visitaaponce.com

Hadiri Rakernas PDIP, Jokowi Masalah Pangan Perlu Visi Taktis

Hadiri Rakernas PDIP, Jokowi: Masalah Pangan Perlu Visi Taktis
Presiden Joko Widodo saat meninjau kawasan food estate.(Istana Kepresidenan)

PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi menyebut perlunya visi taktis dalam menyelesaikan masalah kedaulatan pangan. Sebab, jika tidak pertambahan jumlah penduduk akan berdampak pada krisis pangan.

Dengan mengutip pernyataan Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno, Jokowi mengingatkan betapa pentingnya kedaulatan pangan. "Pangan merupakan mati hidupnya suatu bangsa," kata Jokowi mengutip Bung Karno dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-4 PDIP di Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9).

Sebagaimana diketahui, tutur Jokowi, Indonesia saat ini sudah memiliki 278 juta penduduk. Sedangkan, dunia juga sudah lebih dari 8 miliar orang.

Baca juga : Pemkot Semarang Gelontorkan Rp4,9 Miliar untuk Tekan Harga Beras

Pada 2030, kata Jokowi, penduduk Indonesia dan akan terus bertambah mencapai 310 juta jika melihat pertumbuhan penduduk yang sebesar 1,25% kenaikannya per tahun.

"Artinya sekali lagi pangan menjadi kunci seperti yang disampaikan oleh Bung Karno (Soekarno, presiden pertama RI)," ujar Jokowi

Baca juga : Dies Natalis ke-60 IPB, Presiden: Krisis Pangan Dunia Peluang Bagi Indonesia

 

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) bersama Presiden Joko Widodo (tengah) dan bacapres Ganjar Pranowo (kiri) mengikuti pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Rakernas IV PDI Perjuangan mengangkat tema kedaulatan pangan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. (Sumber: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

 

Hadir dalam acara itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang.

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan visi taktis diperlukan dalam 5 hingga 10 tahun kepemimpinan selanjutnya. Perencanaan agar Indonesia berdaulat pangan, ujarnya, perlu disiapkan. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah berencana membangun 300 waduk. Waduk diperlukan untuk kebutuhan irigasi pertanian dan lain-lain.

"Sekali lagi 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan visi taktis itu harus kita miliki, plan (rencana) yang detil, rencana yang detil itu harus kita miliki sehingga jelas berapa waktu yang harus kita siapkan, berapa embung yang harus kita siapkan, berapa kilometer irigasi yang harus kita siapkan," paparnya.

Pada 2024, sambungnya, akan dibangun 61 waduk. Saat ini, terang Jokowi, Indonesia sudah mempunyai 230 waduk sehingga total waduk yang akan dibangun sekitar 300 waduk pada tahun 2024. Namun, jumlah itu dianggap masih kurang.

"Masih sangat kecil sekali kalau dibandingkan dengan Korea, dengan Cina, belum ada 10% kita. Artinya masih perlu kerja keras untuk menyelesaikan infrastruktur yang berkaitan dengan pangan yang kita miliki," tutur Jokowi. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat