonomi terbesar di dunia itu menunjukkan tanda-tanda pendinginan, para pejabat mengatakan mereka akan tetap bergantung pada data ketika membuat keputusan suku bunga lebih lanjut. Mereka menapaki keseimbangan saat mencoba menurunkan inflasi tanpa mendorong ekonomi ke dalam resesi.
CPI tetap stabil di Juli berdasarkan bulan ke bulan, naik dengan kecepatan yang sama seperti Juni, menurut data Departemen Tenaga Kerja. "Indeks tempat penyumbang terbesar ini mencatat kenaikan semua jenis bulanan, menyumbang lebih dari 90% kenaikan, dengan indeks asuransi kendaraan bermotor juga berkontribusi," kata departemen itu. Jika tidak termasuk segmen makanan dan energi yang bergejolak, CPI inti naik 4,7% dari tahun lalu.
Arah yang benar
"Sementara inflasi masih jauh di atas target dan CPI meningkat di Juli, harga inti bergerak ke arah yang benar," kata Rubeela Farooqi, kepala ekonom AS di High Frequency Economics. Analis juga memperkirakan pembacaan CPI yang sedikit lebih tinggi, menurut MarketWatch.
Baca juga: Penciptaan Lapangan Kerja Amerika Serikat di Juli Lebih Rendah
Farooqi menambahkan bahwa angka Juli akan menjadi berita selamat datang bagi para pembuat kebijakan yang memiliki target jangka panjang sebesar dua persen. Namun, kecepatan saat ini masih mendukung penahanan kebijakan moneter pada sikap membatasi dalam beberapa waktu untuk membawa harga kembali turun.
Inflasi konsumen mencapai titik tertinggi 9,1% pada basis tahunan pada Juni 2022 dan telah mendingin sejak saat itu. Angka CPI, "Tidak menyiratkan misi tercapai untuk The Fed," tambah Ryan Sweet, kepala ekonom AS di Oxford Economics. "Tetap saja, kami memperkirakan Fed akan melewatkan penaikan suku bunga pada September dan November, ketika inflasi seharusnya melambat lebih jauh lagi."
Meskipun mengharapkan The Fed untuk menyelesaikan penaikan suku bunga, dia mengatakan bank sentral tidak mungkin menurunkan suku bunga sampai awal tahun depan. Ini untuk memastikan memenangkan pertempuran inflasi. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Arah yang benar
Bank Indonesia Adalah Bank Sentral, Apa Peran Utamanya?
Hari Bank Indonesia 5 Juli, Simak Sejarah, Peran, dan Wewenangnya
Pemkab Bandung Tekan Inflasi, Buka Kios di Pasar Tradisional
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Pemerintah Tekan Inflasi Komponen Harga Bergejolak sejak Tengah 2022
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap