visitaaponce.com

23.642 Orang Daftar Lowongan Kerja di Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair

23.642 Orang Daftar Lowongan Kerja di Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dalam Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023(Dok.Ist)

KEGIATAN Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023 oleh Kementerian Ketenagakerjaan resmi ditutup Minggu (29/10). Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengapresiasi suksesnya acara tersebut, dan berharap rekrutmen dari dua acara besar tersebut bisa menjawab pasar kerja yang dibutuhkan.

"Terdata pengunjung telah hampir 10 ribu orang selama acara tiga hari ini. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh anak-anak muda kita, generasi milenial dan Z untuk mencari informasi dan memperoleh pekerjaan," kata Afriansyah, di Jakarta, Minggu (29/10).

Selain itu, diharapkan pengembangan keahlian dan kompetensi sesuai Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi bisa terwujud, sesuai Arahan Presiden RI Joko Widodo.

Baca juga: Wamenaker Tutup Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional 2023 

"Perlu digarisbawahi bahwa tugas kita sangatlah berat, tugas mulia, untuk penciptaan Sumber Daya Manusia, untuk anak-anak bangsa bisa mendapatkan pekerjaan, demi kelangsungan hidup mereka," kata Afriansyah.

Plt Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (BINALAVOTAS) Anwar Sanusi melaporkan kegiatan yang sudah dilaksanakan selama 3 hari sejak Jumat (27/10).

Baca juga: Menaker: Pelatihan Vokasi Banyak Dilirik Pencari Kerja

Dia mengatakan dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, memberikan harapan baru kepada anak bangsa lulusan pendidikan vokasi untuk meningkatkan keahlian dan memperluas kesempatan kerja mereka.

“Ini kondisi yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045, dengan mempersiapkan SDM yang lebih kompeten, unggul, dan juga mampu untuk mengisi ruang tantangan pekerjaan saat ini dan akan datang,” kata Anwar.

Dengan regulasi tersebut, sejak tahun 2022, Kementerian Ketenagakerjaan telah melaksanakan festival pelatihan vokasi. Yang berbeda, tahun ini, kegiatan sudah diawali dengan open house, aktivitas untuk menyongsong pelatihan vokasi puncak di hari Minggu (29/10).

Kementerian Tenaga kerja terus melakukan berbagai upaya untuk mendiseminasi dan mensosialisasikan berbagai aktivitas pelatihan vokasi. Diharapkan masyarakat akan mengetahui adanya balai-balai pelatihan vokasi dan produktivitas merupakan sebuah tempat penggodokan para kader anak muda Indonesia untuk meningkatkan keterampilannya.

Beberapa pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan yaitu pameran pelatihan dan produk-produk latihan vokasi. Ini dilakukan untuk menunjukkan ke publik adanya berbagai pelatihan yang menjadi unggulan selama ini.

Sebagai contoh pelatihan terkait dengan otomotif, terutama teknik otomotif dan alat berat. Kedua, pelatihan elektrikal, yang menyangkut refrigerasi, elektronik dan listrik. Ketiga, teknik manufaktur terkait teknik las, konstruksi, serta pariwisata, smart farming, teknologi fesyen, industri kreatif, teknologi informasi untuk bisnis dan lain sebagainya.

“Kami yakin prototype pelatihan yang kami sampaikan, akan memberikan modal pengetahuan terutama kepada para pengunjung,” kata Anwar.

Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan penyelenggaraan pelatihan vokasi kepada para pemangku kepentingan bidang pelatihan vokasi, tentang sumber daya pelatihan vokasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

Kemudian, pada penyelenggaraan pameran kerja atau Job Fair Nasional, disediakan lowongan kerja sejumlah 56.566 lowongan, dengan 135 perusahaan yang berpartisipasi. Hingga Minggu (29/10), jumlah pelamar sebanyak 23.642 orang. Anwar mengatakan kuota lowongan masih akan terus terbuka secara daring, meski kegiatan job fair telah ditutup.

Selanjutnya pada seminar ketenagakerjaan, bertujuan untuk mengedukasi terutama terkait isu strategis menyangkut ketenagakerjaan, seperti meraih impian membangun karir yang baik, penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di dunia usaha, industri.

Kegiatan lainnya juga diberikan layanan sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Selama tiga hari penyelenggaraan, telah tercapai 1.516 sertifikat dari target 1.000 sertifikasi.

 

Perlu Adanya Kerja Sama dalam Mendorong Akselerasi 

Sebelumnya, pada saat pembukaan festival pelatihan vokasi di Jumat (27/10), Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan perlu adanya kerja sama dalam mendorong akselerasi terhadap peningkatan mutu serta pembenahan penyelenggaraan pendidikan vokasi.

Sebab beragam aset esensial dan melimpahnya sumber daya manusia muda dan cakap digital membuat Indonesia Emas menjadi visi yang dicanangkan untuk mendorong Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan sejahtera.

Namun demikian, bangsa Indonesia juga dihadapkan dengan tantangan dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing.

“Akselerasi revitalisasi perlu terus disinergikan, sehingga tidak hanya fokus pada peningkatan akses dan mutu. Percepatan revitalisasi juga harus membenahi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi, sehingga terus relevan dengan kebutuhan pasar kerja,” kata Wapres.

Wapres mengatakan dibutuhkan adanya optimalisasi terhadap kebijakan pelatihan vokasi, seperti akses pelatihan keterampilan, infrastruktur, dan penguatan sinergi pelatihan vokasi dan industri.

Secara khusus, dia meminta agar kebijakan untuk mendorong pencarian kerja dengan cepat dapat diprioritaskan, serta pentingnya penguatan dan transformasi bagi keterampilan tenaga kerja.

"Prioritaskan kebijakan untuk mendorong fasilitasi pencarian kerja secara cepat, sehingga dapat mempertemukan kompetensi para pencari kerja yang sesuai dengan kebutuhan dari pemberi kerja," kata Wapres.

Wapres juga menekankan pentingnya pelatihan kepada para pekerja untuk dapat terus mengikuti perkembangan teknologi dan dinamika di lapangan, sehingga kemampuan yang dimiliki para pekerja ini dapat terus terasah.

"Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemberian pelatihan kembali untuk memastikan pekerja memiliki keahlian yang dibutuhkan seiring dengan perubahan atau perkembangan tuntutan pekerjaan," kata Wapres.

Wapres menyampaikan agar akselerasi pelatihan vokasi dapat dipastikan terselenggara secara konsisten. Sebab tidak hanya untuk mempersiapkan mereka terserap di pasar kerja, namun juga mendorong para pekerja memiliki kemampuan dalam berwirausaha.

Adapun Wapres juga mengingatkan pentingnya inovasi dan kreasi dalam penyelenggaraan pelatihan vokasi agar dapat menjangkau segala kalangan, serta sesuai dengan kebutuhan industri.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah juga menyampaikan tantangan ketenagakerjaan yang hingga saat ini masih menjadi isu sentral yang memerlukan langkah-langkah dan terobosan penanganannya. Menurutnya, tenaga kerja terampil menjadi kunci penggerak dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

“Untuk menjawab tantangan tersebut peningkatan pengetahuan dan keterampilan calon tenaga kerja harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Karena tenaga kerja terampil dengan produktivitas tinggi adalah salah satu kunci penggerak sektor industri potensial untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” jelas Ida. (Try/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat