visitaaponce.com

Investree Bantah Kabar akan Tutup

Investree Bantah Kabar akan Tutup
Investree mengatakan tengah melakukan pemeliharaan sistem platform mereka sehingga pengguna tidak mengakses. (Investree)

PT Investree Radhika Jaya (Investree) membantah kabar mengenai Investree berhenti beroperasi tidak benar. Kegiatan operasional Investree sebagai perusahaan tetap berjalan seperti biasa.

Selama akhir pekan kemarin (29 Desember 2023 – 2 Januari 2024), terdapat pemeliharaan sistem pada platform Investree baik website maupun aplikasi mobile Investree for Lender. Hal tersebut membuat para pengguna tidak dapat mengakses seluruh layanan/fitur yang terdapat pada platform Investree. Hal itu sesuai dengan pengumuman yang Investree kirimkan melalui email ke seluruh pengguna per 28 Desember 2023.

Manajemen meyakinkan bahwa saat ini, Investree sudah beroperasi secara normal kembali dengan adanya beberapa limitasi layanan/fitur karena masih menunggu progress API atau integrasi dengan pihak ketiga.

Baca juga: Indonesia Punya Potensi Wakaf Besar namun Literasi Masih Rendah

"Meski begitu, Borrower dan Lender telah dapat mengajukan pinjaman dan mendanai lagi melalui platform kami," tulis Manajemen, Sabtu (6/1/2024).

Sedangkan tentang akurasi Tingkat Keberhasilan Pengembalian (TKB90)/ Tingkat Wanprestasi (TWP90) di Investree, manajemen menyampaikan meski benar angka TKB90 Investree yang resmi adalah yang tertera pada website setiap harinya, tetapi tidak bisa dijadikan acuan/patokan perolehan TKB90 Investree pada bulan tertentu secara resmi.

Baca juga: Jubir Sri Mulyani Klarifikasi Kabar Hoaks Indonesia Dimiskinkan Alutsista

"Sebab angkanya terus bergerak secara real-time. Lantas perhitungan yang akurat TKB90 adalah tingkat keberhasilan penyelenggara fintech lending dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai dengan 90 hari terhitung sejak jatuh tempo," kata manajemen.

Jika dilihat pada website, angka yang tertera pada pojok kanan atas laman utama sifatnya real-time di mana angka tersebut merefleksikan pergerakan setiap hari. "Pada awal hingga pertengahan bulan, merupakan sebuah kewajaran jika angka TKB90 cenderung rendah karena pengembalian pinjaman oleh Borrower rata-rata baru dilakukan pada akhir bulan," alasan Manajemen.

Sesuai tren, angka TKB90 Investree akan naik pada akhir bulan seiring dengan banyaknya pengembalian pinjaman oleh Borrower. Biasanya akan dilakukan penutupan angka final TKB90 pada akhir bulan. Sehingga, wajar jika angka TKB90 cenderung rendah pada awal hingga pertengahan bulan.

Jadi kesimpulannya, cara melihat tingkat keberhasilan pinjam meminjam tidak bisa mengacu pada bulan berjalan, harus melihat posisi akhir atau penutupan akhir bulan karena masih akan ada pencairan pinjaman, pembayaran pinjaman, dan lain sebagainya.

Selain itu, alasan penyebab TWP90 meninggi belakangan ini adalah karena masih terdapat Borrower existing yang telah dibina oleh Investree sejak lama dan terdampak pandemi.

"Akibat pandemi, bisnis mereka terhantam. Melihat kondisi secara lebih luas, perekonomian nasional dan dunia yang terdampak Covid-19 turut menjadi penyebab pinjaman terlambat di Investree," kata Manajemen.

Pandemi memberikan dampak negatif terhadap rantai pasok secara global yang mempengaruhi kemampuan UMKM untuk memenuhi permintaan konsumen, dan berakibat pada penurunan pemasukan UMKM sehingga berdampak pada kemampuan mereka untuk membayar pinjaman secara tepat waktu.

Sebagian berhasil bangkit, sebagian belum. Beberapa profil industri yang belum berhasil pulih kembali antara lain pelaku UMKM dari industri garmen dan tekstil, minyak dan gas, serta konstruksi.

Langkah yang dilakukan oleh Investree untuk memperbaiki dan menekan tingkat kredit macet dan mempertahankan kualitas kelas aset, yaitu Investree terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan pelaku UMKM melalui inovasi, kolaborasi, dan pembangunan ekosistem.

Saat ini kerja sama yang telah perusahaan lakukan antara lain dengan e-procurement, payment gateway, tech logistic, agrotech, dan koperasi.

"Investree akan memperluas jangkauan pembiayaan dengan memanfaatkan data dan digitalisasi. Secara spesifik, Investree melakukan pengetatan kebijakan dalam hal pemilihan sektor dan berfokus menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor yang produktif dan positif seperti alat-alat kesehatan, IT atau layanan komputer, dan kreatif seperti agency atau rumah produksi," kata Manajemen.

Investree terus berkomitmen untuk memberikan penyelesaian yang optimal bagi Borrower dan Lender, termasuk mengirimkan informasi terkini yang bersifat real-time terkait pendanaan kepada Lender, dan semua ini kami lakukan dengan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan sebagai bentuk kepatuhan dan juga transparansi Investree. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat