Rupiah Melemah 54 Poin ke Level Rp15.636
![Rupiah Melemah 54 Poin ke Level Rp15.636](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/a7afae1cb124a2262e0dc1d227ce6c95.jpg)
DIREKTUR PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan Rupiah pada pekan ini bisa mendekati Rp 15.800 per dolar AS, apabila indeks dolar AS terus meningkat.
Dalam penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 54 poin di level Rp15.636 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rp15.580 per dolar AS.
"Untuk perdagangan besok mata uang rupiah fluktuatif namun kemungkinan ditutup melemah di rentang Rp15.620- Rp15.700 per dolar AS," kata Ibrahim, Rabu (4/10).
Baca juga : Data Ketenagakerjaan AS Tekan Sejumlah Bursa Saham
Dari sisi eksternal tekanan rupiah karena investor mengantisipasi kebijakan moneter restriktif dalam jangka waktu yang lebih lama akibat ketahanan ekonomi yang luas, sehingga semakin memperkuat posisi greenback di pasar mata uang global.
"Hal tersebut bersamaan dengan pandangan hawkish dari Bank Sentral AS The Federal Reserve dan imbal hasil obligasi AS US Treasury tertinggi dalam 16 tahun," kata Ibrahim.
Baca juga : Pemilu 2024 Kian Dekat. Begini Strategi Investasi di Tahun Politik
Kekhawatiran kenaikan suku bunga Dolar melonjak pada hari Selasa (3/10) waktu setempat, karena sejumlah pembuat kebijakan di Federal Reserve mengisyaratkan kenaikan suku bunga lagi pada bulan November atau Desember untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan mendekati target bank sentral sebesar 2% per tahun dari posisi saat ini 3,7%.
Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan bersedia mendukung kenaikan suku bunga kebijakan bank sentral pada pertemuan mendatang jika data yang masuk menunjukkan kemajuan inflasi terhenti atau berjalan terlalu lambat.
Michael Barr, wakil ketua pengawasan The Fed, mengatakan bank sentral kemungkinan akan perlu mempertahankan kenaikan suku bunga untuk beberapa waktu.
Meskipun inflasi telah turun secara signifikan dari angka tertinggi dalam empat dekade terakhir yaitu lebih dari 9% per tahun dibandingkan pada bulan Juni 2022, kenaikan harga minyak yang tidak terkendali dalam beberapa bulan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran bahwa negara-negara non-penghasil minyak, yang merupakan negara dengan populasi terbesar di dunia.
"Perekonomian akan kembali menghadapi beban yang berat pada akhir tahun ini," kata Ibrahim.
Rupiah di tahun politik
Dari sisi internal, menjelang tahun politik, pelaku pasar tampak cenderung wait and see, menunggu kepastian lebih dulu.
Terlebih, dua dari bakal calon presiden (bacapres) dari kubu Gerindra dan KUBU PDI Perjuangan, Parbowo Subianto dan Ganjar Pranowo belum mengumumkan pasangan yang akan dipilih untuk maju dalam pilpres 2024.
"Sikap wait and see ini berkaitan erat dengan kebijakan di masa depan. Pelaku pasar perlu mengetahui kebijakan seperti apa yang kira-kira terjadi di Indonesia ke depan dengan melihat bacapres ataupun memproyeksi siapa bacapres terkuat," kata Ibrahim.
Seperti biasa, selama gelaran Pemilu 2024 terdapat tren di mana rupiah melemah dan investor asing cenderung enggan masuk ke pasar modal dalam negeri.
"Di lihat dari gelaran Pemilu 2019, Rupiah mengalami pelemahan. Namun, pelemahan hanya terjadi sesaat dan pulih kembali setelah pemenang Pemilu diumumkan," kata Ibrahim.
Selain itu, PMI Manufaktur Indonesia pada September 2023 berada di level 52,3. Angka tersebut turun dibandingkan posisi Agustus 2023 di 53,9. Meski turun, PMI manufaktur bulan lalu diklaim masih berada di zona ekspansi karena munculnya permintaan baru dan ekspor yang meningkat.
Secara keseluruhan sentimen bisnis masih terjaga positif di bulan September dengan masing-masing indeks yang berada di atas level 50. Meski demikian, pemerintah akan terus memonitor dan memitigasi berbagai risiko dan ketidakpastian global yang menunjukkan peningkatan belakangan ini.
"Termasuk potensi perlambatan lebih dalam dari perekonomian global khususnya ekonomi Tiongkok," kata Ibrahim. (Z-4)
Terkini Lainnya
Rupiah di tahun politik
Rp16.500, Batas Maksimal Toleransi Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Rupiah Dibuka Melemah di level Rp16.370 per Dolar AS pada Selasa 2 Juli 2024
Rupiah Menguat Dipengaruhi Inflasi Turun
Ini Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Sektor Industri
Mantan Gubernur BI Nilai Fluktuasi Rupiah Wajar
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap