visitaaponce.com

Kantongi FID Rp4,6 T, Pertamina akan Bor Sumur Baru di Blok Mahakam

Kantongi FID Rp4,6 T, Pertamina akan Bor Sumur Baru di Blok Mahakam
Pekerja di pengolahan migas Blok Mahakam, Kalimantan Timur.(MI/Adam Dwi)

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) akan memulai pengeboran sumur minyak dan gas (migas) baru di Blok Mahakam, Kalimantan Timur.

Hal ini setelah PHM menerima persetujuan keputusan investasi final atau final investment decision (FID) dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina untuk melanjutkan pelaksanaan proyek Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan/OPLL-3B Offshore senilai US$300 juta atau sekitar Rp4,6 triliun (kurs Rp15.504) di Wilayah Kerja (WK) Mahakam.

"WK Mahakam merupakan salah satu tulang punggung produksi migas Indonesia. Kami berkomitmen terus berinvestasi dalam pengeboran sumur-sumur eksplorasi dan eksploitasi," ujar Direktur Utama PHI John Anis dalam keterangan resmi, Senin (18/12).

Ia menjelaskan lingkup kegiatan proyek OPLL-3B Offshore berupa pengeboran dan penyambungan 32 sumur infill atau sumur yang digali di antara sumur eksisting, serta kegiatan perforasi dan pengendalian kepasiran (workover) yang akan dibutuhkan pada sumur-sumur di lapangan lepas pantai Peciko, South Mahakam, dan Sisi Nubi di WK Mahakam.

Baca juga: Pertamina EP Temukan 2 Sumber Migas Baru

"Adapun 32 sumur yang diusulkan ini terdiri dari sumur baru dan sumur side track yang tersebar di ketiga lapangan," kata John.

Kegiatan pengeboran direncanakan secara bertahap mulai tahun depan. John menambahkan rencana kerja OPLL-3B Offshore ini sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

John menuturkan proyek OPLL-3B Offshore akan menambah cadangan migas dan berkontribusi pada keberlanjutan produksi WK Mahakam. Sumur-sumur produksi pada proyek ini dapat meningkatkan cadangan WK Mahakam sekitar 75 miliar kaki kubik atau billion cubic feet (bcf) gas dan satu juta barel (mmbbl) kondensat.

Baca juga: SKK Migas Jaring Pembeli LNG Masela, Potensi Gas Melimpah

“Produksi puncak dari proyek ini diprediksikan akan tercapai di tahun 2026, yaitu sekitar 70 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) untuk gas dan 1.200 barel per hari kondensat,” imbuhnya.

John berharap proyek OPLL-3B Offshore akan menciptakan penciptaan nilai atau value creation bagi perusahaan, serta memberikan efek ganda bagi ekonomi regional berupa pemenuhan kebutuhan gas domestik, dan lainnya.

Adapun saat ini produksi gas WK Mahakam dikomersialisasikan untuk memenuhi kebutuhan industri pupuk, petrokimia, pembangkit listrik, serta gas kota di wilayah Kalimantan Timur, sedangkan sebagian lainnya digunakan sebagai gas alam cair (LNG) melalui fasilitas PT. Badak NGL untuk memenuhi kontrak domestik dan ekspor.

"Kami terus melakukan langkah strategis untuk melakukan pengembangan sumur migas agar memberikan nilai yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan," pungkas John.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat