Menaker Ida Ajak Semua Pihak Respons Bonus Demografi
SELURUH elemen masyarakat harus segera merespons bonus demografi. Respons yang cepat mesti dilakukan agar Indonesia mampu mengoptimalkan bonus demografi tersebut untuk kemajuan bangsa. Hal itu ditegaskan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, seusai menyaksikan Groundbreaking Pembangunan SMK Asy-Syarif Mitra Industri, di Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (8/3/2024).
“Saya mengajak agar tidak hanya saya yang gelisah, saya mengajak kita semua gelisah, apa yang bisa kita lakukan pada penduduk usia produktif ini,” kata Menaker Ida.
Ia mengatakan respons cepat juga harus dilakukan karena puncak bonus demografi Indonesia diprediksi terjadi pada 2035. Setelah tahun tersebut, Indonesia akan mulai memasuki ageing population.
Baca juga : Puncak Bonus Demografi Indonesia Terjadi pada 2020
Dalam beberapa tahun ke depan jumlah penduduk usia produktif akan terus meningkat. Di mana tahun 2025 penduduk usia produktif mencapai 197,13 juta penduduk, dan pada 2030 penduduk usia produktif Indonesia diprediksi sudah mencapai 203 juta penduduk.
“Ini benar-benar waktu yang sangat pendek yang tersisa bagi kita untuk menyiapkan bonus yang diberikan Allah ini, bisa enggak kita membawa bonus ini untuk membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju,” ucapnya lebih lanjut.
Oleh karena itu, Menaker Ida terus mendorong kolaborasi dunia pendidikan dan pelatihan vokasi dengan dunia usaha dan industri. Karena, menurut Menaker Ida, itu adalah salah satu kunci dalam menghadapi tantangan bonus demografi. Yaitu terus memperkuat kolaborasi dunia pendidikan dan pelatihan vokasi dengan industri. Sehingga mampu menyiapkan SDM terampil sesuai kebutuhan industri.
Baca juga : Pengertian Bonus Demografi serta Dampak Positif dan Negatif
“Agar berbuah manis, yang kita siapkan adalah SDM. Dan yang tidak boleh lewat adalah kuatnya karakter bangsa, sehingga SDM unggul juga memiliki karakter yang kuat,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Menaker Ida juga mengapresiasi pembangunan SMK Asy-Syarif Mitra Industri di Mojokerto, Jawa Timur. Ia pun optimistis keberadaan SMK ini akan menurunkan tingkat pengangguran.
“Sebagai menteri tentu sangat mendukung. Dengan lahirnya SMK ini harapannya pendidikan vokasi yang ada di sini menyumbangkan tenaga-tenaga terampil baru, agar mengurai tingkat pengangguran kita,” ujarnya.
Menaker Ida mengatakan, salah satu problem pendidikan di Indonesia adalah masih adanya mismatch antara dunia pendidikan dan kebutuhan dunia usaha dan industri. Oleh karenanya, untuk mengurai masalah tersebut adalah menyesuaikan dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, agar terjadi link and match.
Terkini Lainnya
Wapres Gelar Halalbihalal, Menhan hingga Kapolri Hadir
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto Ingatkan Bahaya Modus Pelanggaran THR tidak Dibayar
Jokowi Ketemu 2 Menteri dari PKB, Mendes Halim Bantah Ditawari Kursi Menteri
Buka Festival TKM 2023, Menaker: Pacu Kompetensi TKM Jadi Penyedia Lapangan Kerja
Indonesia Raih Sertifikat Spesialis Produktivitas Ramah Lingkungan APO-GPS 201
Menaker Minta Pekerja Migran Jadi Duta Penempatan secara Prosedural
Jokowi: Kesehatan Menjadi Fundamen, Peluang Indonesia Meraih Peluang untuk Menjadi Negara Maju
BKKBN Sebut NTT Gagal Menikmati Bonus Demografi
Generasi Digital dan Bonus Demografi
Layanan Kesehatan Primer harus Fokus Jaga Masyarakat Sehat, bukan Mengobati Orang Sakit
Pesta Demokrasi di Tengah Bonus Demografi, Kesempatan Pemuda Jadi Aktor Utama
Mengenal Penyakit Parkinson: Harapan dan Tatalaksana di Masa Depan
Pilpres 2024 Selesai, Semoga tidak Seperti Firaun
Kota (dalam) Plastik
Kartini dan Emansipasi bagi PRT
Menakar Kebutuhan Pendanaan untuk Pilpres 2024 Putaran Kedua
Arus Balik, Urbanisasi, dan Nasib Penduduk Perdesaan
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap