visitaaponce.com

Program Bantuan Pangan Belum Berjalan, Stok Beras Bulog Capai 1.457 Juta Ton

Program Bantuan Pangan Belum Berjalan, Stok Beras Bulog Capai 1.457 Juta Ton
Sejumlah pekerja mengangkut beras impor dari Thailand yang baru tiba di gudang Bulog Banten(ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

DIREKTUR Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa stok beras yang ada saat ini cukup banyak. Di gudang Bulog tercatat ada 1.457 juta ton beras yang belum disalurkan untuk program bantuan pangan.

"Stok bulog hari ini banyak 1.457 juta ton. Jumlah yang agak banyak ini terjadi karena program bantuan pangan itu belum berjalan, masih menunggu update data. Mudah-mudahan minggu ini segera selesai dan kita akan salurkan bantuan," ujarnya dalam acara Halal Bihalal Bulog, Kamis (25/4).

Sejauh ini, Bulog telah menyerap 633 ribu ton setara gabah atau 329 ribu ton setara beras. Penyerapan tersebut belum maksimal lantaran adanya sejumlah kendala, seperti periode panen yang pendek tetapi dalam jumlah yang banyak. Hal itu membuat petani lama mengantri agar padi yang dihasilkan bisa masuk ke proses pengering Bulog maupun penggilingan mitra Bulog.

Baca juga : Petani Jateng Terima 10 Ribu Alsintan, Pj Gubernur Jateng Optimistis Produksi Pangan Meningkat

"Ya, pertama karena panen dengan jumlah yang banyak, tapi waktunya pendek. Sehingga semua rebutan, rebutan untuk masuk ke Bulog maupun penggilingan padi," imbuhnya.

Selain itu, ada juga dampak dari dari situasi pupuk di tahun 2023 dan awal tahun 2024. Ketersediaan pupuk yang tidak optimal berdampak pada kualitas gabah petani.

"Jadi pecahnya banyak, kuningnya banyak. Ini nggak masuk ke tabel persyaratan mutu yang telah ditetapkan. Tapi kalau untuk kadar air kami terpaksa menegakkan disiplin, kalau untuk yang lain itu kami berusaha mencari cara atau solusinya," jelasnya.

Sementara itu, persediaan jagung juga cukup banyak. Menurut Bayu, Bulog sudah sudah menyerap 5.915 ton jagung, khususnya di Gorontalo. Namun, sama seperti beras, jagung juga mengalami kendala pada pengeringan.

"Kita sedang melihat panen yang besar di NTB. Kami sedang mengusahakan sesegera mungkin stoknya di kirim ke daerah-daerah sentra seperti Jawa Timur," kata dia. (Van/Z-7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat