visitaaponce.com

Ini Penyebab Nilai Ekspor Januari Merosot

Ini Penyebab Nilai Ekspor Januari Merosot
Perajin menyusun kerajinan dapur berbahan kayu di Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (15/1/2024).(Antara/Henry Purba)

NILAI ekspor barang Indonesia pada Januari 2024 tercatat senilai US$20,52 miliar. Realiasi tersebut lebih rendah 8,34% dari Desember 2023 (month to month/mtm) sebesar US$22,39 miliar dan lebih rendah 8,06% dari bulan yang sama di tahun lalu (year on year/yoy) sebesar US$22,32 miliar.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya kinerja ekspor nonmigas Indonesia. "Penurunan nilai ekspor Januari didorong oleh penurunan ekspor nonmigas," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (15/2).

Dari data BPS, nilai ekspor nonmigas pada Januari 2024 tercatat senilai US$19,13 miliar, turun 8,54% (mtm) dari sebelumnya yang sebesar US$20,91 miliar. Dari data BPS, tiga komoditas yang dominan menyebabkan penurunan ekspor nonmigas secara bulanan ialah bahan bakar mineral HS27 dengan andil penurunan sebesar 3,85%; bijih logam, terak, dan abu HS26 dengan andil penurunan sebesar 2,21%; serta logam mulia dan perhiasan permata HS71 dengan andil penurunan 1,49%.

Baca juga : BPS: Ekspor Juli 2023 Naik Tipis 1,36% Jadi US$20,60 Miliar

Sedangkan jika dilihat secara tahunan, ekspor nonmigas tercatat mengalami penurunan 8,20% (yoy) dari nilai Januari 2033 yang mencapai US$20,83 miliar. Tiga komoditas yang menyebabkan penurunan ekspor nonmigas secara tahunan ialah bahan bakar mineral HS27, logam mulia dan perhiasan atau permata HS71, dan mesin serta perlengkapan elektrik dan bagiannya HS85.

Adapun sektor yang mengalami peningkatan ekspor, baik secara bulanan maupun tahunan ialah pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tercatat naik 5,32% (mtm) dan naik 0,11% (yoy). "Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi US$0,37 miliar pada total ekspor di Januari 2024," tutur Amalia.

Sedangkan dua sektor lain, yakni pertambangan dan lainnya serta industri pengolahan mengalami penurunan ekspor, baik secara bulanan maupun tahunan. Penurunan ekspor sektor pertambangan tercatat 23,93% (mtm) dan 23,54% (yoy) dan ekspor industri pengolahan turun 4,13% (mtm) dan turun 3,69% (yoy).

Baca juga : Nilai Ekspor April Merosot, Pertumbuhan Terendah Tahun Ini

Sementara itu, nilai ekspor migas pada Januari 2024 tercatat senilai US$1,39 miliar. Realisasi tersebut lebih rendah 5,49% dari capaian di Desember 2023 sebesar US$1,48 miliar. Amalia mengatakan, penurunan kinerja ekspor migas pada Januari 2024 banyak disebabkan oleh penurunan ekspor hasil minyak yang memberikan andil sebesar 0,89%. (Z-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat