Nilai Ekspor April Merosot, Pertumbuhan Terendah Tahun Ini
![Nilai Ekspor April Merosot, Pertumbuhan Terendah Tahun Ini](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/e657bbefde7d9261b6f27ad605cc4e2c.jpg)
NILAI ekspor Indonesia pada April 2023 tercatat US$19,29 miliar atau turun 17,62% dari bulan sebelumnya yang mencapai US$23,42 miliar. Hal itu sekaligus menjadi pertumbuhan nilai ekspor terendah di sepanjang tahun ini.
"Pertumbuhan ekspor secara bulanan terendah pada April. Namun pertumbuhan ini merupakan pola musiman karena momen libur Lebaran," ujar Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Imam Machdi dalam konferensi pers, Senin (15/5).
BPS mencatat nilai ekspor migas pada April 2023 sebesar US$1,29 miliar atau turun 5,95% (mtm). Ini disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor minyak mentah sebesar 59,37% (mtm) dan ekspor gas yang turun 7,95% (mtm).
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Turun 1,9%
Sedangkan nilai ekspor nonmigas tercatat turun 18,33% (mtm) menjadi US$18,03 miliar. Faktor utama yang menyebabkan penurunan nilai ekspor nonmigas ialah turunnya kinerja ekspor logam mulia dan perhiasan atau permata HS71 sebesar 52,3% (mtm), bahan bakar mineral HS27 turun 12,04% (mtm), dan lemak dan minyak hewani/nabati HS15 turun 20,45% (mtm).
BPS juga mencatat kinerja ekspor mengalami penurunan di semua sektor. Penurunan terdalam terjadi di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, yakni 22,56% (mtm). Diikuti oleh penurunan ekspor di sektor industri pengolahan sebesar 21,50% (mtm) serta penurunan di sektor tambang dan lain sebesar 7,84% (mtm).
Baca juga: Northvolt, ProLogium Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Eropa
Imam mengatakan, penurunan ekspor di sektor industri pengolahan disebabkan penurunan ekspor komoditas barang perhiasan dan barang berharga; minyak kelapa sawit; kendaraan bermotor roda empat dan lebih; serta besi atau baja.
Adapun secara tahunan, BPS mencatat terjadi penurunan nilai ekspor sebesar 29,40% (year on year/yoy) dari US$27,32 miliar di April 2022. Ini juga menjadi pertumbuhan ekspor paling rendah sejak April 2021.
Secara tahunan, ekspor migas tercatat turun 12,18% (yoy) dan ekspor nonmigas tercatat turun 30,35% (yoy). "Nilai ekspor secara tahunan di April 2023 mengalami kontraksi, pengaruh turunnya harga komoditas menyebabkan tren penurunan ekspor terus berlanjut," jelas Imam.
Dari sektornya, industri pengolahan tercatat mengalami penurunan 31,95% (yoy) dan ini menjadi yang terdalam dibanding sektor lain. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami penurunan 26,02% (yoy) dan sektor pertambangan dan lain tercatat mengalami penurunan ekspor 25,85% (yoy). (Z-2)
Terkini Lainnya
Pemerintah Tekan Inflasi Komponen Harga Bergejolak sejak Tengah 2022
BPS: Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Alami Kenaikan Mencapai 118,77
Kemenkeu: Penurunan Kemiskinan Beri Harapan pada Ekonomi Indonesia
Pemerintah Dinilai tidak Optimal Tekan Angka Kemiskinan
Pemprov Jateng Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan jadi 0,30 Persen
Harga Pangan Melonjak, Garis Kemiskinan Maret Naik
SKK Migas Kejar Kenaikan Investasi Hulu hingga 17%
Jangkau Wilayah Terpencil, Legislator Apresiasi Distribusi BBM Sampai Pelosok
Skema Cost Recovery Dorong Investasi Migas
DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Sektor ESDM untuk RAPBN 2025
Nonmigas Penyumbang Terbesar Impor Indonesia pada Mei
Nilai Ekspor Mei Tumbuh Didorong Industri Pengolahan
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap