Ini Penyebab Nilai Ekspor Januari Merosot
![Ini Penyebab Nilai Ekspor Januari Merosot](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/0be22daf29263650313a3d01300776df.jpg)
NILAI ekspor barang Indonesia pada Januari 2024 tercatat senilai US$20,52 miliar. Realiasi tersebut lebih rendah 8,34% dari Desember 2023 (month to month/mtm) sebesar US$22,39 miliar dan lebih rendah 8,06% dari bulan yang sama di tahun lalu (year on year/yoy) sebesar US$22,32 miliar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya kinerja ekspor nonmigas Indonesia. "Penurunan nilai ekspor Januari didorong oleh penurunan ekspor nonmigas," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (15/2).
Dari data BPS, nilai ekspor nonmigas pada Januari 2024 tercatat senilai US$19,13 miliar, turun 8,54% (mtm) dari sebelumnya yang sebesar US$20,91 miliar. Dari data BPS, tiga komoditas yang dominan menyebabkan penurunan ekspor nonmigas secara bulanan ialah bahan bakar mineral HS27 dengan andil penurunan sebesar 3,85%; bijih logam, terak, dan abu HS26 dengan andil penurunan sebesar 2,21%; serta logam mulia dan perhiasan permata HS71 dengan andil penurunan 1,49%.
Baca juga : BPS: Ekspor Juli 2023 Naik Tipis 1,36% Jadi US$20,60 Miliar
Sedangkan jika dilihat secara tahunan, ekspor nonmigas tercatat mengalami penurunan 8,20% (yoy) dari nilai Januari 2033 yang mencapai US$20,83 miliar. Tiga komoditas yang menyebabkan penurunan ekspor nonmigas secara tahunan ialah bahan bakar mineral HS27, logam mulia dan perhiasan atau permata HS71, dan mesin serta perlengkapan elektrik dan bagiannya HS85.
Adapun sektor yang mengalami peningkatan ekspor, baik secara bulanan maupun tahunan ialah pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tercatat naik 5,32% (mtm) dan naik 0,11% (yoy). "Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi US$0,37 miliar pada total ekspor di Januari 2024," tutur Amalia.
Sedangkan dua sektor lain, yakni pertambangan dan lainnya serta industri pengolahan mengalami penurunan ekspor, baik secara bulanan maupun tahunan. Penurunan ekspor sektor pertambangan tercatat 23,93% (mtm) dan 23,54% (yoy) dan ekspor industri pengolahan turun 4,13% (mtm) dan turun 3,69% (yoy).
Baca juga : Nilai Ekspor April Merosot, Pertumbuhan Terendah Tahun Ini
Sementara itu, nilai ekspor migas pada Januari 2024 tercatat senilai US$1,39 miliar. Realisasi tersebut lebih rendah 5,49% dari capaian di Desember 2023 sebesar US$1,48 miliar. Amalia mengatakan, penurunan kinerja ekspor migas pada Januari 2024 banyak disebabkan oleh penurunan ekspor hasil minyak yang memberikan andil sebesar 0,89%. (Z-2)
Terkini Lainnya
Nonmigas Penyumbang Terbesar Impor Indonesia pada Mei
Nilai Ekspor Mei Tumbuh Didorong Industri Pengolahan
Neraca Dagang Surplus 4 Tahun Beruntun
Nilai Ekspor Maret Naik 16,40% Jadi US$22,43 Miliar
IHSG Ditutup di Zona Merah
Kinerja Ekspor di Februari cuma US$19,31 Miliar, Melorot sampai 5,79%
Jangkau Wilayah Terpencil, Legislator Apresiasi Distribusi BBM Sampai Pelosok
Skema Cost Recovery Dorong Investasi Migas
DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Sektor ESDM untuk RAPBN 2025
ESDM Jatim Intensif Lakukan Sosialisasi LPG 3 Kg Pakai KTP
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap